34

4K 390 1
                                    


Setelah seminggu lamanya kejadian tersebut. Kejadian di mana merenggangnya nyawa Ningning di tangan San. Hari ke 3 keluarga Ningning di dapatinya bunuh diri bersma, karena perusahaannya yang bangkrut yang bahkan di beli dengan harga murah oleh Seo company dan tentang di cabutnya sebagai donatur dan yang paling penting kematiaan anaknya. Istrinya bahkan sempat depresi saat melihat bola mata anaknya yang terdapat di toples kaca dan terdapat tulisan. "Kau pantas mendapatkannya. Karena ulah anakmu sendiri yang berniat membunuh adikku. Aku bahkan baru saja mengetahui jika perusahaan milikmu ternyata melakukan penggelapan pajak dan pencucian uang. Maka saat ini nikmatilah detik-detik terakhirmu tanpa aku harus turun tangan sendiri." Dan sekarang, terbukti ucapan yang tertulis di kertas itu. Mereka membunuh dirinya sendiri.


~~~~

Haechan saat ini sedang berkemas untuk pulang. Setelah seminggu lamanya harus berbaring di rumah sakit ini. Sudah ada Ten Eomma dan Johnny Appa yang membantu nya mengemasi barang nya.

"Haechani, sekarang pulang ke tempat Eomma dulu ya. Sekalian memantau perkembanganmu nanti." Ucap Ten yang sedang memasukan baju anaknya itu.

"Apa nanti aku boleh ke Panti?" Tanya Haechan. Johnny menghampiri bungsunya yang sedang duduk di atas ranjangnya lalu memeluknya.

"Tentu saja boleh." Ucapnya sambil mengelus rambut tebal anaknya yang menurun darinya. Memang benar-benar mirip dengannya sekali anak bungsunya ini. "Bahkan Haechani juga bisa  bergantian untuk tinggal di rumah Eomma Appa dan Eomma Appa Haechan yang di Panti." Lanjut Ten.  Haechan balas memeluk Johnny, setelah tau dirinya memang bungsu Seo yang sempat hilang. Dirinya sudah mulai dekat dengan keluarga Seo tersebut. Bahkan dengan San dan Hendery yang tadinya tidak terlalu dekat menjadi makin dekat saja. Haechan senang bisa merasakan kasih sayang seorang KAka, karena di Panti dialah paling besar dan dirinya berusahan menjadi hyung dan oppa yang baik untuk adik-adiknya.

"Kajja, sudah selesai sekarang waktunya pulang." Ucap Ten setelah beres melakukan pekerjaan nya mengemas baju anaknya. Haechan dan Johnny mengangguk dan segera Johnny mengikuti langkah Ten yang sudah lebih dulu berjalan bersama Haechan sambil membawa tas Haechan di tangannya. Doyoung dan Taeil tidak ikut mengantar kepulangan anaknya itu karena ada urusan di kediaman mertuanya.

~~~~

San menghampiri istrinya yang sedang memasak di bantu para pekerja untuk menyambut kedatangan adik iparnya itu. Senang sekali dirinya saat tau Haechan akan tinggal di sini. Dirinya jadi bisa punya teman gosip dan bercerita jika San suaminya dalam mode menyebalkan.

"Apa yang sedang kau masak sayang." Tanyanya  mengabaikan para pekerja yang memperhatikan.  Sudah biasa juga semenjak masih pacaran. Sambil mengusap perutnya yang belum terlalu buncit, menoleh dan Wooyoung tersenyum saat melihat suaminya sudah pulang dari jam biasanya.

"Aku sedang membuat menu kesukaan Haechan , coba lah." Ucapnya lalu tangannya mengabil sendok dan menyendoknya sedikit untuk suaminya mencicip masakannya. San segera mencicipi masakan tersebut setelah Wooyoung meniupnya sebentar. Terdiam sebentar sebelum_ "Masakanmu selalu enak." Yang mana membuat Wooyoung tersenyum.

"Ya sudah aku akan mandi dulu." Ucapnya setelah mengecup pipi Wooyoung dan mengusap perut istrinya sebentar lalu pergi ke kamarnya untuk membersihkan diri meninggalkan istrinya yang melanjutkan masakannya.
Tidak lama setelah kepergian San, Hendery memasuki rumahnya bersamaan dengan ke 2 orangtuanya dan Haechan adiknya. Kebetulan papasan di depan rumahnya.

"Mau duduk dulu atau mau ke kamar. Biar hyung antar." Hendery menawarkan dirinya pada Haechan. "Ke kamar saja hyung. Bolehkan Eomma." Ten tersenyum dan mengangguk.

Haechan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang