4] Gabung

6.1K 898 22
                                    

Vote & Komen!

"Perhatian anak-anak! Hari ini olahraga akan bapak gabungkan dengan kelas 12 IPA 3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Perhatian anak-anak! Hari ini olahraga akan bapak gabungkan dengan kelas 12 IPA 3."

Murid 12 Ipa 2 , tampak setuju. Kecuali Lalice. Ia sedikit kaget mendengar penuturan guru olahraganya. Kelasnya akan di gabung dengan kelas si musuh. Membuat ia malas mengikuti mata pelajaran ini. Mereka berbaris sembari menunggu kelas Ipa 3.

"Pak hari ini tentang apa?" tanya salah satu murid.

"Hati ini kita akan latihan basket."

"Nanti akan bapak buatkan kelompok yang berisi 2 orang. Dan salah satu dari dua orang itu harus bisa bermain basket." sambungnya.

Tiba-tiba IPA 3 datang segerombolan.

"Lalice!" panggil guru olahraga.

"Iya pak?"

"Tolong ambilkan 3 bola basket di ranjang biasanya ya." perintah guru olahraga. Lalice hanya mengangguk pasrah.

Ia berjalan ke tempat ranjang yang berisi bermacam bola. Termasuk bola basket. Belum sampai di ranjang bola, mata Lalice bertabrakan dengan mata Jeykey yang sedang mengambil beberapa peralatan olahraga.

"Ngapain lo?" tanya Jeykey dingin.

"Kepo amat!" lalu Lalice mengambil 3 bola basket yang disuruh guru olahraganya.

"Cewek aneh." gumam Jeykey yang terdengar.

"Ngomong apa lo?!"

"Cewek aneh."

"Gue lempar ya nih bola basket ke muka burik lo!" Lalice sudah berancang-ancang untuk melemparkan bola basket ditangannya ke Jeykey. Namun cowok itu langsung buru-buru pergi. Ia sudah pernah merasakan pukulan maut dari Lalice. Jangan sampai jadi yang kedua kalinya.

___

"Oke semuanya! Sudah dapat pasangan masing-masing?" tanya guru olahraga, pak Budi.

"Sudahhh." beberapa murid menjawab.

"Ada yang belum?"

Lalice mengangkat tangan, "Saya pak." ujarnya dengan nada malas.

Ia sedang bete karena para sahabatnya sudah mendapat pasangan. Tepatnya, pasangan mereka sendiri. Lalice berdecak sesekali melihat sahabatnya yang mengejek dirinya karena tidak memiliki pasangan.

"Misi pak, ini kunci loker bapak." seorang siswa memberikan kunci loker ke Pak Budi, terlihat tangan kirinya yang memegang satu bola basket.

Pak Budi meliriknya, "Ah iya terima kasih." siswa itu mengangguk. Kemudian ia hendak pergi, namun pak Budi mencegah.

"Jeykey sebentar. Kamu sudah ada pasangan untuk berlatih basket belum?" Jeykey menggeleng.

"Nah pas kalau gitu!" Pak Budi menjentikkan jarinya. Alis serta dahi Jeykey berkerut dengan bersamaan. Wajahnya seakan bertanya.

Cover The Taste || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang