38

63 7 1
                                    

Next Part...

Menempuh perjalanan yang cukup jauh dan melelahkan Dea dan Ryka akhirnya bisa berleha-leha ketika tiba di rumah Ryka tercinta tepatnya  di kota  Mumbai. Tak terbayang oleh Dea bahwa Ryka ternyata berasal dari keluarga yang hidup berkecukupan. Rumahnya tak sebegitu mewah seperti yang dibayangkan. Dea bisa memahami apa dirasakan Ryka. Ketika tiba di rumah Ryka langsung mempersilakan Dea untuk masuk dan disambut oleh kedua adiknya. Namanya adalah Raka dan Anjeli. Usia mereka masih cukup kecil tetapi mereka bersifat sopan dan bertutur lembut dengan orang lain.

Ryka langsung menuju kamar ayahnya dan melihat ayahnya  tengah terbaring lemah di tempat tidur. Ryka meneteskan air matanya menatap  orang yang paling dikasihinya terbaring lemah tak berdaya.

"Ayah" Jerit Ryka

"Hiks hiks Bagaimana bisa seperti ini?" Tanya Ryka sambil menangis sesenggukan

"Kemarin Ayah tiba-tiba jatuh sakit mendengar kabar bahwa kakak akan segera bercerai dengan istrinya" Ujar Raka adik laki-laki Ryka

"Lalu kenapa kalian tidak membawanya ke rumah sakit?" Marah Ryka pada kedua adiknya itu.

"Kami mau membawa ayah ke rumah sakit, tetapi kami sama sekali tak memiliki cukup uang" Jawab Anjeli adik perempuan  yang tak jauh umurnya dari Raka pelan dengan nada ketakutan.

Ryka langsung terseungkur dilantai dan menangis. Dea tak tau apa yang harus dia lakukan. Segera dea membantu Ryka untuk bangkit lagi

"Bawalah ayahmu ke rumah sakit. Biar aku yang akan mengurusnya." Dea mengatakan itu karena dia tak tega melihat keadaan ryka dan keluarganya. Toh, dia juga masih punya simpanan yang bisa dia gunakan untuk membantu orang yang lebih membutuhkan dari padanya, seperti Ryka, teman sekamarnya yang sudah dianggab sebagai bagian dari keluarganya sendiri.

Ryka menatap Dea tak percaya lalu langsung memeluk Dea. Rasa terima kasih bisa Dea rasakan dari pelukan Ryka yang hangat dan tulus. Dia terlihat sangat senang lalu segera membopong ayahnya ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.

Ketika tiba di rumah sakit Ryka dan Dea menunggu diluar sedangkan ayahnya berada di dalam kamar pasien. Tampak seorang pria yang berumur sekitar 30an tahun berlari kecil dengan wajah penuh  khawatir menuju kearah Ryka.

"Kakak" Pekik Ryka

"Bagaimana keadaan ayah?" Tanya Rahul kakak laki-laki Ryka

"Kenapa kesini? Udah puas? Udah puas bikin ayah kek gini. Kakak tuh penyebab ayah kek gini dan seenaknya kakak datang nemuin ayah dan pura-pura khawatir? Cih! aku tak mudah ditipu kak"

"Apa maksudmu ? aku harus bertemu dengan ayah" Kata Rahul dengan suara agak sedikit meninggi

"Kau masih mau mengelak dan tak menyadarinya? Kau yang bersikeras ingin menikah dengan wanita pilihanmu dan sekarang seenak jidat mau bercerai. Kau tak tau bagaimana perasaan ayah?" Kata Ryka dengan emosi yang berkejaran

Rahul hanya diam dan tak bisa mengatakan apa-apa. Mulutnya kaku untuk sekedar berkata 'kau harus mendengar penjelasanku'.

"Ryka" Suara Dea memaanggil membuat kedua kaka beradik yang sedang berapi-api itu menatap Dea. Apalagi Rahul menatap tanya Dea. Dea tersenyum menatap Rahul "Aku Dea teman Ryka dari Kampus" Kata Dea memperkenalkan diri

Rahul hanya menganguk tersenyum kecil dan segera masuk ke ruangan ayahnya yang tengah dirawat. Beruntungnya dokter bisa menangani ayah Ryka dengan baik sehingga bisa terselamatkan.

Ryka langsung terduduk sambil menjerit membawa rambutnya yang menganggu pemandanganya kedepan. "Kau yang sabar. Kau harus dengar penjelasan kakakmu. pasti dia punya alasan" Kata Dea berusaha menenangkannya

Love Story In India (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang