24

4.3K 425 17
                                    





Maaf Typo




Sesuai janji Johnny, dirinya dan Ten istri mungilnya sekarang berada di sekolah untuk menjemput Haechan. Johnny melihat istrinya yang sepertinya sudah tidak sabar melakukan proses DNA ini. Dirinya juga berharap sangat berharap jika Haechan memang benar-benar Seo Donghyuck yang hilang beberapa tahun silam. Bell pullang sudah berbunyi dan gerombolan siswa sudah terlihat untuk keluar dari area sekolah tersebut dan pulang ke rumah masing-masing. matanya berpendar ke sana-sini  mencari Haechan, tidak berbeda dengan istrinya. setelah lama mencari akhirnya Haechan terlihat sedang berjalan dengan salah satu anak dari teman koleganya. melambaikan tangannya suapaya Haechan melihat dan menghampirinya.

"Chani." panggilnya saat melihat Haechan yang hendak pulang bersama temannya. yang di panggil pun menoleh dan mendapati pasang Seo itu.

"Renjun, sepertinya aku akan menemui mereka terlebih dahulu." ucapnya saat melihat Renjun yang juga melihat pasangan Seo itu.

"Apa perlu ku tunggu."

"Tidak usah Njun. kau pulang lah dahulu." Renjun mengangguk dan mengusak rambut Haechan sebelum berlalu.

Haechan berjalan menghampiri Eomma Appanya? Ten langsung memeluk Haechan saat anak itu sudah berada di depannya.

"Ayo ke Rumah sakit bersama." ajaknya pada anaknya itu.

"Apa boleh?"

"Hei siapa yang bilang tidak boleh sayang. dan mana Hendery hyung? apa kau memakan bekalnya? tanya Ten.

"Ahh itu kelas Hendery hyung sedang ada tambahan belajar. dan terima kasih bekalnya, Eomma?" jawabnya ragu saat mengucapkan kalimat Eomma pada Ten.



~~~~



Mark melirik Hendery di sebelahnya. dirinya masih tidak percaya jika Haechan yang dia kejar itu adik kandung temannya itu.

"Ssttt hey." ucapnya mencolek lengan temannya itu.

"Apa colek-colek" sensinya yang mana membuat Mark harus menahas gemas ingin memukul kepala temannya, nanti kalo beneran kan dia jadi susah mendapat restu dekat dengan Haechan adiknya.

"Apa benar Haechan adikmu."

"Entahlah, hari ini akan pemeriksaan DNA untuk memastikan. aku berharap dia memang adikku." menatap Mark dengan selidik. "Dan kau jangan harap bisa dengan mudah mendekati Haechan jika memang dia adikku." lanjutnya.

"Aku tau kau menyukainya."

"Sialan kau." Hendery hanya tertawa mendengar umpatan Mark untuknya. dirinya bahkan tidak sungguh-sungguh melarang Mark dekat dengan Haechan.


~~~


"Hasilnya akan keluar 2 hari lagi."  Dokter yang menangani tes itu mengatakan hasil tes nya. Johnny mengangguk bersama.n dengan keluarnya mereka dari ruangan dokter itu. berjalan menuju tempat mobilnya berada.

"Maaf, bolehkah saya sampai sini saja. saya ada janji dengan seseorang." ucapnya saat dirinya di ajak masuk ke mobil. Ten dan Johnny menghentikan kegiatanya yang sedang membuka pintu mobil itu.

"Apa Appa antar ke tempat itu."

"Eoh ani, saya naik bus saja."

"Tapi Chani,_" belum sempat menyelesaikanya Haechan segera memberanikan diri memeluk Ten. "Besok Chani main ke tempat Eomma." ucapnya di pelukan Eommanya yang membalas erat pelukannya.

"Apa Chani berjanji akan ke rumah?" Haechan mengangguk. "Hmmm, besok Chani ke rumah Eomma. sekarang kalian pulanglah dan istirahat." ucapnya dan melepaskan pelukanya. pergi meninggalkan Ten dan Johnny yang masih memandangnya dengan sendu. "Sudah, 2 hari lagi akan terungkap siapa Haechan. bukankah besok anak itu akan ke rumah. bagaimana kalo kita mempersiapkan hal lain untuk di lakukan bersama Haechan." ucap Johnny yang sudah berdiri di sampingnya. Ten menyetujuinya, segera dirinya mengajak suami nya untuk berbelanja.


"Apa kau sudah lama menunggu, Haechan?"






tbc.







tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Haechan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang