6

6.5K 637 18
                                    

Hari ini sekolah di pulangkan lebih cepat karena guru akan mengadakan rapat. Hal itu tentu saja membuat Renjun senang, Bukankah itu bisa membuat nya lebih lama berjalan-jalan dengan Haechan?.

"Kajja injuni, tapi aku ke toilet sebentar tidak apa." Renjun hanya mengangguk. ikut mengantar Haechan takut terjadi sesuatu hehehehe.modus? setelah selesai dengan urusan nya Haechan segera  keluar dari toilet itu dan menghampiri Renjun yang menunggu di depan toilet. "Sudah." Tanyanya. "Hm, Ayo.'' ajaknya.

berjalan melewati lorong kelas menuju tempat mobilnya berada. tidak tau saja ada seseorang yang memperhatikan sejak mereka keluar kelas. sesampainya Renjun segera mengambil mobilnya dan Haechan hanya mengikuti kemana Renjun. Setelah sampai mobil nya Renjun hendak membukakan pintu untuk Haechan, Namun Ningning lebih dulu nyerobot untuk duduk di kursi yang harusnya Haechan duduki. Hal itu tentu saja membuat Renjun tidak suka, Haechan yang melihat hanya diam.

"Antarkan aku pulang ya injun." Manjanya, membuat Renjun ingin muntah saja di buatnya.

"Bukankah kau masih tau arah pulang, Dan di mana supirmu, jika tidak ada pakailah uang mu untuk naik bis." ujarnya kesal setelahnya menarik tangan Ningning untuk keluar dari mobil nya.

"Aku tidak mau, Aku mau kau mengantar kan ku injun." kekehnya.

"Tidak mau dan tidak akan pernah. Dan siapa yang menginjinkan mu memanggil ku seperti itu." ucapnya. Haechan yang memang pada dasarnya tidak suka keributan apalagi sampai di lihat berbagai pasang mata yang kebetulan lewat, Membuat nya ingin sekali pergi.

"Pergilah Renjun, Antar Ningning pulang. Kita bisa jalan kapan-kapan." finalnya membuat Renjun membulatkan matanya Apa-apaan dengan perkataanya pikirnya. Tidak taukah kalo dia sedang ingin berdua dengan nya. Ningning yang mendengar itu pun ternsenyum dan masuk lagi kedalam mobil.

"Haechan, bukan kau tau sampah tempatnya di mana?" ujarnya sebelum menutup pintu mobil. Haechan yang mendengarnya hanya mengangguk, langkahnya mulai pergi meninggalkan mereka berjalan dengan cepat tanpa menoleh akan panggilan Renjun.

"Haechan, tunggu aku." Renjun yang berhasil memegang tangan Haechan. "Hei tidak usah hiraukan perkataan nya, ayo pulang bersama." ajaknya menarik tangan Haechan namun di lepas oleh yang empunya.

"Hari ini tidak usah saja injuni, Kita bisa lakukan ketika ada waktu luang saja ya. Dan sekarang lebih baik kau antarkan Ningning pulang." Ucapnya. "Aku pulang dulu, dadah injun." lanjutnya dan berjalan kembali tidak perduli Renjun memanggilnya. Renjun kembali ke mobil nya membuka pintu itu "Turun." ucapnya datar.

"Tidak mau." kekehnya membuat Renjun makin emosi saja, dengan cepat menarik tangan perempuan itu kasar dan menutup kembali pintu mobil, berjalan menuju kemudi dan menjalankan mobilnya keluar area sekolah, meninggalkan Ningning yang berteriak memanggilnya. Renjun sudah tidak peduli. Ningning yang merasa malu pun dengan cepat menghubungi supirnya untuk menjemputnya. "Haechan Haechan selalu Haechan. awas kau bocah sampah." ucapnya kesal.

~~~

Haechan duduk di halte tempat bis yang akan membawanya pulang. Memikirkan apa yang baru saja terjadi, Sampai tak sadar jika ada mobil di depan nya. tersentak saat suara klakson mobil itu berbunyi. mengrenyit bingung saat orang yang berada di mobil itu turun menghampirinya. "Ayo aku antar." Ucapnya.
Hachan yang mendegarnya langsung mwnggelengkan kepalanya ribut.

"E eh tidak usah Sunbae, sebentar lagi bis datang, saya naik bis saja." Tolaknya halus.

"Sudah tidak apa, aku tidak gigit kok." lanjut orang itu. segera meraih tangan Haechan, menuntunnya ke mobil dan membukakan pintu untuknya, menyuruh lelaki mungil itu masuk mobil yang di turuti oleh Haechan.
"Panggil aku hyung saja, Hendery hyung mengerti." lanjutnya. Haechan mengangguk, "Baiklah Hendery hyung." jawabnya. Mobil mulai berjalan dan Haechan menunjukan di mana tempat tinggalnya. Setelahnya hening menyapa mereka hingga mobil sampai di Panti itu. Hendery ikut turun dan menatap sekeliling Panti itu. "Maaf hyung kalo tempat nya kecil." ucapnya tak enak. "Harusnya hyung tidak u.." perkataanya terhenti saat melihat Hendery yang membungkuk kepada Eommanya.

"Anyeong paman, perkenalkan saya temanya Haechan, Hendery." ucap nya sopan. Membuat doyoung tersenyum dan balik menyapanya.

"Ahh hyung apa kau mau masuk" ajaknya.

"Lain kali saja, aku duluan ya." pamitnya terhadap Haechan karna Doyoung sudah masuk lagi ke dalam rumah. "Baiklah, Dan sekali lagi terima kasih hyung."

"Tidak usah berlebihan chani". ucapnya, lalu memasuki mobil nya dan pergi meninggalkan Hechan yang melihatnya dengan entah tatapan apa. "Nyaman sekali berada di dekatnya." monolognya karna entah kenapa Haechan merasa terlindungi berada di dekatnya. Haechan masuk ke rumah dan mulai melakukan aktivitas seperti biasanya ketika libur atau pulang cepat.

tbc.

makin engga jelas udah alurnya.

Haechan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang