Pulang sekolah Mark di seret oleh Eommanya untuk menemani berbelanja. Tadinya mau Jeno yang Taeyong ajak cuma anak itu sedang mengerjakan tugas sekolahnya.
"Eomma David mau ini." tunjuknya pada coklat yang tertata apik di rak. Taeyong mengiyakan permintaan anaknya itu tapi tidak dengan Mark.
"Nanti gigi mu hilang 1 lhoh." ucapnya mencoba menakuti adiknya itu yang mana membuat David sedikit kesal.
"Hilang 1 tidak membuat ketampanan ku hilang juga, iyakan Eomma." narsisnya.
"Emm, anak Eomma selalu tampan." Mark? jangan tanya, dia mendengus mendengar kalimat itu, belajar dari mana adik tengilnya ini. mencoba berdamai Mark mendorong trolynya menuju tempat kebutuhan dirinya meninggalkan adik dan Eommanya. namun matanya tidak sengaja melihat semangka yang begitu merah dan segar. segera dirinya ambil buah itu dan memasukannya ke troly kemudian melanjutkan acara belanjanya.
"setelah ini kita kemana?" tanya Mark pada Eommanya itu. setelah selasai berbelanja mereka segera memasuki mobilnya.
"Tidak tau, pulang saja. lagipula David sudah lelah.".unjuknya pada Bungsunya yang sudah goleran di jok belakang.
Haechan sedang leha-leha di tempat kasir, semua pekerjaan sudah dirinya kerjakan. memang sih dia hanya penjaga kasir, namun karena dirinya yang tidak bisa diam, akhirnya dengan cekatan sana sini dia membantu yang lainya. saat hendak beranjak, pintu caffe terbuka .
"Ada yang ingin anda pesan." tanyanya dengan ramah, berbeda dengan pembeli itu.
"Hei, kau bekerja di sini Haechani."
"Mmm, sudah lumayan lama."
"Terus kenapa tadi menghilang di sekolah, apa kau tau aku dan lainya mengkhawatirkanmu eoh." Haecha hanya menatap Mark dengan rasa bersalahnya, sungguh dirinya tidak tau kenapa bisa melakukan bolos seperti tadi.
"Maaf hyung." sesalnya. Mark mengangguk dan mulai memesan minumannya. setelah beberapa menit minuman yang ia pesan sudah jadi, segera membayar dan~~~
"Hyung kau lama sekali, aku sudah mengantuk." David masuk ke dalam caffe berniat memanggil hyungnya yang lama sekali memesan coffe. masih belum menyadari di depanya ada Haechan.
"Iya sebentar lagi." bukan Mark tapi Haechan yang langsung membuat David melebarkan matanya.
"Haechan hyung~~~." larinya menuju Haechan dan langsung meminta gendong.
"Hei bocah turun, kau berat tau." Mark memcoba menyuruh adiknya itu turun, tapi David tidak mau. mengerti akan hal itu Haechan hanya menggeleng "Tidak apa hyung, lagian kita lama tidak bertemu. benarkan David."
"Mmm, hyung benar."
"Yasudah ayo hyung aku antar kedepan." ucapnya masih menggendong adik dari hyungnya itu. setelah sampai David langsung turun dan masuk dalam mobil. "Hyung besok main ya ke tempat David, nanti biar David menyuruh paman Kim untuk menjemput hyung."
"Tidak dia bisa bersamaku, kenapa kau menyuruh paman Kim." Mark tidak terima usul adiknya itu.
"anyeong haseyo tuan." Haechan menyapa Taeyong. Taeyong tersenyum dan melirik anak Pertamanya itu. sekarang dirrinya paham kenapa Mark begitu menyukai pemuda di depan nya ini. selain Manis juga memiliki attitude yang baik. dia mana bisa menghalangi kebahagiaan anaknya yang terletak di pemuda ini.
''Beruang kecil ayo pulang." panggilan Wooyoung membuat Haechan segera berpamitan ke keluarga Mark.
"Mm hyung maaf aku sudah di panggil, dan Terima kasih sudah membeli sesuatu di caffe ini. aku masuk dulu."
"Sama-sama Chani." ucapnya "Beruang kecil." lanjut Mark setelah melihat Haechan yang berlari kecil lalu dirinya segera masuk ke mobil.
"Sudah hyung jangan tersenyum terus, menyeramkan tau." Taeyong yang sedari tadi memahan untuk tidak tertawa akhirnnya tertawa juga mendengarkan kalimat anak bungsunya itu.
~~~~~~
Setelah memasuki caffe itu Haechan segera membereskan pekerjaan yang tersisa sedikit. setelahnya mengganti baju dan menghampiri Wooyoung hyung yang sedang bermain ponsel menunggu dirinya.
"Hyung." Wooyoung mengalihkan kegiatanya dan segera memasukan ponselnya ke dalam tas setelah melihat beruang kecil yang di tunggu sudah di depan nya.
"Ayo, sudah malam." ajaknya menggandeng tangan mungil itu, padahal tangan sendiri juga mungil. ya sudah suka-suka Wooyoung saja .
"Haechani besok kau datang ya di pernikahan hyung, mau hyung suruh seseorang untuk menjemputmu?" tawarnya yang mana langsung di tolak oleh Haechan.
"Tidak usah hyung, aku pergi sendiri tidak apa." Haechan merasa tidak enak karena dirinya hanya pegawainya.
"Baiklah besok tidak usah masuk ya. aku sudah memberitahu semua kecuali dirimu tadi. jadi 2 hari lagi aku tunggu di pernikahan ku ok." ucapnya lalu membiarkan Haechan turun dari mobilnya. memang sudah biasa jika Wooyoung mempunyai waktu akan mengantar anak itu pulang.
tbc.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.