11] Oops!

4.8K 752 35
                                    


VOMENT!

Lalice mendaratkan motornya di pekarangan rumahnya dengan mulus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lalice mendaratkan motornya di pekarangan rumahnya dengan mulus. Alisnya berkerut bertanya saat melihat 3 motor di garasi rumahnya. Kalau motor yang warna hitam itu motor abangnya, lalu 2 motor warna hijau itu milik siapa?

Setelah melepaskan helmnya, perempuan itu mencepol rambutnya. Langkahnya membawa Lalice masuk ke rumah.

Saat dirinya membuka pintu rumah, 3 pasang mata laki-laki menatapnya. Seketika suasana hening dan canggung. Tanpa bersuara, Lalice buru-buru naik ke lantai 2.

"Adek lo makin bening aja njir kayak bihun," Rafka memukul keras lengan temannya. Pokoknya hanya dia yang boleh menistakan adiknya.

"Bihun mata lo! Dasar buaya." maki Rafka.

"Udah ayo bahas buat nanti." sambung Rafka kembali melanjutkan perbincangan dari sebelum Lalice datang tadi.

___

Bangun tidur, Rafka langsung memasuki kamar adiknya dengan bar-bar, matanya masih mengantuk, tetapi perutnya keroncongan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bangun tidur, Rafka langsung memasuki kamar adiknya dengan bar-bar, matanya masih mengantuk, tetapi perutnya keroncongan. Dilihatnya Lalice yang tampak tertidur pulas dengan posisi tengkurap di atas ranjang.

"LICE BANGUN LICE! BIKININ GUE MIE DONG!" Rafka ikut tengkurap di sebelah Lalice. Cewek itu masih belum juga.

Dengan setengah sadar, Rafka mengambil salah satu bantal. Dan kalian harus tahu, bantal itu untuk menekan kepala adiknya yang masih tidur. Bohong kalau Lalice tidak sesak nafas.

"AAARKHH!!" teriak Lalice tertahan akibat tekanan dari bantal terlalu kencang. Ia mencoba untuk mengangkat kepalanya.

Sedetik kemudian, Rafka tersadar dengan mata melotot. Dengan cepat bantal itu ia tarik dari kepala Lalice yang entah masih bernafas atau tidak.

"Eh! Sumpah dah! Gue ga sadar, sumpah dek!" kata Rafkan sembari membantu Lalice duduk. Nafas cewek itu tersengal seperti habis maraton.

"Lo ngapain sih bang? Ish!"

"Tadi niat gue mau bangunin, mau nyuruh lu bikinin gue mie,"

Cover The Taste || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang