Sesampainya di rumah Aqeela menuju dapur untuk memasak makan malam di dapur.
Srengg!!
Suara gesekan wajan dengan sepatula karena Aqeela sedang memasak ayam goreng hari ini.
"Aws!!" Tangan Aqeela terkena cipratan minyak saat menggoreng ayam.
Rassya yang melihat sang istri kesakitan gara gara tangannya melepuh terkena minyak pun menghampiri sang istri.
"Ya ampun sayang tangan kamu melepuh, sini biar aku gantiin masaknya " Ucap Rassya mendekat pada Aqeela karena sebenarnya Rassya memang jago masak di bandingkan Aqeela.
"Nggak , nggak usah biar aku lanjutin aja kamu duduk manis aja di meja sama Delon" Ucap Aqeela sambil meniup tangannya.
"Bagaimana aku bisa duduk manis kalau melihat istriku kesakitan gara gara memasak untuk ku, " Ucap Rassya menatap miris tangan Aqeela.
Sedangkan Aqeela menengkupkan tangannya di pipi Rassya."Tidak apa kini tangan ini melepuh..yang terpenting kelak tangan ini akan terhindar dari panasnya api neraka...Kamu pasti udah pernah mendengar kan cerita seorang istri yang membakarkan sebuah roti untuk suaminya hingga wajah dan tangannya kepanasan.
Lantas di riwayatkan kalu kelak tangan dan wajahnya kelak akan terhindar dari panasnya api neraka karena membuatkan roti panggang untuk suaminya" Ucap Aqeela sambil tersenyum pada Rassya.Rassya tersenyum mendengar penuturan Aqeela yang sangat tidak menyangka kalau istrinya begitu menanam cerita religi dalam dirinya ia bersyukur memiliki istri seperti Aqeela walau dulunya pernikahan mereka terpaksa tapi kini ia sudah terlalu mencintai gadis yang di nikahinya secara terpaksa itu.
"Aku ingin seperti dia Sya, jadi plis aku aja ya yang masak" Ucap Aqeela memohon lalu Rassya mendekat dan mengelus rambut pirang istrinya dan membisikkan sesuatu di telinga istrinya.
"Iya sayang " Ucap Rassya sedangkan Delon malah tersenyum sambil menaruh kedua tangannya pada dagunya.
"Pagi pagi Delon malah nonton Filem romantis bahkan romantisnya mengalahkan drakor , xixixi" Delon tertawa cekikikan.
"Kamu sana gih , malu ah di liatin Delon kaya gitu" Ucap Aqeela dengan wajah memerah.
"Iya, Zeyeng" Tunggu!!, itu bukan suara Rassya melainkan suara Delon yang menirukan ucapan Rassya barusan sedangkan Rassya dan Aqeela saling menatap satu sama lain dan tertawa.
"Kamu ya!!! " Ucap Rassya lalu menyambar Delon dan menggelitiki Delon.
"Ahahaha aduh ahaha aduh ampun om papa" Ucap Delon di sela tawanya.
"Udah mulai pinter sekarang " Ucap Rassya masih menggelitiki Delon.
"Ahahaha ampun ampun" Ucap Delon lengah.
"Emh" Rassya mencubit gemas hidung Delon.
"Hehehe" Ucap Delon lalu Aqeela datang menghidangkan masakannya di meja.
"Udah udah berantemnya, kita makan dulu yuk" Ucap Aqeela pada Rassya dan Delon.
***
Sedangkan kini Ratu sedang keluar dari kamar dan melihat papanya sedang telfonan ia tidak sengaja menguping pembicaraan Papanya.
"Kalau kamu memang laki laki temui saya di tempat biasa, kita selesaikan sekarang!!" Ucap Sofyan papa Ratu.
"Baik saya tidak takut dengan ancaman busuk Anda bapak Sofyan sibilings!!!"
"Bagus!!, kalau gitu" Ucap Sofyan senyum semirik.
"Papa mau pergi ke mana" Batin Ratu yang melihat papanya menyambar kunci mobil.
"Gue ikutin aja deh " Ucap Ratu lalu membuntui mobil papanya.
"Gue harus hati hati biar papa nggak curiga" Ucap Ratu yang tidak lepas dari pandangan mobil ayahnya.
***
Kiesha yang menyadari sang ayah pergi ia pun membuntuti ayahnya.
"Gue yakin, ayah pasti mau bertemu om sofyan, aduh gimana ini kalau gini ntar Ratu tau dong semuanya" Ucap Kiesha.
"Enak aja si Sofyan ngancem ngancem saya, dia fikir saya takut apa heh nggak se mudah itu Sofyan!!"Ucap Pasha tersenyum sinis.
"Aduh, ayah jangan ketemu om Sofyan plis!!" Batin Kiesha dalam hati.
Saat ini Sofyan sudah sampai di sebuah hutan sepi di sana ia menunggu musuh bebuyutannya, sedangkan Ratu mengumpat di semak semak.
"Mana si Pasha pengecut itu!!" Ucap Sofyan sambil ber kacak pinggang.
"Nggak usah teriak teriak saya di belakang anda !" Ucap pasha pada Sofyan lalu Sofyan memutar badannya .
"Heh dasar pengecut anda!!, Kalu anda tidak bisa bersaing dengan keluarga Sofya sibilings lebih baik anda mengaku saja tidak usah menghabiskan uang anda untuk memanipulasi para kariyawan saya!!" Ucap Sofyan tegas sedangkan Ratu menangis ia tidak menyangka kalau ternyata musuh bebuyutan papanya adalah ayah dari mantan pacarnya.
"Apa ini alasan Kiesha mutusin gue?!"Ucap Ratu pelan.
"Iya!!" Ucap Kiesha yang tiba tiba muncul di belakang Ratu lalu ia memutar tubuhnya.
"Maafin gue Rat gue nggak bisa pertahanin hubungan kita lagi sekarang lo udah tau kan alasannya" Ucap Kiesha meritihkan air matanya dan tanpa aba aba Ratu memeluk Kiesha.
"Jadi waktu itu lo nggak selingkuhin gue?, lo nggak main di belakang gue ? ," Ucap Ratu pada Kiesha sambil menatapnya tidak percaya.
"Iya Rat gue terpaksa ngelakuin itu semua biar lo ilfil sama gue, maafin gue ya" Ucap Kiesha.
"Tapi kenapa Sha kenapa sekian banyak manusia di muka bumi ini harus kita, kenapa!!" Ucap Ratu menentang takdir.
"Ini semua udah takdir , kita hanya manusia biasa Rat mungkin kita memang bukan jodoh" Ucap Kiesha dengan air mata yang lolos begitu saja dari pelupuk matanya.
Bugh! Bugh!
Sedangkan kedua orang tua mereka berantem hingga saling babak belur keduanya dan pingsan di tempat.
"Telfon ambulan Rat buruan " Ucap Kiesha lalu di beri anggukan oleh Ratu.
.
.
.
.
Bersambung...Huah, terkadang takdir seperti sebuah permainan ya tapi yakin saja lah kalau takdir tidak akan pernah membuat kita sengsara mungkin sempat ter luka tapi Allah tau caranya agar kita menemukan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Pilihan Mama (END)
أدب المراهقينCerita ini tentang kisah cinta antara dua remaja yang di jodohkan dan harus hidup berumah tangga dengan orang yang di bencinya, sampai perasaan aneh tumbuh karena terbiasa bersama. Warning!!!! Cerita ini hanya fiktif belaka alias tidak nyata hanya...