Maaf typo.
"Donghyucki."
"Ya?"
Haechan kebingungan akan panggilan dari seseorang di depannya. kenapa memanggilnya dengan Donghyuck? dirinya Haechan bukan Donghyuck. Ten berjalan tertatih ke hadapan Haechan, masih dengan air mata yang mengalir di usapnya wajah berpipi gembil tersebut lalu di peluknya kemudian.
"Donghyucki ini Eomma sayang, Eomma." ucapnya terisak.
"Ti-tidak mungkin, anda berbohong bukan." ujarnya tidak percaya. tidak mungkin dirinya anak dari keluarga Seo. Haechan menggeleng dan mencoba melepas pelukan Ten.
"Ada apa ini." intrupsi seseorang yang melihat apa yang di lakukan istrinya. tidak ada jawaban sampai_
"Tidak sayang ini Eomma, ini Eomma hyucki" Ten menarik kembali menarik Haechan ke pelukannya. Johnny langsung terdiam mendengar kata hyucki yang di ucapkan oleh istrinya. dirinya tidak percaya, benarkah pemuda ini Donghyuck anaknya.
"Wooyoungi bisa kau panggil San dan Hendery dan suruh mereka membawa gelang mataharinya.'' Wooyoung yang mendengar perintah Appa mertuanya langsung melakukan apa yang Appanya minta. benerapa menit kemudian San dan Hendery datang.
"Appa, ada apa?" tanyanya.
Ten yang mendengar suara anaknya segera menarik tangannya.
"Coba lihat ini." suruhnya, "Sama bukan" tunjuknya pada gelang ke 2 anaknya. "Kau Donghyuck sayang, Anak Eomma." ucapnya sambil terisak dan berusaha meyakinkan pemuda di depannya. Haechan menutup mulutnya tidak percaya.
"Eo-Eomma." ucapnya mencoba memanggil. Ten mengangguk masih dengan isakannya "Iya sayang, ini Eomma." jawabnya. segera Ten menariknya masuk ke dalam pelukanya yang langsung di balas oleh Haechan.
"Eomma." ulang nya. Ten tidak menjawabnya, dirinya sudah tidak bisa berkata lagi, anak bungsunya sudah kembali. segera dirinya melepaskan pelukannya.
"Donghyuck, Seo Donghyuck." panggil Johnny membuka ke 2 tanganya meminta untuk di peluk juga. Haechan yang melihat Ten sekilas dan mendapati anggukan dari Ten. Haechan sedikit berlari menghampiri Johnny yang sudah menangis dan siap menerima pelukannya.
di tubruknya tubuh mungil itu ke tubuh yang lebih besar."Appa, Appa, Appa." ujarnya kembali menangis.
"Iya sayang, ini Appa." Johnny membawa tubuh kecil itu kedalam pelukan hangatnya. Air matanya sudah tidak bisa di bendung lagi. dirinya bahagia, anaknya yang hilang telah kembali. "Ini Appa sayang, Appa." ujarnya mengelus kepala Haechan.
Hendery menghampiri Johnny dan Haechan. dirinya tidak menyangka Haechan adik kelasnya itu adalah adiknya yang hilang. "Jadi kau adikku, Seo Donghyuck." ujarnya. Haechan dan orang tuanya hanya mengangguk. segera Hendery bergabung untuk memeluk adiknya yang sudah lama hilang. Mata Haechan melihat San yang berdiri di samping Wooyoung hyung yang sudah menangis. San membuka tangannya "Kemari adik kecil." pintanya. Haechan berjalan mendekati Hyung nya yang bernama San. lalu masuk ke dalam pelukannya.
"Ternyata adikku sudah sebesar ini. hyung tidak menyangka bahwa pemuda yang berada di dekat kami adalah adik kami sendiri. Hyung tidak tau seberapa sulitnya kehidupanmu tanpa kami dulu. tapi hyung ucapkan terima kasih sudah mau menunggu dan menerima kami sebagai keluargamu. mungkin kau sudah lama menunggu kami menjemput mu." ucapnya dengan isaknya. adiknya kembali lagi dalam pelukan keluarganya. "Terima kasih Tuhan." lanjutnya. Wooyoung bahagia akhirnya keluarga suaminya kembali utuh. dirinya juga tidak menyangka jika beruang kecilnya adalah adik dari suaminya yang telah hilang. orang tuanya dan Hendery menghampiri San dan Haechan yang masih berpelukan.
"Sudah jangan menangis lagi." ucap Ten.
"Maafkan Appa sayang, Maafkan kami semua." lanjut Johnny lalu memeluk semua keluarganya, tidak perduli para tamu yang melihatnya.
~~~~
"Jadi, Haechan itu Donghyuck. bayi bulat adik dari Hendery." ucap Mark yang melihat semuanya. Dirinya dan keluarganya tadi hendak berpamitan, namun malahan di suguhkan adegan seperti ini. matanya bahkan melirik Renjun dan keluarganya.
"Manusia datar itu disini juga." gumamnya saat melihat Renjun."Sudah ku duga jika anak itu anak Johnny." kemiripan matanya tidak bisa membohongi dirinya. dia tahu jika San dan Hendery lebih mirip ke Ten bukan Johnny. Taeyong menangis melihat semua itu, dirinya senang ketika temannya sudah menemukan anak bungsunya.
Sama halnya dengan keluarga Renjun. Lucas selaku Papa Renjun pun hanya bisa melongo melihat hal itu. bukankah tadi dirinya sempat menggosip dengan anaknya tentang anak dari Johnny yang di culik, Tapi sekarang sudah ketemu.
"Gosip ku membawa berkah ternyata." yakin Lucas. Jungwoo hanya menepuk jidatnya melihat kelakuan suaminya itu. "Bermimpilah." ucap Renjun kurang ajar. "Ayolah nak, apa kau mau Papa menggosip tentang mu. Agar hidupmu berkah." ucap Lucas. Renjun segera meminum minumannya yang berada di tangannya. "Ora sudi." jawabnya sambil berlalu meninggalkan Papanya yang mencibirnya.
tbc.
Mark di tikung Appanya sendiri.
maaf baru up. efek vaksin ku lelah dan mengantuk mana demam pula. hehehehe kalo engga dapet sedihnya bilang ya. jujur engga tau gimana nulis yang sedih2 dan bully gitu. ada di pikiran cuma cara nulisnya itu yang gimana. maklumin baru belajar nulis. mau lanjut ceritanya engga? atau ngebosenin. hehehehe dadah 👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Haechan
Fanfiction✨ END ✨ ⚠️ ini lapak "BxB" 📌 Terima kasih yang sudah mau membaca cerita abal2 saya 🙏.