"Bang! Kok belum siap-siap." Gue menyembulkan kepala di pintu kamar bang Brian.
"Kemana?"
"Ish." Gue menghentakkan kaki lalu masuk ke kamar bang Brian. "Lo lupa? 'Kan mau nganterin gue ke toko buku."
"Oh itu." Kata bang Bria tapi matanya masih fokus ke HP.
"Iya, Ayo."
"Tunggu bentar." Bang Brian mengangkat tangan lalu kembali fokus ke hpnya.
Gue mendengus, menunggu bang Brian yang katanya lagi bantai musuh.
"Anjing!" Umpat bang Brian. "Goblok banget sih." Umpatnya lagi.
Gue menghela napas, males banget sama cowok-cowok yang lagi nge-game. Udah berisik di HP, berisik juga di mulut, belum lagi ngumpatnya kata-kata kotor semua yang keluar.
"Bang, udah." Rengek gue. Gue melirik jam di tangan.
"Bentar lagi dateng." Kata bang Brian nggak jelas.
"Siapa?"
"Ck, ah. Bangke."
"Bang!"
"Apa sih Nes, teriak-teriak." Omel bang Brian. "Ah kalahkan gue." Bang Brian melempar hpnya ke atas kasur, lalu dia berjalan masuk kedalam kamar mandi.
"Lo nanti ke toko bukunya sama Henggar. Gue mau ngapel."
Mata gue melotot. "Nggak bisa gitu dong bang." Protes gue. Apaan coba nggak ngomong duluan kalo nggak bisa temenin gue, tau gitu 'kan gue bisa berangkat sendiri.
"No debat, Henggar udah lagi otw. Tungguin gih." Perintah bang Brian sebelum benar-benar masuk kedalam kamar mandi.
"Abang!" Pekik gue.
"Nes!" Teriak Mamih.
"Iya!" Jawab gue.
"Ada Henggar! Cepet turun."
Gue menghela napas, dan pada akhirnya gue emang kudu berangkat sama Henggar. Dari pada nggak sama sekali.
•••
Sesampainya di toko buku, rak pertama yang gue datengin adalah novel. Dari tadi Henggar terus buntutin gue. Udah gue bilang tungguin gue di depan, tapi dianya nggak mau.
"Henggar bukan."
Gue melirik, ada cewek yang nyamperin Henggar. Udah dandanannya menor, bajunya kurang bahan lagi. Gue menajamkan telinga. Jiwa-jiwa kekepoan gue keluar.
"Siapa yah." Tanya Henggar.
"Ya, ampun lo lupa sama gue. Lisa, kita tiga tahun sekelas terus loh waktu di SMP."
Lisa? Iya gue baru inget. Cewek centil yang doyan dandan. Gue melirik lagi. Biasa aja nggak lebih cantik dari pada gue.
"Oh ya ampun. Lisa. Gila tambah cantik aja lo gue nyampe pangling." Kata Henggar sok akrab.
"Ah lo bisa aja Nggar. Btw lo juga tambah imut aja." Lisa meninju pelan lengan Henggar.
"Gue emang udah imut dari sononya." Kata Henggar kelewat PD.
Lisa mencolek dagu Henggar. "Ini kayaknya yang bikin gue jatuh hati." Kata Lisa di akhiri dengan kekehan.
Gue meremas buku yang lagi gue pegang.
KAMU SEDANG MEMBACA
OH MY OM
Teen Fiction"OM!" "udah di bilangin jangan ikut-ikutan panggil gue OM" "Suka-suka gue dong" "Mulai hari ini panggil gue sayang" kata Henggar sungguh-sungguh. "Kalo gue nggak mau" tantang Aneska, melipat tangannya di depan dada. "Apa susahnya sih love kita fl...