Mr. Dandin

136 15 0
                                    

Waktu telah menunjukan pukul Setengah tujuh pagi. Pagi ini Dea bangun dengan keadaan yang segar dan semangat. Sepertinya Istirahatnya sudah cukup. Dea melirik kearah atas ranjangnya dan tidak melihat Myra disana.

"Sejak kapan dia pergi?" Gumam Dea meregangkan tubuhnya "dingin banget lagi" katanya mengambil selimut lalu membungkus tubuhnya "tapi laperr"

Karena lapar, Dea memutuskan untuk mandi lalu menghubungi Erik untuk sarapan bersama.

Kakak, Dea laperrr

Mau makan, hm?

Iyalah kak, laper tanda mau makan. Gimana sih, untung cakep..

Oh iyaa,  gue juga pengen keliling kampus hari ini.  pengenalan lingkungan gitu loh kak sekalian mau cuci mata. temanin ya kak

Iya udah. Aku juga pengen liat liat. Habis sarapan ya

Yaudah kak. Gue tunggu di depan mess ya, kita sarapan bareng

Oke

Dan jangan ajak Adwin.

kenapa?

gak suka caranya memaksa gue makan semalam.

Yaudah deh. Aku siap siap dulu

Cepetan ya sayang.


Tapi, kata sayang barusan segera dia Hapus. Masih ada rasa malu lah. Semenjak kejadian kemarin malam, Dea tak Sudi untuk makan bersama Adwin. Dea merasa tertekan karena harus memakan makanan yang tidak disukainya. Sebenarnya Dea tinggal bilang bahwa dirinya tak suka namun Dea cukup  merasa sungkan dan tidak enak.


Dea dan Erik bertemu di depan Mess, dan segera masuk ke dalam Mess. Banyak mahasiswa yang sudah menikmati sarapan mereka. Segera Dea dan Erik segera menuju menu makanan dan dilihatnya menu pagi ini

"Chole Bhature?" Mata Dea terkesiap kaget dan melongo kesenangan. Chole bhature merupakan salah satu makanan India yang selama ini pengen Dea makan dan pagi ini dirinya akan mewujudkannya.

Seseorang pria tua yang menyadari keterkejutan Dea ketika melihat menu sarapan itu segera menghampiri Dea.

"Selamat pagi Nona, ada yang bisa saya bantu?" Ujar pria tua tersebut.

Dea dan Erik melihat pria tua itu. Perut yang agak maju dan berkumis tebal, menatap mereka dan tersenyum ramah, "anda terlihat cukup bahagia, Nona?!"

"Bukan apa-apa tuan" Sahut Dea

"Sebenarnya teman say sangat menyukai menu sarapan pagi ini, Tuan" Ujar Erik yang menyadari bahwa Dea menyukai makanan tersebut

"Oh. Begitukah nona?" Tanya pria tua itu meyakinkan jawaban Erik

"Memangnya itu sungguh terlihat di wajahku?"  Tangan Dea refleks memegang kepalanya padahal Dea tidak merasa gatal. Mukanya terlihat memerah hanya karena makanan tersebut

"Hahahaha" tawa pria tua itu tiba-tiba menghancurkan suasana dingin yang terjadi. Pria tua itu sangat senang melihat Dea dengan wajah malunya. Layaknya seorang anak kecil yang sedang malu meminta makanan kepada dirinya.

"Oh ya perkenalkan saya Mr. Dandin" Pria tua itu segera menghentikan tawanya dan membuka perkenalan antara mereka.

"Oh hai Mr. Dandin, aku Erik dan ini temanku Dea" Jawab Erik singkat memperkenalkan diri dan mereka berjaba tangan begitupun Dea. 


"Dari mana asal kalian?" Lanjut tanya Mr. Dandin penasaran

"Indonesia" Jawab Erik Singkat

"Indonesia? Wow, suatu kebetulan, istriku juga orang Indonesia."

" Istri tuan dari Indonesia ?" Balas Erik

"Yah, Indonesia Asli. Dari Sumatera utara " jawab Mr. Dandin

"Istri tuan orang Medan? Sama pak seperti saya!" Ujar Erik sangat antusias mengetahui bahwa Istri Mr. Dandin Adalah orang Medan

"Berarti tuan bisa berbahasa Indonesia?" Lanjut Tanya Erik

"Oh saya mungkin sedikit mengerti, tapi tak bisa berbicara" Jawab Mr. Dandin sambil menggeleng kepalanya (ngertilah kalian geleng kepala ala India :)

"Oh seperti itu pak"

Sedangkan Dea masih terus menatap Chole Bhature yang ada didepannya. Pengen sekali segera menyicipiny. "Apakah saya bisa makan sekarang?" Tanya Dea

"Oh Dea kamu bisa mengambil makanannya sesukamu" Ujar Mr. Dandin, "jika masih ingin setelah sarapan, kamu bisa temui saya di Pentri saya akan memberikan lagi Chole Bhature"


"Astaga, Mr. Dandij kau begitu baik" Kata Dea tidak percaya dengan senyum sumringah.

Mr. Dandin adalah kepala Chef di asrama Vrindafan. Sudah hampir 30 tahun Mr. Dandin bekerja disana. Dea dan Erik terkesiap ketika mereka ditawari Mr.Dandin mengambil Chole bhature itu. Mereka segera mengambilnya dan mencari tempat untuk duduk lalu memakannya.

"Jika kalian kesini, jangan sungkan meminta makanan kepada saya" Ujar Mr.Dandin yang saat itu menghampiri Dea dan Erik yang tengah menikmati Chole Bhature.

"Siap Mr. Dandin. Terima kasih" Ujar Dea dan Erik Serentak. Lalu Mr.Dandin pun segera meninggalkan Dea dan Erik lalu kembali ke dapur melanjutkan aktivitasnya.

"Gile, Mr.Dandin itu baik banget" Ujar Dea terkagum sambil melihat punggung Mr.Dandin yang sedang berjalan menuju dapur.

"Gue merasa punya ayah disini" kata Dea menikmati makanannya sambil menutup mata dan sesekali menggelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri, tanda bahwa makanan tersebut enak.


.
.
.
Jangan Lupa Vote ya, GRATIS dan GAK RUGI

Jangan Pelit komentar Juga 😊

Love Story In India (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang