25

4.4K 394 58
                                    



Mark mengendarai montornnya menuju Sungai Han. Tempat di mana dirinya akan bertemu seseorang. Beberapa menit mengendarai montornya akhirnya Mark sampai pada tempat tujuannya itu. Meletakan montornya dan segera turun dan mencari seseorang yang mungkin sudah datang. Saat mencari, matanya menemukan orang tersebut sudah menunggunya.  Segera dirinya menghampiri orang tersebut dan menepuk pundaknya.

"Apa kau sudah lama menunggu Haechan." Haechan menolehkan kepalanya dan mendapati Mark yang sudah berada di samping dirinya menggunakan baju casuall nya di sertai jaket.

"Tidak juga Hyung." Jawabnya membiarkan Mark untuk duduk di sebelahnya. "Apa yang ingin kau katakan hyung." Lanjutnya menatap Mark.

"Mm, haechan-ah." gugupnya. Sial dirinya baru pertama kali melakukan hal seperti ini. tanganya mencoba menggenggam tangan Haechan yang sangat pas di tanganya, Sungguh demi celana kolor pink Appanya, dirinya sangat gugup sekarang.

"Hyung k-kkau kenapa." Haechan juga sama gugupnya dengan Mark. Bahkan sejak Mark duduk di sebelahnya, Dirinya tidak bisa mengontrol detang jantung.

"Mmm, Haechan. Aku tau ini terlalu cepat, tapi sungguh aku tidak tau kapan perasaan ini datang. Aku cemburu saat melihatmu dekat dengan Renjun, Cemburu bahkan saat kau lebih bahagia bersama Renjun, tertawa bersama dengannya. Sungguh aku ingin sekali memendam perasaan ini, Tapi semakin aku mencoba semakin kuat perasaan ini." ucapnya. matanya tidak lepas dari pandangannya menatap Haechan.

"Haechan-ah. Apa, Apa kau mau jadi kekasihku." lanjutnya.

"Hyung." Panggil Haechan.

"Tidak apa Haechan, Jika kau tidak bisa menerima ku tidak apa. Yang terpenting aku sudah mengutarakan perasaanku padamu." Jawab Mark menyela ucapan Haechan.

Haechan mencubit perut Mark yang sudah samar terbentuk kotak-kotak dan membuat Mark mengaduh kesakitan. "Haechan sakit." Haechan hanya mendengus "Makannya dengerin dulu! jangan memotong ucapanku." omelnya.

Mark menatap Haechan sambil memgusap perutnya yang di cubit. Haechan menghela nafas sebentar "Aku juga tidak tau kapan perasaan ini mucul. aku kira hanya dekat Renjun saja yang membuat jantungku berdebar. tapi saat aku mulai mengenal hyung dan dekat dengan hyung aku merasakan hal yang lebih dari sekedar berdebar. aku sempat berfikir kalo hyung lebih memilih orang yang setara dengan hyung, maka dari itu aku lebih memendam perasaan ini hyung." ucapnya.

"Jadi?" tanya Mark memperhatikan Haechan dengan keringat dingin. Haechan memgangguk sejenak "Aku mau hyung." jawabnya yang mana membuat Mark langsung berdiri dari duduknya.

"Benarkah? sungguh." dirinya sungguh tidak percaya jika akhirnya kisah cintanya tidak sebelah pihak. segera menarik Haechan untuk berdiri dan memeluknya. dirinya senang, akhirnya bisa  menjadikan Haechan miliknya. Haechan melepas pelukannya dan tersenyum.
mengusap perut Mark yang bekas di cubitnya itu. belum sempat tangannya membuka kaos Mark tapi_  "Mau apa sayang. ini masih di luar." ujarnya. Haechan sebal dan akhirnya menginjak kaki Mark. mesum sekali kekasih? nya ini.
Mark tertawa dan segera memasukan Haechan ke dalam jaketnya dan memeluknya kemudian.

Mark tertawa dan segera memasukan Haechan ke dalam jaketnya dan memeluknya kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haechan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang