10

5.6K 558 65
                                        

Maaf typo






Haechan mengangguk mendengar pertanyaan Hendery mengenai tempat kerja nya yang baru beberapa bulan dirinya bekerja di caffe itu. "Kenapa Hyung." tanyanya.

"Tidak-tidak hanya saja aku mengenal pemilik caffe ini" Haechan membulatkan matanya ketika tau jika Hyungnya ini kenal dengan bos nya.

"Masuklah."

"Terima kasih hyung, sudah repot mengantar ku."

"Justru aku yang berterima kasih padamu, karena sudah menemaniku." ucapnya. Haechan yang mendegar itupun tidak dapat menahan senyumnya. kemudian masuk kedalam caffe tersebut untuk bersiap.

Flashback

Haechan berjalan lesu, pulang sekolah dirinya berniat ingin bekerja untuk membantu biaya pengeluaran panti. sudah beberapa tempat ia datangi untuk melamar pekerjaan, namun banyak yang menolak dengan alasan masih anak sekolah. Berhenti sejenak di depan minimarket dan masuk kedalam mengambil air dingin dan menengguknya hingga setengah, sambil mendudukan dirinya di depan minimarket.

"Hais berat sekali." ucap seseorang yang baru saja keluar dari minimarket itu. saat hendak kembali ke mobilnya si pria itu menjatuhkan dompet nya dan Haechan yang melihatnya pun langsung mengambil dan berlari ke pria itu.

"Maaf, Anda menjatuhkan dompet anda." ucapnya sambil mengembalikan dompet itu ke pemiliknya yang terkejut karna hampir saja kehilangan dompetnya.

"Ah terima kasih sudah menemukan dompet ku." memperhatikan sebentar penampilan anak muda itu yang masih mengenakan seragam sekolah "Apa yang sedang kau lakukan malam-malam begini?, bahkan kau masih mengenakan seragam sekolah.''

"Oh aku sedang mencari pekerjaan." jawabnya jujur.

"Kebetulan caffe sedang kekurangan pekerja, apa kau mau bekerja di sana? kau bisa datang saat pulang sekolah nanti dan mulai bekerja bagaimana?" Haechan mana bisa menolak kebaikan pria di depanya ini

"Baiklah hyung aku mau, mmm..."

"Wooyoung Jung Wooyoung. panggil aku Wooyoung hyung saja." ucapnya menjabat tangan pemuda itu dan memberikan alamatnya caffe pada Haechan dan setelahnya berlalu meninggalkan pemuda itu.

"Aaaaaa Eomma Appa aku mendapat pekerjaan." teriaknya.

Flashback off



~~~~




San pulang ke rumahnya bersama Appa nya. medadak mobil San bocor di jalan dan terpaksa menelfon si Appanya untuk pulang bersama yang untung nya Appa nya belum di rumah. sesampainya di rumah San bergegas menuju kamar nya untuk segera mandi dan bersiap kembali untuk jalan sebentar bersama tunanganya.

Johhny masih tidak percaya sebentar lagi anak sulung nya akan menikah dengan kekasih nya yang sudah 3 tahun bersama nya. berjalan ke arah dapur dan menemukan istri nya yang sedang membuat makanan untuk malam nanti.
merengkuhnya dari belakang dan mencium kepala istri nya itu.

"Apa yang kau masak untuk malam nanti sayang." Ten mendengus kesal karna suami besarnya ini bukanya pulang langsung segera mandi malahan melioir ke dapur mengganggu dirinya.

"Entahlah, aku sedang ingin makan bullgogi juga Hendery minta di buatkan sup ayam."
Johnny langsung membalikan badan istrinya itu dan mengguncang badan yang lebih kecil darinya dengan brutal.

"Apa kau hamil lagi?"

"Hamil kepalamu, sudah sanah mandi." usirnya.

setelah kepergian Johnny, San datang untuk meminta ijin keluar sebentar bersama Wooyoung yang di angguki oleh Ten. biarkan saja anaknya pergi nanti juga pulang lagi sebelum makan malam. setelah berpamitan San langsung ke caffe karna Wooyoung kebetulan lagi di sana dan meminta dirinya menjemput di caffe saja.
saat sampai caffe San langsung saja masuk ke dalam.
Haechan yang berada di meja kasir mendengar suara krincing saat pintu di buka langsung berdiri dan membungkuk.

"Selamat datang, ingin memesan apa?"
San tidak berkedip menatap mata yang sama seperti punya Appa nya, tapi bukankah mata bisa saja sama dengan orang lain pikir San.

"Aku ingin bertemu Wooyoung, dan apa kau pegawai baru." tanyanya pasalnya sudah lama dirinya tidak datang ke caffe ini.

"Iya Tuan, Saya baru beberapa bulan bekerja disini, dan tadi Wooyoung hyung berpesan jika anda datang suruh ke ruangan nya langsung." San mengangguk dan pergi.




~~~~~




Renjun sedang berada di mobilnya menunggu Haechan yang setengah jam lagi akan selesai dengan pekerjaan nya. setelah menunggu setengah jam lamanya akhirnya Haechan keluar. Haechan masih belum tau kalo Renjun menjemputnya.

"Chani." panggilnya. Haechan meembalikan tubuhnya dan melihat Renjun yang memakai pakaian yang membuatnya makin tampan saja.

 Haechan meembalikan tubuhnya dan melihat Renjun yang memakai pakaian yang membuatnya makin tampan saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh kau mau kemana injuni." tanyanya saat Renjun sudah berada di depanya, bahkan wangi parfum nya tercium di hidung Haechan.

"Aku menjemput mu, ayo pulang." ajaknya yang langsung  menggandeng tangan Haechan ke mobilnya. membukakan pintu mobil dan meletakan tangan nya di atas kepala Haechan agar tidak terbentur mobil saat  menyuruhnya masuk ke mobilnya. setelah memastikan Haechan nyaman dengan posisi duduknya dirinya lansung masuk mobil dan menjalankan nya.

"Chani, maaf aku tidak bisa mengantar pulang tadi."

Haechan menatap sendu ke depan mengingat apa penyebab Renjun tidak bisa pulang bersama. menolehkan kepalanya menatap Renjun yang nyata juga sedang menatapnya sambil sesekali fokus menyetir mobil nya.

"Tidak apa renjun, lagian aku tadi menemani Hendery Hyung dulu."

"Kemana?"

"Menjenguk Mark hyung di rumahnya." tidak  tau kah Haechan ada hati yang sakit mendegar.

"Oh."

"Apa kau mau membeli sesuatu terlebih dahulu." lanjutnya.

Haechan menggeleng. "Tidak Ada." jawabnya bersama hening nya kembali keadaan mobil saat ini, hanya terdengar musik dri mp3. sampai di depan panti Haechan segera turun dan mengucapkan terima kasih kepada Renjun.

"Besok aku akan menjemputmu." Haechan ingin menolak tapi melihat raut bersalah Renjun karna tadi tidak mengantar pulang langsung mengiyakan. "Baiklah aku pulang dulu." lanjutnya.




~~~~





"Eoh Hachan hyung!!!" serunya. sedang apa hyung nya di sana bersama seseorang laki-laki lain. apakah dirinya kurang tampan.  Mark yang mendengar adiknya berteriak langsung saja melihat apa yang membuat adik tengik nya ini berteriak. namun keputusanya untuk melihatnya salah. Sana, Di sana Haechan sedang bergandengan tangan dengan seseorang yang di ketahui bernama Renjun. menoleh kembali dan segera mengajak David untuk segera pulang,. karena tadi Mark di suruh ke minimarket dan si bocah tengik ini tentu saja ingin ikut. dan setelah membeli apa yang sudah ditulis Eommanya mereka langsung pulang.

"Bukan kah masih ada kesempatan untuk mendapatkan mu Haechan-ah" gumamnya.



tbc .











Mau di jadiin markhyuck atau Renhyuck.








Haechan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang