26

4.4K 441 13
                                    

Maaf typo.







Haechan memasuki kelasnya masih dengan senyum bahagianya karena tadi berangkat bersama dengan Mark yang baru kemarin resmi menjadikan dirinya kekasihnya. berjalan menuju bangkunya dan akan menceritakan apa yang terjadi kemarin pada Renjun. namun baru saja duduk dan bersiap untuk bercerita Renjun langsung berdiri dan_ "Felix, bisa kita bertukar tempat." Felix yang mendengarnya hanya mengangguk menjawab pertanyaan Renjun. Haechan menatap Renjun tidak percaya. kenapa  temannya seperti itu, apa salah dirinya pada Renjun.

"Haechan, tidak apa aku duduk di sini?"

"Tidak apa lix, duduk saja."

selama mata pelajaran berlangsung Haechan masih sesekali melirik ke arah Renjun yang aneh sekali sikapnya hari ini. tanganya mencolek bahu Jaemin yang duduk di depanya.

"Kenapa cochoball?" Jaemin menoleh ke belakang dan melihat Haechan yang ingin mengatakan sesuatu namun sepertinya di tahan. "Cochoball, ada apa?" ulangnya. Haechan menggeleng dan_.

"Apa kau tau kenapa Renjun bersikap aneh hari ini."

"Tidak tau tuh." jawabnya, seingat Jaemin tadi dirinya dan Renjun biasa saja tidak ada masalah.

"Hufft, Injun kenapa ya Nana. apa dia sudah tidak mau berteman dengan ku." ucapnya sedih. felix yang mendengar ucapan Haechan segera mengelus pundaknya.

"Mungkin Renjun sedang ada masalah atau lelah Chan. sudah jangan terlalu di pikirkan." ucap felix. Jaemin Haenya mengangguk membenarkan ucapan Felix.

"Benar apa katanya cochoball. jangan terlalu di pikirkan, nanti kau sakit." lanjut Jaemin. Haechan menghela nafas sedikit kasar.

~~~~

sesuai janjinya hari ini Haechan datang ke rumah Seo. tadinya ingin di antar oleh Mark namun kelas nya saat ini ada tambahan pelajaran lagi. Dengan modal nekat dan ingatan letak di mana rumah Seo itu akhirnya Haechan berhasil berdiri di depan pintu gerbang yang tidak terlalu megah namun elegant.
"Ketuk tidak ya? atau masuk saja langsung. tapi kan tidak sopan." gumamnya.

Tinn...

Suara klakson mobil membuatnya untuk minggir ke samping dan melihat siapa yang datang. di dapatinya San hyung dan Wooyoung hyung nya. segera dirinya membungkuk.

"Eoh Chani!, sedang apa di sini?" tanya San yang turun dari mobil di ikuti Wooyoung.

"Mm anu hyung, aku sudah berjanji dengan Tuan Ten untuk bermain ke sini." jawabnya membuat San menatapnya sedikit tajam.

"Eomma sayang, biasakan Eomma hmm!" ucap San Melirik Wooyoung yang mendelik ke arahnya karena tatapan matanya itu yang membuat Haechan sedikit takut.

"I-i-iya Hyung."

"Ya sudah ayo masuk ke dalam." ajak Wooyoung.
memasuki mobilnya dan duduk di belakang bersama Haechan. San sudah seperti supi saja pikirnya.

sesampainya di depan pintu rumah segera San masuk dan mempersilahkan istrinya dan Haechan untuk masuk juga.

"Eomma, dimana?" teriak San tidak manusiawi.

"Di dapur anak nakal." sahut Ten selaku Eommanya. San menyusulnya dan mencium sekilas pipi Eommanya itu.

"Ada seseorang di depan Eomma." Ten menatap anaknya bingung seolah bertanya siapa yang datang? San hanya mengangkat bahunya. Biar saja kejutan untuk Eommanya. Ten yang tidak dapat jawaban langsung pergi ke depan dan mendapati Haechan yang sedang berbincang dengan menantunya itu Wooyoung.

"Sayang, kau sungguh datang!" ucap Ten senang karena Haechan anaknya benar-benar menepati janjinya. duduk di sebelahnya dan memeluk anak itu.

"Apa Haechan sudah makan." Haechan menggeleng dan melepaskan pelukan Ten.

"Ayo makan bersama, sebentar lagi juga Appa pulang." ajaknya pada Haechan dan Wooyoung.
mereka pergi bersama ke meja makan yang sudah ada San yang siap makan.

"Duduk sini sayang sebelah Eomma." Haechan mengikuti intruksi Eommany. duduk di sebelah Ten dan berhadapan dengan San.

"Aku pulang!" Johnny memasuki rumahnya. berjalan menuju Ten yang pasti sedang makan karena memang sudah waktunya. dirinya sempat melihat di rak sepatu ada sepasang sepatu sekolah yang berbeda dari biasanya. maklum Johnny hafal semua sepatu anak-anaknya. berjalan dengan membawa buah di tanganya, pesanan anaknya si San dan Hendery karena Mark akan datang ke tempatnya katanya. Johnny memang sudah menganggap keluarga temanya itu seperti saudara. bahkan anak-anak mereka suka sekali keluar masuk rumahnya.

"Eoh ada Chani ternyata. Pantas saja aku panggil tidak menyahut." Johnny berucap saat sudah sampai di meja makan dan menemukan istri anak dan menantunya. menaruh buah itu di meja pantri dan duduk di tempatnya makan. Ten mulai menyiapkan makanan untuk suaminya itu. Johnny hanya tersenyum dan berterima kasih saat makanan yang sudah di sediakan istrinya sudah bisa di nikmati.

"Makan yang banyak Haechan." ucapnya dan menaruh sepotong daging ke piring Haechan. semua tersenyum melihat interaksi keduanya. Johnny yang mencoba mendekatkan diri pada anaknya dan Haechan yang masih kaku dalam interaksinya bersama keluarga Seo terkecuali Wooyoung yang nyatanya memang sudah akrab.





~~~


Renjun sedang  melamun di balkon kamarnya. dirinya memikirkan apa yang Jaemin katakan padanya tadi.

FLASHBACK

"Apa yang kau lakukan Jaemin?" ucap Renjun tajam dan melepaskan tangannya dari cengkraman anak itu. saat pelajaran selesai Jaemin segera menarik tangan Renjun dan membawanya ke parkiran sekolah. tepat di sebelah mobil Renjun. Haechan juga sempat melihat kejadian iini hanya saja Jaemin bilang tidak apa-apa.

"Kau menyukainya? tidak, maksudku kau mencintainya bukan?" ucap nya tanpa basa-basi.

"Apa maksudmu! Apa yang kau katakan?" Renjun menatap Jaemin dengan tajam dan smirk di bibirnya yang mana membuat Jaemin terkejut akan Renjun. tidak pernah dirinya melihat Renjun yang seperti ini. namun dengan cepat Jaemin mengubah raut terkejutnya itu.

"Aku tau kau mencintainya, tapi bukankah sikapmu yang seperti ini keterlaluan! bahkan Haechan tidak tau apa masalahmu."

"Apa yang kau tau tentangku Brengsek!" ucap Renjun. dirinya sungguh muak sekali dengan pria di depannya ini.

"Apa maksudmu Njun." jawab tajam Jaemin.

"Apa kau tau bagaimana mencintai sepihak Jaemin. apa kau tau rasanya saat seseorang yang sudah lama bersama harus memendam perasaan cintanya saat pertama kali rasa itu tumbuh hanya karena tidak ingin merusak lingkar pertemanan ini. apa kau tau rasanya melihat seseorang yang kau cintai dalam diam menerima cinta orang lain? Sakit Jaemina sakit." Jaemin yang mendengar ucapan Renjun terdiam. dirinya tidak percaya jika Renjun benar-benar mencintai Haechan. hening berapa lama Renjun memutuskan untuk memasuki mobilnya sebelum_.

"Renjun-a." panggil Jaemin yang menghentikan pergerakan Renjun.

"Jika perhatianmu dan pegorbanan mu hanya di balas ucapan terima kasih dan seulas senyum, dan tanpa peduli pedampinganmu yang sudah lama kau berikan padanya tapi kau hanya mendapati dia yang mengaitkan tangannya pada tangan orang lain maka lepaskanlah." Jaemin menjeda kalimatnya.

"Tuhan tidak tidur Renjun-ah, Dia selalu bersamamu. aku yakin suatu saat nanti akan ada yang melengkapi cinta sepihakmu." lanjut Jaemin. Renjun tidak ambil pusing akan kalimat yang keluar dari mulut temannya itu. segera dirinya pergi meninggalkan Jaemin yang sibuk dengan pikirannya.


FLASBACK OFF




"Kau benar-benar membuatku gila Haechan-ah." ucap Renjun mengusap wajahnya.






tbc.



aku datang lagi. ada yang udah bosen belum ama ini buku.









Haechan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang