Ini India

205 16 0
                                    

Yey, dah di India!!!

Jangan lupa guys buat tinggalkan jejak kalian ya

Budayakan Vote manteman 😁

****

Dea dan Erik telah masuk kedalam Taxi yang akan membawa mereka ke asrama yang akan mereka tinggali selama di India.

"Mas sama mbaknya asal mana, China ya?" Tanya pak supir Taxi  yang mengira Erik dan Dea berasal dari China karena kulit putih mereka.

"Oh pak kami dari Indonesia, bapak tau Indonesia?" Jawab Erik balik bertanya. Erik  memilih bangku duduk di depan bersama pak supir

(Percakapan mereka menggunakan bahasan inggris ya bukan Indonesia :) hehe)

"Indonesia? Oh tau tau saya. Tapi belum pernah kesana. Saya dengar-dengar disana orang-orangnya ramah ya, makanannya juga enak katanya" Tanya pak supir

"Iya pak betul sekali. Indonesia memang terkenal sebagai orang yang ramah dan makanannya yang enak. Seperti India, surga kuliner." Erik tersenyum simpul kepada pak supir yang dianguk setuju oleh pak supir.

"Kerja apa kuliah disini?" Supir terus bertanya sedangkan Dea sedang sibuk melihat pemandangan kota India dari balik layar kaca mobil.

"kuliah pak di sini"

"Oh Seperti itu. Pasti di Vrindafan University ya? Bagus itu kampusnya"

"Eh kok bapak tau ?"

"Yah, banyak itu mahasiswa luar India kuliah disana. Emang sekolah multi negara itu mas"

Vrindafan University memanglah salah satu universitas terpandang dan terkenal di India. Banyak orang berusaha untuk memasuki universitas tersebut.

Yah, walaupun pak supir menanyakan banyak pertanyaan yang terkesan mengganggu Erik yang hendak beristirahat namun pak supir itu cukup ramah.

Disisi lain, Dea masih saja sibuk dengan kegiatannya mengamati bangunan-bangunan yang dilihatnya. Asap tebal menghalangi penglihatannya, yang sebenarnya adalah polusi, para pengendara  yang ribut dengan klaksonnya persis seperti yang telah Dea liat di yutube, maupun televisi sehingga membuat  jalanan terasa ramai.

"Pak jalanan selalu ramai seperti ini?" Tanya Dea seketika

"Oh ya. New Delhi memang selalu ramai mbak"

"Enggak pak. Maksudku adalah keributan ini, bunyi klakson  motor dan mobil ini. Berdempetan seperti ini. Kasian motornya pak bisa tergores." Tanya Dea mengernyitkan dahinya. Dea merasa sedikit risih dengan bunyi klakson kendaraan yang didengarnya. Namun, sudah saatnya dia beradaptasi dengan situasi ini. "Tapi, gue suka" Batin Dea

"Yah sperti yang mbak liat sekarang ini adalah kebiasaan orang India. Jarang mbak liat mobil atau motor yang mulus karena kegesek terus. Cuman mobil baru yang mulus."

Dea menanggapi penjelasan pak supir dengan diam walau seribu tanya masih melekat di pikirannya.

Skip perjalanan yes__

Tibalah mereka di kampus yang mereka nanti-nantikan yaitu kampus Vrindafan. Mereka segera memasuki asrama tempat mereka akan tinggal selama di India.

Dea melihat sekelilingnya. Melihat orang-orang yang mereka lewati dengan perawakan yang tinggi besar,  bangunan-bangunan yang terlihat tua dan klasik, dan tulisan tulisan India yang sama sekali tak Dea pahami.

"Kamu kenapa? Shock Culture?" Ledek Erik

"Halah kak. Kayak lo gak aja." Sahut Dea sewot. "Gue lapar nih.  terakhir makan dipesawat tadi" Gerutu Dea memegang perutnya.

"Sebaiknya kita ke asrama sekarang. Siapa tau akan ada makanan disana"

Mereka sangat asing dengan lingkungan sekitar. Erik memutuskan untuk mengajak Dea menuju asrama. Siapa tau akan ada makanan disana.

Skip di asrama

Dea memandang asrama dengan penuh kejutan. Perasaan senang dan resah kian bergejolak. Erik menyadari akan hal itu

"Kenapa lagi? Kamu takut? Gak usah takut ada  aku disini. "Ujar Erik menenangkan Dea sambil mengelus kepalanya. Dea merasa nyaman.

"Bukan kak, gue laper!" Gerutu Dea memegang perutnya. Erik rada merasa kasihan dengan Dea.

Setelah mereka mendaftarkan diri ke resepsionis asrama. Mereka memutuskan ke kamar mereka masing-masing.

Erik berada di asrama pria dan Dea berada di asrama wanita. Asrama wanita berada di sebelah kiri sedangkan asrama pria berada di sebelah kanan. Mereka dipisahkan oleh Mess tempat makan dari kedua asrama tersebut.

"Okey kita pisah Disini ya. Nanti sekitar jam 6 sore kita ada makan malam. Kamu bisa tahan lapar sampe jam 6?  Pas waktu makan malam kita ketemu disini. Oke?" Tanya Erik yang cukup khawatir karena Taulah namanya lapar itu gak enak banget.

Dea melenguh dan dengan wajah cengonya menggeleng tanda dia sudah tidak kuat menahan lapar. "Yaudah habis barang-barangnya disimpan. Kita cari makan" kata Erik

Sekarang sudah pukul 03.00 sore jam India. Setelah Dea meletakan barang-barang di kamarnya segera Dea menemui Erik sesuai janjinya untuk cari makan.

"Dimana ya?" Tanya Erik

"Ya gak Taulah kak" Kata Dea kesal. Kalo sudah bicara masalah perut yang lagi kosong bawaannya tuh kek pengen nyakar orang tau gak.

"Disana" Dea menunjuk bapak-bapak penjual kaki lima dan akhirnya makan disana.

"Kak aku gak kuat" kata Dea. Jujur ini pertama kali makan di negara berbeda tentu saja rasanya masih terasa asing di lidah Dea.

"Telen, gak enak dilihatnya penjualnya" kata Erik.

Setelah makan. Mereka balik ke kamar dan beristirahat sampai pukul 6 untuk makan malam yang sebenarnya.

______

Hai guys budidayakan Vote

Love Story In India (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang