5

7.6K 631 26
                                    

Renjun selesai memakai seragam sekolahnya, menatap penampilan nya di depan cermin yang berada di sebelah meja belajar nya. "Sudah ku duga kalau aku tampan." Ucapnya narsis. Setelah selesai dengan urusanya Renjun segera turun untuk sarapan bersama orang tuanya. duduk di sebelah Mamanya, Mengambil roti  dan mulai mengolesinya dengan selai kesukaan nya.

"Bagaimana sekolah mu Renjun." Tuan huang bertanya di sela kunyahannya.

"Tidak buruk Pa." Jawab seadanya. Sarapan selesai Renjun segera pamitan kepada orang tuanya dan berjalan menuju garasi di mana mobil nya berada. Ya hari ini dia akan menggunakan mobilnya karna tidak mau Haechan kepanasan. Mau ngajak jalan setelah pulang sekolah ngomong-ngomong. Membuka dan segera masuk, Menyalakan mobilnya dan pergi meninggalkan rumah.  Sesampainya di sekolah dia heran kenapa Haechan tidak terlihat, Biasanya saat dia masuk pasti menemukan Pria manisnya? itu entah sedang membaca buku atau apa. Kemana pikirnya. Berkutat dengan pikiranya sampai-sampai dia mendengar suara yang sudah dia hafal di luar kepala. Mengangkat sebelah alisnya menatap Haechan yang baru masuk bersama salah satu Kaka kelasnya yang di ketahui menyukai Haechan, Sial.

"Terima kasih sudah membantu ku sun.."

"Hyung panggil aku hyung saja haechan." Pintanya, Setelah meletakan buku paket di meja guru.

"Baiklah Mark hyung, Sekali lagi terima kasih."

Mark tersenyum "Baiklah aku kembali ke kelas dulu, Kau belajar yang rajin ya." Ucapnya berlalu setelah tanganya mengusak kepala kecil itu.

Dauble Sial.

Haechan berbalik hendak ke bangkunya, mendapati Renjun dengan tatapan datarnya.

"Hei kau kenapa jun." Tanyanya setelah mendudukan dirinya di bangkunya.

"Habis dari mana Haechan?" Tanyanya masih dengan wajah datarnya.

"Ah itu aku di suruh Kim Saem mengambil buku paket." Jawabnya.

"Bersama Mark" Ucap Renjun. Haechan bingung lalu mengangguk. "Kami tidak sengaja Bertemu." ucapnya.

"Nanti pulang bersama. Tiidak ada penolakan." Tegasnya saat melihat Haechan akan protes. Haechan bisa apa kalo Renjun dalam mode menyebalkan itu.
Haechan mengeluarkan hp nya dan mengetik sesuatu.

Mark Hyung

"Hyung seprtinya lain kali saja kita pulang bersama."

Ting

"Baiklah."

Setelah mendapat balasan Haechan segera memasukan kembali hp nya.

~~~

Mark memasuki kelasnya, Raut bahagia terlihat jelas. Senang sekali rasanya bisa jalan berdua walaupun hanya di area sekolah, Tambahan dapat nomer nya.
Kan Mark jadi makin senang di buatnya. Berjalan ke bangkunya mendapati Hendery yang sedang membaca komik. Menoleh sebentar membuat Hendery melihat apa yang di lakukan sahabat nya itu.  Kenapa dia seperti orang gila saja senyum seperti itu  pikir Hendery.

"Kau ada apa dengan wajah mu itu." tanyanya. Mark hanya melihat sebentar dan tersenyum lagi. "Benar-benar gila." desis Hendery.

Ting

"Hyung sepertinya lain kali saja kita pulang bersama."

Senyum bahagia Mark seketika memudar mendapati pesan dari Haechan. Mark dengan terpaksa mau tidak mau membalas pesan tersebut.

"Baiklah."

Menghela nafas sebelum Hendery merebut hp nya dan membaca apa yang sekiranya membuat sahabatnya ini yang bahagia mendadak suram seperti ini.

"Aku kalah lagi ternyata." lirih nya menenggelamkan wajah nya pada lipatan tangannya. Hendery hanya bisa menepuk punggung lebar sahabatnya itu. "Sabar ya hehehe." katanya.

Hendery tidak tau saja yang di perebutkan itu adalah adik kandungnya yang hilang.

~~~~

Seo Company sebuah perusahan terbesar di dunia setelah prusahaan temanya Jung Company. Perusahaan yang awalnya hanya di pandang sebelah mata kini menjelma menjadi perusahaan yang di minati semua orang beerkat kerja keras nya Johnny dan anak sulungnya San bahkan investor lain pun berlomba menanam saham di perusahan tersebut setelah tidak bisa menanamkan saham nya di Jung Company. Tentu saja tidak segampang itu, mereka harus memilih investor yang benar-benar bisa bekerja sama, agar terhindar dari kata pengkhianatan. jika itu terjadi bersiaplah, Johnny mungkin masih bisa memberikan keringanan. Tapi tidak dengan anak nya itu San dia tidak akan segan membuat mu lenyap hingga tak tersisa. Di depan meja resepsionis ini terdapat seorang pria manis.

"Permisi, apa Ceo ada di ruangannya." Tanyanya pada resepsionis itu.

"Sebentar."

setelah menunggu akhirnya sang resepsionis memintanya naik ke lantai di mana ruang Ceo itu berada. Langkah nya memasuki lift dan menekan tombol lift yang akan membawanya ke atas.

ting

pintu lift terbuka, segera dirinya keluar berjalan menuju ruangan itu. Terlihat sang sekertaris yang berdiri dan membungkuk setelah untuk menyapa nya. Setelahnya memasuki ruangan itu dengan hanya melongokan kepalanya dahulu. Melihat kekasih nya yang sedang berkutat dengan berkas-berkas.

"Hyung." Panggilnya pelan. Yang di panggil mengalihkan pandandangannya pada seseorang yang memanggilnya, Tersenyum dan menyuruhnya masuk. Orang tersebut masuk meletakan makanan yang ia bawa di meja depan sofa. berjalan mendekati tunangannya itu dan mencium sekilas pelipis pemuda itu.

''Apa kau akan melupakan makan siang mu,  Aku ke sini membawa banyak makan untuk mu. Makanlah dulu." Ujarnya menarik tangan pemuda itu menuju sofa. San pria Manis mulai mengeluarkan bekalnya dan menyiapkanya. "Ini makan lah." menyuapi nya yang di terima senang hati oleh pemuda itu. Sudah hampir habis pria manis itu bertanya.

"Apa hyung sudah menemukannya.''

San hanya menggeleng dan tersenyum. "Belum wooyoungi, mungkin belum saatnya kami bertemu dengan bungsu kami". San sudah menceritakan semua masalah keluarganya kepada tunangan itu. Jadi wooyoung tau soal adiknya yang hilang beberapa tahun lalu. "Aku akan membantu mu hyung.'' Ucapnya.

                            Jung Wooyoung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                            Jung Wooyoung

                            Jung Wooyoung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tbc.

Haechan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang