"Heii beruang ayo bangun!!! Katanya sekolah". Ucap Hendery yang baru saja datang ke kamar adiknya dan langsung menjatuhkan tubuhnya di atas Haechan yang masih seperti kepompong dengan selimut tebalnya.
"Aiss Dery hyung berat tau". Ucap Haechan masih tidak mau membuka matanya. Hendery menurunkan tubuhnya dari atas Haechan tapi beralih ke samping dan memeluk Haechan dengan erat dan tidur lagi. Haechan sudah pasrah saja dengan kelakuan Hyung nya ini.
Tidak lama pintu terbuka lagi, menampilkan Johnny yang sudah mandi dan tinggal memakai pakaian kantor nya sehabis sarapan. Melihat kasur anaknyaa yang terdapat Hendery yang sedang memeluk Haechan yang seperti kepompong itu.
"Lhoh!!! masih tidur?" Ucapnya saat melihat Haechan dan tunggu! Sejak kapan Hendery di sini. Berjalan mendekati kasur milik Haechan dan membangunkannya. Menepuk pelan kepala anaknya itu, "Hachannie~~ bangun sayang. Mau sekolah tidak? Bukankah Haechan kemrin bilang pada Appa ingin sekolah". Haechan mengerjapkan matanya perlahan-lahan dan sudah mendapatkan Appa nya yang tersenyum.
"Appa~." Panggilnya serak. Johnny tersenyum melihat betapa lucunya mata bambi yang seperti dirinya di tambah pipi bulatnya. Semenjak pindah bahkan sebelum pindah Haechan selalu di cekoki oleh istri dan menantunya dengan beragam makanan belum lagi San dan Hendery yang gemar menyelundupkan makanan dana cokelat waktu di rumah sakit dan sayangnya hanya cokelat yang di bolehkan oleh Eommanya itupun tidak sampai 1 bungkus.
"Ayo sayangnya Appa harus mandi dan bersiap." Ucapnya menarik tubuh Haechan dan di gendongnya ala koala ke kamar mandi. Dan membiarkan anaknya bersiap. keluar dari kamar mandi dan mendapati Hendery anak ke 2 nya sudah bangun dan sedang meminum air putihnya.
"Appa!!!!! Aku tidak di gendong". Ucapnya pada Appanya yang baru saja keluar mengantar adiknya untuk mandi. Dirinya terbangun tadi saat ada pergerakan di kasur sebelah dan mengintip sedikit ternyata Adiknya yang sedang di gendong Appanya.
"Tidak mau!". Ucap Johnny yang berjalan keluar meninggalkan Hendery yang sedang mendumal.
°°°
Mark bangun dari tidurnya dan segera pergi mandi. Dirinya senang sekali hari ini, tahukan apa yang membuatnya senang. Apalagi kalau bukan kekasihnya Haechan, Haechan semalam mengirim pesan kalo dirinya akan ke sekolah lagi besok yang artinya hari ini bukan?.
"Syalalalalala~~~." Mark bersenandung sambil berjalan ke kamar mandi. Hanya 25 menit mark bersiap dan turun untuk sarapan.
"Morning semua". Sapa nya pada semua keluarganya yang sedang menunggu makanannya.
"Mornang morning, pagi juga Hyung." David menyapa kembali.
"Jeno-ya, kau bawa mobilku ya sekarang. Aku pinjam montormu." Ucapnya.
"Mau kau apakan montorku hyung."
"Sudah menurut saja. Kapan lagi kan aku baik meminjamkan mobil kesukaan ku." Jawabnya dengan nada memohon. "Boleh ya~~."
"Haissss, baiklah.'' jawabnya membuat Mark menyerahkan konci mobilnya pada adiknya. Mark memang memiliki beberapa mobil namun hanya 1 yang tidak di bolehkan oleh Mark di pinjam adiknya, dan itu karena dia membelinya dengan uang tabungannya sendiri bahkan sampai konci saja di bawa ke kamar. Jeno yang punya mobil juga entah kenapa malahan sering menggunakan montor hasil tabungannya juga.
Setelah selesai Mark menyiapkan montor Jeno dan menaikinya bersiap ke sekolah.
Tin~~
"Duluan hyung." Pamit Jen.
"Hati-hati sama mobilku". Teriak Mark dan di bls klakson lagi oleh adiknya.
°°°°
"Haechannie berangkat dengan Appa atau San hyung.'' tanya Ten pada Haechan yang sedang menghabiskan susunya. Awalnya Haechan tidak mau jika meminum susu, tapi di paksa oleh Eommanya.
"Terserah saja Eomma, Haechan ikut saja". Jawabnya setelah meletakan gelas yang sudah tidak berisi susu.
"Dengan Appa saja ya sayang. Sekalian dengan Hendery Hyung". Ucap Johnny menyela pembicaraan istri dan anaknya.
"Otte". Jawabnya. Lalu matanya melihat istri dari San hyung datang membawa kotak yang isinya apa entah dirinya tidak tahu.
"Haechan, ini nanti di makan ya. Ada buah dan sandwich di dalamnya. Berbagilah dengan Nana". Ujar Wooyoung yang memasukan kotak tersebut ke dalam tas bungsu Seo itu. Haechan berdiri menghampiri dan memeluk Wooyoung "Terima kasih hyung". Ucapnya.
"Yasudah ayo berangkat". Ajak Johnny yang sambil menunggu Hendery menghabiskan susunya.
"Berangkatlah dan jangan lupa kalo ada apa-apa kabari Eomma atau siapapun". Titah Ten saat sudah di depan mengantar anak-anaknya dan suaminya.
"Aku juga pergi sayang". Ucap San lalu mencium kening dan perut Wooyoung. "Papah kerja dulu oke, jangan membuat Mamah kelelahan". Lanjutnya.
Setelah kepergian mereka, Ten dan Wooyoung kembali masuk ke rumah untuk mengerjakan sesuatu.
°°°°
Mark sudah sampai di sekolah terlebih dahulu. Dirinya memutuskan akan menunggu kekasihnya saja supaya bisa bersama masuk ke dalam. Tidak sampai 10 menit Haechan mobil yang di kedarai oleh Johnny terlihat dan berhwnti tepat di samping dirinya. Haechan turun terlebih dahulu di susul oleh Johnny dan Hendery.
"Lhoh Mark! Sedang apa kau di sini". Tanya Johnny saat melihat anak temannya di luar sekolah.
"Apalagi jika tidak menjeput Haechan". Ucap Hendery yang membuat Johnny terkekeh dan Mark yang malu.
"Mmm, Seo Appa! Apa boleh Mark mengajak Haechan pergi sebentar sepulang sekolah nanti?" Ijin Mark kepada Johnny.
"Pergilah, Tapi...... Ingat jangan terlalu malam. Nanti Eommanya mencarinya." Jawab Jihnny mengijinkan anaknya pergi bersama Mark.
"Appa pergi dulu ya, Haechan belajar yang benar. Kalian juga". Ucapnya lalu pergi meninggalkan ke 3 anaknya.
Tbc.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Montor Jeno yang di pake Mark. ( Iya tau editanku tidak pro hehehe )