Maaf typo
Setelah kepulangan Wooyoung, Haechan segera masuk ke dalam namun langkahnya terhenti saat matanya tidak sengaja melihat Renjun berjalan mungkin sedikit berlari mendekatinya dan langsung memeluknya dengan erat.
"Haechani, kau kemana saja? kenapa kau meninggalkan sekolah begitu saja. aku mencarimu kau tau." ucapnya setelah melepas pelukanya dan menangkup wajah Haechan. dirinya lega sekaligus senang Haechan tidak apa-apa.
"Maafkan aku Injuni, aku bekerja tadi." Astaga kenapa tidak terpikir oleh Renjun jika Haechan bekerja. Segera dirinya memeluk kembali pemilik mata bambi itu. Setelah puas memeluknya Renjun pun melepaskannya.
"Baiklah, kau harus istirahat. besok aku akan menjemputmu, mengerti." ucapnya sembari merapikan rambut Haechan yang berantakan terkena angin. "Hmmm." jawab Haechan lupa akan ancaman Ningning yang mungkin bisa saja benar terjadi.
"Aku masuk ke dalam dulu Renjun."
"Masuklah, dan segera istirahat, aku pulang Haechan." pamitnya yang di angguki oleh Haechan.
~~~~~
Sepulang sekolah Renjun langsung menjalankan mobilnya meninggalkan Ningning yang berteriak memintanya untuk pulang bersama. jika boleh jujur dirinya sudah muak dengan keluarga wanita itu yang memaksa untuk melanjutkan pertunangan nya. padahal orang tuanya sendiri sudah membebaskan dirinya untuk jalan hidup nya, pilihanya sendiri. "Tch, Wanita itu benar-benar membuat ku muak."
Hari sudah mulai malam, tetapi Renjun belum juga kembali ke rumahnya. dirinya masih mencarinya. merasa lelah Renjun duduk di taman yang belum ia sadari bahwa itu taman yang tidak jauh dari Panti. setelah beberapa menit dirinya melihat Haechan di dalam mobil yang melewati dirinnya. tidak ingin membuang waktu lagi, dirinya segera mengikuti nya meninggalkan mobilnya yang masih terparkir di area taman. sesampainya Renjun melihat bahwa itu benar Haechan, menunggu sebentar di saat dirinya melihat Haechan sedang berbicara dengan seseorang yang berada di mobil yang sama. setelah Haechan keluar dan mobil itupun berlalu segera Renjun langsung berjalan mendekati pemuda mungil itu dan segera memeluknya. lega sekali rasanya saat dirinya mengetahui kemana Haechan pergi setelah membolos tadi.~~~~~
Bell pulang sudah berbunyi lima menit lalu, Renjun masih setia menemani Haechan yang sedang membereskan bukunya. mengabaikan Mark yang baru saja datang entah mau apa.
"Haechan ayo, bukankah kau berjanji menemui David. dari tadi anak itu sudah menerorku dengan banyak pesan kau tau." ocehnya setelah mendudukan dirinya di bangku sebelah Jaemin yang sudah kosong. Haechan terkekeh dan dengan cepat merapikan bukunya. menoleh kepada Renjun yang sedang menatap mark dengan pandangan sulit di artikan.
"Renjun, Maaf. Aku lupa jika sudah ada janji dengan adiknya Mark hyung." sungguh Haechan lupa kalo semalam dirinya sudah bernjaji dengan David. Renjun yang mendengar hanya mendengus dan berlalu meninggalkan Haechan yang menyesal karena lupa akan janji nya sehingga menerima tawaran Renjun untuk berjalan-jalan sebelum pulang. Ningning hari ini tidak masuk jadi Haechan merasa sedikit lega karena Ningning tidak melihatnya berangkat bersama Renjun. menghela nafas sebentar_
"Ayo hyung." ajaknya pada Mark yang melihat kepergian Renjun.
"Hmm, ayo." lalu setelahnya mereka pergi dari kelas itu.
~~~~~
Ten yang sedari tadi merecoki Johnny yang sedang bekerja mencebikan bibirnya. tidak tau apa maksud Ten ke kantor, jika di tanya hanya di jawab bosan di rumah. anak sulungnya baru saja keluar dengan tunanganya untuk pernikahan 2 hari lagi. sedangkan si Hendery mungkin masih di sekplah atau mungkin juga main dengan temannya. Tidak lama Jaehyun yang sedang berada di kantor Johnny sedari tadi baru saja kembali dari toilet yang berada di ruangan temannya itu.
"John, aku pulang dulu. istriku sudah menyuruh ku pulang karena David hari ini rewel. mungkin demamnya naik lagi." pamitnya. memang David sempat demam karna semalam pulang agak malam setelah menemani Eommanya belanja.
Johnny yang sedang memeriksa berkas pun menoleh dan mengangguk."Baiklah, aku sebentar lagi juga akan pulang." melirik Ten sebentar dan melanjutkan kegiatanya.
"Aku ikut ya Jaehyun, sudah lama aku tidak bertemu Taeyong." ijinya yang langsung mendapat tatapan tajam dari Johnny.
"Apa lihat-lihat eoh! Kau saja sibuk sedari tadi. lebih baik aku pergi menemui Taeyong. dan kau jemput aku nanti." titahnya. Johnny hanya mendengus, mana mungkin dirinya bisa melawan istrinya yang sedang mode maung itu.
setelah mendapat ijin dari Johnny, Ten dan Jaehyun segera pergi meninggalkan ruangan itu.~~~
Sesampainya di rumah Mark segera markirkan mobilnya di halaman dan turun lalu memutari mobil itu untuk membukakan pintu mobil untuk Haechan.
"Ayo turun, anak itu sudah menunggu mu." ajaknya. Haechan segera keluar dari mobil dan mengikuti Mark memasuki Rumahnya. Ketika sudah membuka pintu dan masuk mereka di sambut dengan rengekan David yang sedang merecoki Eommanya sampai tidak sadar kalo hyungnya pulang membawa seseorangark berjalan mendekati David.
"Coba tebak hyungembawa siapa." David yang memang sedang tidak mau di ajak tebak-tebakan merasa kesal sekali. hyungnya ini pulang sekolah bukannya langsung mandi malah mengajaknya bermain tebak-tebakan, bagaimana mau tampan seperti dirinya jika hyungnya saja malas mandi. demi menghormati yang lebih tua akhirnya David menjawabnya.
"Apa?"
"Coba lihat belakangmu ada siapa!" suruhnya. Haechan hanya tersenyum melihat kelakuan kakak beradik itu. David segera menolehkan kepalanya dan tersenyum kemudian saat mendapati hyung kesayangannya itu. segera dirinya turun dari tempat duduk nya dan menghampiri Haechan.
"Haechan hyung." ucapnya Haechan hanya mengangguk dan membalas pelukan David. Taeyong melihat dan mendengar semua apa yang mereka bertiga lakukan. dirinya tadi sempat pergi menaruh cucian kotor setelah menaruh David di ruang makan.
"Apa adik kecil ini sakit?" tanyanya pada David setelah tanganya tidak sengaja merasakan panas saat menyentuh dahi David dan di jawab anggukan.
"Sudah meminum obat mu?" lanjutnya."Belum Haechan, makan saja tidak mau." bukan David tapi Taeyong yang menjawabnya. Haechan segera membungkukan badanya saat melihat Orang Tua Mark. lalu menoleh ke David dan berjongkok di hadapan anak itu.
"Bagaimana kalo Hyung yang menyuapi David, lalu setelahnya hyung bacakan cerita." tawarnya. David mengangguk kepalanya tanda menyetujui usulan Haechan. Mark dan Taeyong tersenyum melihat Haechan yang mencoba membujuk anak itu. Sedari tadi susah sekali di suruh makan. tapi kenapa dengan Haechan langsung cepat menurut, heran mereka berdua. setelah mendapat persetujuan dari David, Haechan menatap Taeyong "Mm boleh saya menyuapi David." ijinnya yang mana membuat Taeyong tersenyum gemas.
"Silahkan, kemarilah. kau juga harus makan." ijinnya "Aku tau anakku tidak memberikan mu makan tadi." ucap Taeyong melanjutkan perkataan nya.
"Bagaimana aku memberi makan, bocah nakal ini terus saja menerorku." unjuknya pada Davit yang hanya diam tidak perduli.
"Ya sudah aku bersih-bersih dulu." pamitnya.
setelah kepergian Mark, Taeyong ikut duduk di meja makan itu dan memperhatikan Haechan yang dengan telatennya menyuapi bungsu Jung itu sebelum suara seseorang mengintrupsinya.
"Sayang, apa si bungsu masih rewel?" Jaehyun menghentikan langkahnya setelah matanya melihat seseorang yang sedang menyuapi anaknya. Ten yang mengikuti Jaehyun pun ikut berhenti dan melihat siapa orang itu.
tbc.
aku datang, masih ada yang nungguin cerita ini? semoga masih hehehehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haechan
Fanfiction✨ END ✨ ⚠️ ini lapak "BxB" 📌 Terima kasih yang sudah mau membaca cerita abal2 saya 🙏.