Hai guys hari ini Dea sama Erik siap nih mau terbang ke India!! Hehe
Siapa nih yang pengen ikut ke India?!!
Jauhkan pikiran gak baik kalian tentang India ya, dan mari enjoy dengan cerita ini
***
Dering telpon membangunkan Dea dari tidurnya yang pulas.
Trrrtttttt
Trrrtttttt
"Siapa lagi ini pagi pagi sudah ganggu" Kata Dea dengan suara parau
"Woi, astaga. Bangun Dea. Kamu mau ketinggalan pesawat?" Ujar Seseorang di seberang telepon
"Siapa ?" Ujar Dea
"Aku Erik Anugerah Sinaga. Aku udah nunggu 1 jam 30 menit yang lalu di Bandara dan kamu belum datang juga. Emang Bandara milik bapak Midin" Ujar Erik, dari seberang telepon dengan kesal dan langsung menutup teleponnya
"Eh eh kak Erik jangan" panggil Dea namun nihil telepon telah ditutup oleh Erik
Hari ini tanggal 25 Mey tepatnya, hari keberangkatan Dea dan Erik. Erik sudah hampir 1 setengah jam berada di Bandara, sedangkan Dea tak juga kunjung datang.
"Hah? Hari ini tanggal 25? bisa bisanya gue goblok gini. Gara-gara bantel anjing ngancurin masa depan gue" teriak Dea "tungguin gue ayang Erik"
"Gue mandi gak ya. Ah, gak sempat. Cuci muka aja."
***
"Udah dimana?" Tanya Erik
"Iya ini gue masih di jalan. Sekitar 3 menitan lagi sampe. Maklum macet kak" ujar Dea yang tengah dibonceng Mey
"Mey lebih cepat lagi. Sik sak aja. Gapapa!" Panik Dea
"Yawlah mbak, kirain ini jalan milik bapak loh. Iya iya santai"
"Ntar ya Kak. bentar lagi nyampe."
Sekitar 5 menit sampelah Dea dan Mey di Bandara. Dea segera memeluk dan mencium sahabatnya dengan mesra. Seakan waktu pun turut berhenti menunggu drama singkat antara Mey dan Dea.
"Yaelah, masih drama. Gada waktu. Ayok" Erik menarik tangan Dea dan pergi meninggalkan Mey
"Jangan lupa kabari ya sampe sana. I love you My boo" ujar Mey sambil mengsedih
"Bye bye seyeng." Ujar Dea dari kejauhan
***
Erik menatap Dea seketika tiba di dalam Kabin pesawat. Memang aneh, Dea datang dengan rambut yang acak-acakan, mengenakan kaos oblong, dan celana
Pendeknya, ditambah sepatu sneaker."Kenapa kak liat liat?" Dea sadar dirinya tengah dilerhatikan oleh Erik. Pasti Erik berpikiran dia cantik banget hari ini. Emang pesona Dea mah ga ada tandingannya. "Cantik ya?"
"Kamu gak mandi?" Yaelah, ditanya kek gitu sama Erik. Kirain bakal dibilang cantik.
"Hehe inilah the power of cewek kak, kalo gak mandi itu justru aura cantiknya nampak" ujar Dea percaya diri. "Santai kak, aku make up di pesawat aja! Gak bakal gue malu-maluin loh"
Yah, make ala Dea adalah sisiran, liptint dan sedikit bedak baby. Udah mantapu banget bagi Dea.
"Serah deh. dah sarapan?" Tanya Erik
"Hm, gak sempat kak." Suara Dea dibuat lembut. Merasa bahwa dirinya mendapat perhatikan dari Erik.
"Yaudah nih, makan dulu" Kata Erik menyodorkab roti dan air mineral
"Ini makanannya untuk gue kak?"
"Iya aku beli tadi di depan, cuman udah kenyang duluan, yaudahlah dikasih kamu.. daripada mubazirkan?!" Ujar Erik terlihat aura mengesalkan dari wajahnya
"Oh gitu ya. Untung aja gue lapar nih kumakan ya"
****
Pesawat Dea dan Erik telah mendarat di New Delhi. Kota tempat mereka melanjutkan S2 mereka. Kira kira menempuh perjalanan sekitar 15 jam dari Jakarta ke New Delhi.
"Uhmmmmm" Dea menghirup aroma kota India
"Ini kah India. Hape mana hape?!" Lanjutnya.
"Mey" Panggil Dea dari balik telpon sambil teriak kepada sahabatnya yang kini sudah berada lintas negara itu
"Dea. Ih gila udah nyampe India? Senang bangett pasti tuh?" Ujar Mey dari seberang telepon
"Gak tau lagi lah mau ngomong apa. Pokoknya gue seneng"
Erik melihat kelakuan Dea hanya bisa menghela napas dan lirih melihat tingkah Dea yang kekanak kanakan.
Dea mengarahkan kameranya kepada Erik. Erik membalas melambaikan tangannya sambil tersenyum kecil ke arah handphone."Ih tambah cakep kamu bang pas di India. Yawlah anak orang" teriak Mey dari balik telepon
"Oiya bang. Jagain sahabat gue ini ya. Gue titipin dia ya bang. Walaupun dia itu agak gak jelas orangnya, meskipun lu liatnya tomboy tapi sebenarnya fenimin banget bang aslinya, fenimin hati maksudnya bang. Jagain dia ya bang. Perhatikan pola makannya, temannya siapa siapa aja, sama cowok yang dektin siapa, kalo bisa si Abang.. (wkwk) pokoknya angaplah pacar sendiri ya bang." Lanjut Mey ceriwis.
"Tolong mbak, pacar gue kan Lo. Tolong dikoreksi kata-katanya.. sudah lebih dari mama gue aja Loh!" Ujar Dea kesal
"Lucu ya kalian berdua. Sama-sama gajelas emang. Cocok sih kalian jadi sahabatan. Santai aja nanti kujaga seperti anak sendiri" ujar Erik cekikikan
"Kirain aku Malika" kesal Dea
"Yudah yah Mey gue harus siap siap nih mau lanjut kek asrama. Ntar sampe asrama gue vidcall lagi ya okeh?:)"
"Yaudah hati-hati ya. Gue sayang kamu bang ganteng. Jagain Dea ya." Ujar Mey mematikan hapenya
"Idih, salamnya kok kek dia sih. Bukan ke aku" batin Dea kesal
"Udah? Sudah bisa jalan?" Ujar Erik gusar
"Iya ayo kak"
Dea dan Erik mencari taksi yang akan mengantarkan mereka di asrama kampus. Orang India menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa nasional mereka, sehingga tidaklah sulit bagi Erik dan Dea dalam menjalin komunikasi.
******
Kalo ada masukan boleh dong isi di komentar
Selanjutnya akan ada keseruan yang lebih asik ni bagi Dea dan Erik sewaktu di India. Apa saja ya?
Stay terus ya guys hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story In India (END)
Roman d'amour'KALIAN BACA AJA UDAH SENANG APALAGI FOLLOW' . . Mey dan Dea mencoba mengambil peruntungan mereka untuk mencari beasiswa S2 di India, negara favorite mereka. Mey tak bisa mendapat beasiswanya ke India namun UGM sedang menunggunya✨. Yap, Mey keterim...