Maaf kalo typo
Seo Hendery, Setelah mengantar Haechan adik kelasnya pulang dia tidak langsung pulang ke rumah. melainkan ke kantor hyungnya, iya si San menyuruh nya untuk mengantar tunangan nya itu pulang alasanya karna ada meeting dadakan katanya. Wooyoung tentu saja misuh-misuh lagian dia ke sini kan juga dengan taxi, sendiri pula. berbeda dengan Hendery, ia justru senang bisa berduaan dengan Wooyoung. hei jangan salah paham dulu, Hendery tidak sejahat itu merebut tunangan hyungnya. Hanya saja dia merasa senang wooyoung bisa jadi tempat curhat nya. kenapa tidak orang tua nya? hyungnya ?
tidak tau, yang tau cuma Hendery saja. sanah tanya sendiri.
Seperti sekarang Hendery sudah ada di loby menuju lantai atas, beberapa karyawan membungkuk hormat kepada anak dan adik pemilik perusahaan ini yang langsung di balas juga oleh Hendery dengan senyuman dan sedikit menundukan kepalanya. sopan sekali hehehehe~~~
"Kau, benar-benar menyebalkan sekali." Memijit pelan pelipisnya. "Aku kesini juga sendiri dan naik taxi San astaga." keluhnya.
"Aku hanya khawatir tau, dari mana menyebalkan nya." yang di balas lemparan bantal sofa oleh tunangan.
"Tidak tau." untung kaya dan tampan jika tidak sudah ku jejali dia dengan wortel, fyi San sangat membenci wortel.
"Bisakah kalian diam, aku sudah sedari tadi di sini."
kedua nya menoleh."Sejak kapan kau di sini." tanya San pasa adik nya karna dirinya tidak mendengar pintu terbuka.
"Sejak kau di lempar bantal oleh wooyoung hyung." jawab Hendery. mengambil minuman yang berada di kulkas ruangan hyungnya itu lalu menenggaknya sebentar.
"Ayok hyung pulang, memangnya kau mau berlama-lama dengan manusia tidak jelas itu." ajaknya pada wooyoung.
San yang mendengarnya ingin sekali menjitak kepala adiknya jika saja sekertarisnya tidak masuk untuk menyuruhnya segera menyuruh ke ruang meeting sekarang.
"Aku kerja dulu, kau pulang dengan Hendery dulu ya sayang." mengecup pipi wooyoung membuat Hendery iritasi mata saja melihatnya. Wooyoung mengangguk dan menggandeng tangan Hendery untuk keluar dan segera pulang.
~~~~
Haechan yang memang bingung mau mengerjakan apa lagi, karna semua sudah di kerjakan bersama anak panti lainya.
"Kau mau kemana sayang." tanya Teil, Appa nya yang mengurusnya sejak bayi bersama Doyoung Eommanya.
"Hanya ke taman di sekitar sini Appa, bolehkan."
Teil yang memang baik hati dan tidak sombong untuk berbagi tinggi badan dengan istri nya si Doyoung hanya mengangguk."Asal jangan pulang malam, mengerti Haechani.'' Haechan tentu saja mengangguk senang.
Setelah sampai di taman Haechan segera menaiki ayunan. masih banyak orang karna memang dasarnya ini masih sore. banyak yang berlari bersama anjingnya, bermain dengan temanya, bahkan berkencan dengan pacarnya. Bisakah aku denganya seperti itu pikirnya. konyol memang namun itu lah Haechan.
"Hyung apa kau mau bermain bola bersama ku, hyungku payah sekali dalam bermain bola dan sekarang, malahan aku di tinggal beli minum." ucap anak kecil yang menghampirinya dan mengajaknya bermain bola. Haechan tentu tidak menolak bagaimana setiap harinya dia selalu menyempatkan bermain dengan anak-anak panti.mengangguk lalu menggandeng anak itu ke lapangan tidak terlalu tengah untuk bermain bola. "Baiklah ayo anak kecil. hyung akan mengalahkan mu." ajaknya.
~~~~
"Baru di tinggal beli minuman saja sudah menghilang, bocah itu." ucapnya sambil mencari keberadaan adik nya itu. tidak tau kah kalo hyung nya bisa di tendang pantat nya oleh Eommanya kalo adik nya kenapa-kenapa. "Awas saja kau bocah, jika ketemu akan ku raup mukanya itu." lanjutnya mencari adiknya.
tidak lama dia menemukan adik nya sedang bermain bola bersama seseorang entah siapa, kan bikin khawatir jadinya bagaimana kalo orang itu awalnya hanya berpura-pura baik trus nanti kabur bawa adik nya tidak-tidak. dirinya segera berlari menghampiri adiknya dan menggendongnya, menoleh kebelakang namun mukanya yang khawatir berubah menjadi melongo melihat siapa yang bermain bersama adik nya."Eh ko." ucapya rada kaku sedikit, canggung mungkin. segera menurun kan adiknya dan membiarkan adiknya bermain lagi, namun bersama teman lainya saja. setelah kepergian adiknya suasana mendadak canggung. Haechan yang awal nya canggung memberanikan dirinya.
"Maaf sunbae sudah membuat mu khawatir terhadap adikmu, dia yang memintanya karna hyung nya tidak bisa bermain bola dan malahan pergi beli minum katanya." ucap Haechan. Mark yang mendegarnya hanya terkekeh namun terselip rasa jengkel oleh perkataan adiknya si David kepada Haechan. kan malu dia kalah bermain bola dengan Haechan. ingatkan Mark untuk meraup muka adik nya itu nanti di rumah dan doakan semoga Eommanya tidak lihat.
"Ah itu tidak apa," memijit tengkuknya meghilangkan rasa canggungnya. "Dan ini minuman untuk mu." memberikan sebotol minuman untuk Hechan yang di terima baik oleh empunya.
"Terima kasih sunbae."
"Hyung Haechan, hyung." tegasnya. Haechan mengangguk saja mengiyakan.
mereka duduk mengobrol sambil menunggu David puas bermain bola. hari sudah mulai sore, Adiknya pun menghampiri hyung nya itu untuk mengajak pulang karna sudah lelah. Berpamitan kepada Haechan. "Hyung David pulang dulu ya, kalo bertemu kembali ayo main lagi.'' ajaknya. Haechan tersenyum "Baiklah-baiklah, jangan lupa mandi sampai di rumah , otte." katanya. David hanya tersenyum kepada Haechan dan mengangguk tidak perduli dengan hyung nya yang sepertinya ingin berpamitan juga.
"Haechan aku pulang dulu, apa kau mau sekalian ku antar." tawarnya.
"Tidak usah hyung, tempat tinggal ku dekat sini." tolak Haechan tidak enak.
"Baiklah, aku pulang dulu Hachan." pamitnya lalu pergi meninggalkan Haechan.
"Lucu sekali adiknya." kekeh nya lalu pergi dari taman itu dan pulang ke rumah. mungkin Eommanya sudah khawatir.
~~~~~
Mark yang sedang leha-leha di kamar sedikit tergannggu oleh kehadiran adiknya yang datang dengan tersenyum dan mencium pipinya Ada maunya palingan ini pikir Mark, dan benar saja.
"Hyung ayo temani David ke taman." kan benar pikiran Mark. lagian kenapa sih selalu dirinya yang jadi sasaran oleh bocah tengik ini. jika di tanya kenapa tidak dengan Jeno saja adik ke 2 nya itu, jawabanya selalu. Malas hyung yang ada anak-anak di taman takut lihat Jeno hyung karna ototnya yang besar itu sungguh minta di geplak centong sekali mulut adik nya itu, namun begitu-begitu adik nya itu di sayang sekali oleh Eommanya, pernah saat itu David tidak sengaja menyenggol gucci Taeyong yang di ruang tv karna bermain-main dengan dirinya dan juga Jeno namun yang di salahkan malahan dirinya dan Jeno. mau tidak mau Mark bangkit karna tidak tahan dengan rengekan adiknya itu. sesampainya di taman
"Hei bocah kau bermain bola saja sendiri, aku mau beli minum dulu, haus." ucapnya setelah sampai taman dan mengantarkannya masuk taman setelahnya dirinya pergi beli minuman.
David hanya mencibir kepergian hyung nya itu "Bilang saja tidak bisa bermain bola, pakai alasan beli minum." ucap nya, matanya mengedar siapa sekiranya anak seumuran dengan nya di ajak bermain. namun matanya malahan meleset melihat pria yang duduk sendiri dan seperti nya sedang melamun. Hyung itu manis hehehehe lalu pergi menghampiri pria itu dan mengajak nya untuk bermain bola. Hyung nya? biarkan saja David tidak peduli.tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haechan
Fanfiction✨ END ✨ ⚠️ ini lapak "BxB" 📌 Terima kasih yang sudah mau membaca cerita abal2 saya 🙏.