18] Terciduk

4.1K 687 10
                                    


V O M E N T !

Saat Jeykey sampai di depan sekolah BRAGASA, ia melihat gerbang yang sudah tertutup rapat dengan gembok yang menggantung sebagai pengaitnya.

Cowok itu mengusak rambutnya ke belakang. "Ck, telat gue." decaknya yang masih menatap gerbang sekolahnya.

"Tau ah mending gw cabut," Jeykey baru melangkahkan kakinya sekali namun dari jauh ada yang teriak.

"Eh! LO MAU BOLOS YA??"

Jeykey menengok ke arah suara, dilihatnya seorang perempuan yang terkenal di BRAGASA. Jeykey langsung menghela nafas, seperti sudah meneka apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Lo lagi lo lagi." kata Lalice lengah. Jeykey yang melihat pergerakan Lalice ke arahnya hanya menatap pasrah.

Mereka berdiri berhadapan diantara gerbang sekolah yang menjulang tinggi.
Lalice bersedekap dada dengan menaikkan satu alisnya. Jeykey hanya menanggapi santai.

"Mau bolos kan lo?!"

Jeykey menatap lekat cewek di depannya sebentar, "Masalah sama lo?"

"Ngga ada sih, tapi.. Seru kali ya kalo gue aduin ke kepsek," bukan Lalice kalau berbicara dengan semua musuh tidak memasang wajah sengak.

Jeykey diam tak menjawab, ia justru menyimak cewek cerewet itu.

"Gue heran sama lo. Ga bosen cari ribut sama gue?" tanya Jeykey.

"Gua juga heran sama lo. Ga bosen apa keluar masuk ruang BK, hah?" balas Lalice.

Jeykey justru tersenyum kecil. "Perhatian banget ya lo sama gue?"

Lalice membolakan matanya, "Gue? Perhatian sama lo? Sorry, masih banyak kesibukan lain dari pada perhatiin lo!"

"Cewek emang gengsinya gede,"

"Terserah lo deh. Sekarang ikut gue ke ruang BK." ucap Lalice sambil berlalu pergi.

"OSIS lo?"

"Mau OSIS kek apa kek kalau liat ada yang bolos masih di area sekolah gue seret ke BK! puas??"

Lalice selalu punya beribu cara untuk membuat kesal Jeykey. Begitu pun sebaliknya.

"ITU YANG DUA ORANG DI GERBANG NGAPAIN?"

Suara yang tak asing di telinga murid BRAGASA membuat Lalice dan Jeykey menoleh perlahan.

Shit.

"Lalice sama Jeykey ya itu?" Bu Sri berjalan menghampiri Jeykey dan Lalice.

Dua orang itu dalam hati sudah meneka-neka bahwa akan diberikan hukuman. Bahkan dalam hati mereka sendiri-sendiri saling menyalahkan.

"Jeykey kenapa kamu telat?" tanya Bu Sri yang sudah tau seraya membuka kaitan gembok gerbang sekolah ini. Lalice sedikit menyingkir ke samping Bu Sri.

"Kesiangan bu,"

"Kisiingin bi," tanpa suara Lalice meniru ucapan Jeykey dengan diganti huruf 'i'. Tanpa cowok itu ketahui.

Jeykey dibolehkan masuk, lalu gerbang ditutup kembali. Ternyata Bu Sri yang memegang kunci gerbang hari ini. Bu Sri beralih menatap dua muridnya di depannya.

"Udah sana, kenapa masih di sini?" kata Bu Sri. Lalice dan Jeykey bingung.

"N-ngga di hukum Bu?"

"Mau emangnya Ibu hukum?"

Lalice menggelengkan kepalanya cepat. "Enggak bu! Ya udah saya ke kelas dulu ya bu. Makasih Bu Sri cantik,"

"Saya juga bu."

Cover The Taste || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang