28

4.1K 459 21
                                    


Maaf typo. tidak di edit karena dadakan dan maaf jika acak2an ketikanya maupun bacaa.nya.




Pagi ini Johnny mendatangi Rumah Sakit itu kembali. Dirinya sudah sangat yakin jika Haechan adalah Donghyuck, Anak nya yang hilang. Berjalan melewati koridor Rumah Sakit itu menuju ruangan sang Dokter. Setelah menemukan ruangan tersebut lalu Johnny masuk dan mendapati sang Dokter yang seperti nya sudah menunggu kedatangan nya.

"Oh selamat pagi Tuan Seo, Silahkan duduk." ucapnya.

"Pagi Dok." jawabnya sambil tersenyum dan duduk di hadapan Dokter itu. Dokter itu pun segera mengambil amplop coklat yang berisi dokumen hasil tes itu. tersenyum sejenak sebelum_

"Tuan Seo, Setelah saya check hasilnya memang benar jika anak itu adalah anak kandung Anda. Bahkan 99.9% cocok." ungkap Dokter itu dan menyerahkan amplop tersebut kepada Johnny. Johnny mengeluarkan air mata bahagianya setelah melihat sendiri tinta hitam yang tersusun rapi di atas kertas putih itu. Dirinya tidak menyangka jika keluarganya sudah menemukan beruang kecilnya, bayi kecil yang hilang beberapa tahun lalu. Di hapusnya air mata itu dan memasukan kembali kertas itu.

"Terima kasih Dok. Terima kasih." ucapnya dengan menundukan kepalanya yang mana membuat Dokter di hadapannya gelagapan.
merasa tidak enak, seorang Dokter seperti dirinya di perlakukan seperti itu oleh pemilik perusahan terbesar setelah Jung Company.

"Anda tidak perlu seperti ini Tuan. Sudah tugas saya sebagai Dokter." Johnny mengangguk dan keluar dari ruangan itu.

"Saya permisi dulu Dokter. Sekali lagi terima kasih."

Setelah keluar dari ruangan itu Johnny di kejutka n oleh Hendery yang berlari di koridor Rumah Sakit itu dan menggendong seseorang.




~~~

Haechan menuruni anak tangga itu dengan perlahan, Berjalan ke arah dapur dan menemukan Eomma nya yang sedang membagikan sarapan kepada anak panti lainnya.  lngin sekali menghampiri Eomma nya, Namun Haechan masih sedikit takut dan ragu karena kejadian tadi malam. Doyoung yang melihat kelakukan Haechan tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

"Haechan! Kemari, makan bersama." ucapnya membuat sang empunya berjengit kaget. melihat kembali Eomma nya yang sedang tersenyum kepadanya. berjalan mendekat karena tangan nya sudah di tarik oleh Appa nya yang gemas sedari tadi melihat kelakuan anaknya.

"Duduklah dulu. Eomma ambilkan makan untuk Chani." pintanya setelah melihat Haechan dan suaminya sudah berada di meja makan.

"Appa, Mmm Eomma sudah tidak marah?". tanya pada Taeil. Taeil terkekeh mendengar pertanyaan random Haechan.

"Memangnya Chani melakukan apa pada Eomma hmm?" dan hanya gelengan yang di dapati Taeil.

"Siapa yang marah?" ucap Doyoung. Haechan menggeleng "Ano Eomma".
Doyoung yang mengerti segera duduk di sebelah anaknya.

"Haechani sekarang sudah besar. Sudah bisa membedakan mana yang baik dan salah. Sudah mengerti dan paham akan keadaan Haechani sekarang." ucapnya seraya mengelus rambut halus anaknya.

"Jika Haechan sudah menemukan Orang tua Haechan, Eomma tidak marah sungguh. Eomma semalam hanya terkejut ketika Haechan berkata seperti itu. Eomma senang jika Haechan sudah menemukan kebahagiaan yang sesungguh nya. Eomma hanya bisa memberikan yang terbaik untuk Haechan. Dan jika nanti anak Eomma tidak di perlakukan baik, Haechani harus kasih tau Appa dan Eomma ya." lanjutnya. Haechan segera memeluk Eommanya. menangis layaknya anak yang tidak mau di tinggal oleh ibu nya.

"Sudah sekarang makan dulu. sebentar lagi sekolah."

"Terima kasih Appa dan Eomma." ucapnya.
setelah sarapan Haechan segera pergi ke halte untuk menunggu bis datang. memang dirinya sudah mempunyai Mark yang notabenenya Kekasihnya. namun Haechan bilang tidak usah terlalu sering menjemput. karena Haechan tidak mau jadi pusat siswa siswi di sekolah nantinya. yang mana di setujui oleh Mark asal kalo oulang harus bersama. Haechan mana bisa menolak jika Mark sudah berbicara seperti itu. Saat sedang menanti bus matanya tidak sengaja melihat sebuah toko yang mungkin baru buka. melihat jam sebentar dan masih ada beberapa waktu lagi menunggu bis. Haechan menghampiri toko itu dan melihat berbagai Acecoris, tanganya mengambil salah satu gantungan kunci yang mengingatkan dirinya pada Renjun. mengingat Renjun sudah dari kemarin Renjun tidak memegur sapa dirinya. sedih rasanya saat kita di jauhi tanpa tau apa masalahnya. mengambil gantungan tersebut lalu pergi ke meja kasir untuk membayar nya. dirinya bertekat akan meminta maaf pada Renjun.

Haechan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang