Ekstra part .

2.3K 212 13
                                    

Hari ini adalah hari pertama Arsya memasuki Taman Kanak-Kanak atau bisa juga di kenal dengan TK, Arsya sangat senang sekali karena ini hari pertamanya masuk sekolah. oh, iya jangan lupakan umur Arsya sekarang sudah beranjak 7 tahun dan kalian tahu Arsya sangat tampan dan keren di mata siapapun yang melihatnya, betapa tertawanya Aqeela saat Arsya menjadi rebutan para gadis-gadis di sekolahnya sedangkan Arsya yang duduk manis tanpa menanggapi teman-teman perempuannya yang merebutkannya sambil memakan ice cream .

Tiba-tiba saat Arsya ingin beranjak dari duduknya ada dua cewek teman Arsya mencium pipi mulus Arsya, Arsya yang terkejut pun mendorong ke dua gadis itu dan yah, ke dua anak gadis itu terjatuh dan menangis.

Kedua orang tua gadis itu menggendong Vega dan Reva ke dalam gendongannya untuk menenangkan, yah gadis itu bernama Vega dan Reva.

"Maaf kan putra saya ya buk, anak saya mungkin refleks di cium putri ibu, saya mohon maaf" Ucap Aqeela pada ibu anak perempuan kecil yang di gendong orang tua masing masing.

"Ah..iya nggak papa bu qeela, ini juga salah anak kita , namanya anak-anak maklumlah " Ucap ibu Reva dan di angguki oleh ibu Vega lalu tersenyum.

"Makasih buk" Ucap Aqeela dan di angguki kedua orang tua Reva dan Vega .

"Saya permisi pulang dulu ya buk,mari" Ucap keduanya dan di angguki oleh Aqeela

Arsya di satu sisi merasa bersalah dan tidak tega melihat cewek-cewek itu menangis , karena Aqeela selalu berpesan pada Arsya agar tidak membuat wanita menangis karenanya. kalau Arsya berani menyakiti wanita maka sama saja Arsya menyakiti mamanya tapi di sisi lain dia juga risih atas perlakuan gadis-gadis itu.

"Ma, kenapa sih cewe-cewe kok rebutin aca, iya aca tau aca ganteng tapi aca risih ma, masa mereka nyium pipi aca " Ucap Arsya kesal sambil memanyunkan bibirnya. Ya itulah sifat buruk Rassya yang menurun ke Arsya yaitu sifat PD tingkat dewanya yang membuat Aqeela heran ya meskipun memang benar Arsya dan Rassya ganteng .

"Ma, maafin Aca ya karena aca ngingkarin janji aca udah buat cewek nangis, abisnya aca risih, ma...maafin aca ya ma, mama nggak marah kan sama aca?" Ucap Arsya panjang lebar sambil mata yang sudah berkaca-kaca, Aqeela berjongkok mensejajari Arsya dan memegang pundak putranya sambil tersenyum.

"Nak, mama nggak marah kok, cuma mama kecewa karena aca nggak nepatin janji Aca ," Ucap Aqeela lalu beralih menggengam tangan mungil Arsya.

"Arsya tau kan kalau Aca nyakitin cewek maka sama aja Aca nyakitin mama" Arsya mengangguk mendengar tutur kata Aqeela.

"Mulai sekarang Aca nggak boleh kasar ya sama perempuan, Arsya janji?" Ucap Aqeela menunjukkan kelingkingnya dan di angguki Arsya.

"Iya ma Aca janji, nggak ngulangin lagi" Ucap Arsya dan menautkan kelingkingnya pada kelingking mamanya, lalu Aqeela tersenyum dan mencium pipi chuby Arsya.

"Pinter anak mama" Ucap Aqeela pada Arsya lalu Arsya mendongak pada Aqeela.

"Mama udah nggak marah kan sama Aca?" Ucap Arsya dan di angguki oleh Aqeela .

"Makasih ma" Ucap Arsya lalu mencium pipi Aqeela.

Kalau di lihat-lihat Arsya sangat mirip sekali sifatnya sama Rassya ya walau 90% dari Aqeela tapi 10% Aqeela sadar kalu itu menurun dari Rassya, Sifat Arsya yang berani meminta maaf saat salah dan sifat tidak teganya saat melihat Aqeela menangis ataupun sedih adalah sifat Rassya yang menurun pada Arsya begitupun sifat Arsya yang PD tingkat dewa. wkwkwk

"Nak, dengerin mama baik-baik ya, kalau Aca nggak nyaman sama mereka Aca nolaknya yang baik, jangan di dorong kaya tadi lagi ya, kan kasian kalo sampai kepala mereka berdarah gimana ?" Ucap Aqeela menasehati putranya.

Jodoh Pilihan Mama (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang