37

3.6K 330 4
                                        

Jam pulang sekolah tiba, koridor sekolah yang awalnya sepi kini nampak mulai ramai oleh para murid siswa maupun siswi yang berhamburan keluar kelas. Sama dengan Mark, bahkan kini dirinya sudah berdiri menunggu Haechan di depan kelas anak itu. Memperhatikan kekasihnya yang sedang merapikan bukunya. Setelah beberapa menit akhirnya Haechan selesai, lalu dirinya mengulurkan tangannya saat Haechan berjalan mendekatinya bermaksud mengajaknya bergandengan tangan. Mereka berjalan bersama melewati kelas demi kelas yang hanya ada beberapa murid tersisa. Setelah sampai di depan montornya. Mark mengambil helm untuknya dan Haechan. Membantu memakaikan helm itu ke kepala mungil kekasihnya.

"Sempit tidak?" Tanyanya saat selesai memakaikan helm tersebut.

"Sedikit longgar Hyung. Tapi tidak apa". Jawab Haechan. Mark tersenyum dan sekali lagi membenarkan helm Haechan. Memang ukuran kepala kekasih adiknya sedikit lebih besar dari pada Haechan. Ingat ini montor Jeno yang Mark pinjam, sekalian seperangkat helm dan surat2 lainnya.

"Ya sudah, ayo naik". Mark menaiki montornya terlebih dahulu, dan memposisikan dirinya agar nyaman. Lalu tangannya memegang tangan Haechan untuk membantu kekasihnya menaiki montor itu. Setelah sudah siap dan Haechan sudah dengan posisi nyamanya, segera dirinya melajukan montornya.

"Pegangan sayang, seperti ini." Pinta Mark lalu mengambil kedua tangan Haechan untuk memeluknya.

"Saranghae hyung." Ucap Haechan. Mark mengelus sebentar tangan Haechan sebagai jawaban dari ungkapan cinta kekasihnya sebelum benar-benar pergi ke suatu tempat. Mark akan mengajak Haechan ke salah satu pusat pembelanjaan.

Setelah beberapa menit, akhirnya mereka sudah sampai di pusat perbelanjaan tersebut.

"Hyung, aku ingin itu boleh tidak." Tunjuk Haechan pada salah satu stand yang menyediakan gulali. Mark mengangguk dan membawa Haechan ke stand yang kekasih mungilnya ini inginkan. Segera Haechan memesan satu gulali berkarakter tersebut.
Setelah mendapatkan apa yang kekasihnya mau, Mark lalu mengajak nya ke tempat duduk yang berada tidak jauh dari tempatnya membeli permen kapas tadi.

"Makan dulu, habiskan". Ucapnya yang di angguki Haechan. Dirinya sesekali menerima suapan permen kapas tersebut dari Haechan.

"Sudah habis?'' tanya Mark melihat Haechan yang sedang mengibas ngibaskan tangannya. Dirinya lalu mengambil tisu basah yang selalu ia bawa di dalam tas. Di ambilnya 1 tisu itu lalu menarik tangan Haechan untuk di bersihkan.

"Nah sekarang saatnya kita mencari sesuatu yang menggoda mata kita". Ajaknya.
Kini mereka sedang menaiki tangga berjalan, mereka ingin menikmati waktu yang masih tersisa dengan baik.

"Hyung terima kasih permen kapasnya" ucap Haechan membalikan tubuhnya menghadap Mark. Mark yang gemas akan tingkah dan ucapan Haechan tidak tahan untuk tidak meraup muka kekasihnya itu

 Mark yang gemas akan tingkah dan ucapan Haechan tidak tahan untuk tidak meraup muka kekasihnya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Abaikan masker dan anggap aja itu di mall)

"Sama-sama baby".

°°°

Haechan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang