Ajakan Ryka

133 14 0
                                    

Vote dan Komennya Mbak / Mas

Erik duduk termenung di meja belajarnya. Menopang dagu sambil melihat kearah teleponnya nanar. Entah apa yang sedang berada dipikirannya. Sekarang banyak pikiran yang tengah berkecamuk didalam otaknya.

Dia seketika berubah sikap saat mendapatkan telepon dari orangtuanya.

Adwin berusaha mengajaknya mengobrol namun nihil tidak digubris sedikit pun oleh Erik

Adwin menarik nafas kasar. Melihat Erik yang mengacuhkannya sedari tadi.

Tak ada pembicaraan selama itu. Entah sudah berapa lama Erik berdiam diri.

"Sudahlah, ceritakan padaku apa yang sedang kau pikirkan?" Tanya Adwin yang kesekian kalinya. Adwin tetap setia menunggu jawaban Erik daritadi

Erik mungkin bosan dan memilih menyerah dengan sikapnya. Erik berbalik menghadap kepada Adwin

"Aku tidak apa-apa! Hanya saja aku sedang mengalami sedikit masalah keluarga." Erik lalu menceritakan semuanya kepada Adwin. Adwin berusaha memahami dan mengangguk pelan

"Aku mengerti perasaanmu" Ujar Adwin setelah mendengar cerita dari Erik

Erik seketika kembali termenung. Namun ia dikejutkan oleh sesuatu yang juga tengah menjadi pertanyaan di benaknya

"Kamu mengenal Charol?" Tanya Erik seketika. Erik mengetahui nama itu ketika Charol menyebutnya didepan Dea. Erik menanyakan kepada Adwin karena Adwin selalu update dengan berita-berita di kampus ini

"Ehm, Charol?Namanya tidak asing! Oh dia cukup terkenal di kampus ini. Ketua geng superdom"

"Geng superdom?"

"Iya, geng superdom itu geng terkenal di kampus ini. Anggotanya merupakan anak orang kaya dan terpandang. Orangtua mereka juga merupakan donatur tetap di kampus ini" Jelas Adwin

Erik menganguk paham penjelasan Adwin.

"Dan Charol! Dia adalah Ketua geng Superdom. Sepupuku" Lanjut Adwin dengan datar

Adwin memikirkan betul betul mengatakan Charol adalah Sepupunya. Dia memang menutupinya dan tidak ingin ada orang lain yang tau. Namun, Adwin mempercayakannya kepada Erik sebab Erik adalah salah satu temannya yang dapat dipercaya.

"Sepupumu?" Erik terlihat kebingungan dan tak percaya bahwa Charol bersepupu dengan Adwin

"Aku tak pernah memberitahukan kesiapapun. Kamu orang pertama yang tau ini. Jangan ceritakan kesiapapun"

"Kenapa kamu menutupinya?"

"Aku hanya tidak ingin orang lain tau hubungan kami" Jelas Adwin. "Oh ya, aku lapar. Bagaimana jika kamu menemaniku mencari makan di luar?" Pinta Adwin

"Okeylah" Erik segera berdiri dan bersiap menemani Adwin keluar.

Adwin dan Erik berjalan beriringan keluar melewati resepsionis dan berjalan keluar asrama. Erik merogoh sakunya dan tak mendapatkan ponselnya di kantong celananya. Erik lalu Erik memukul dahinya mengingat bahwa Ponselnya disimpan di meja belajarnya.

"Adwin!" Ujar Erik
"Sepertinya aku harus mengambil ponselku yang ketinggalan. Kamu tunggulah disini"

Erik langsung pergi dan memasuki kembali asrama. Sedangkan Adwin menganguk Setuju melihat punggung Erik yang telah pergi itu

Ketika Erik berada di depan Mess, Dia bertemu oleh sesosok perempuan, Dea. Ya Erik berpapasan dengan Dea bersama dengan seorang wanita disebelah Dea yang tidak dikenalnya

"Dea!" Panggil Erik

"Eh kak Erik"

"Apa yang kau lakukan disini? Kamu mau kemana?"

"Oh kak. Sebelumnya perkenalkan ini temanku Ryka. Ryka ini temanku Erik" Dea memperkenalkan kedua temannya itu

Ryka nampak menatap Erik kagum. Wajahnya yang putih dan mulus, dadanya yang membidang ditutupi oleh baju kaos putihnya, Gaya yang stylish dan tubuh tegap tinggi. Membuat Ryka menatapnya kagum dan tersenyum malu.

"Aku mau menemani Ryka membeli beberapa perlengkapan Make up di toko depan" Lanjut Dea

"Hai Erik, mungkin kamu mau ikut dengan kami. Kurasa berjalan denganmu membuatku terlindungi. " Ujar Ryka tersenyum malu dan entah sejak kapan tangannya telah merangkul lengan Erik sedari mengajaknya pergi bersama mereka

Dea tampak tersenyum simpul dan melihat tingkah Ryka. Cemburu sebenarnya, namun Dea berusaha menahannya agar tak terlihat dari wajahnya

Erik berusaha melepas lengannya yang tadi dirangkul oleh Ryka. Namun pegangan Ryka sangat kuat. Sehingga ia pun menganguk Setuju mengikuti Ryka dan Dea

"Hem, sebe-nar-nya a-" tiba tiba omongan Erik dipotong oleh Ryka. Dan langsung menarik lengannya pergi

"Ayolah beb" Sambung Ryka menutupi bibir Erik dengan jarinya

Dea menatap Ryka jijik.
"Memang benar perkataan Myra. Wanita ini tak memiliki sopan santun" Gerutu Dea dalam hati menghela napas kasar dan mengikuti Erik dan Ryka yang sudah berjalan mendahuluinya.

Ketika berada di depan asrama. Mereka melihat Adwin yang sedang menatap mereka dengan wajah kebingungan. Erik sebenarnya ingin menjelaskannya kepada Adwin. Namun nihil Ryka terus menariknya hingga melewati Adwin.

"Adwin Adwin, kamu mau kemana. Ayo ikutlah bersama kami" Seru Dea  menyadarinya

Adwin lalu menganggukkan kepalanya setuju dan berjalan beriringan dengan Dea mengikuti Erik dan Ryka.

*****

Charol masih saja duduk dipojok basecamp. Menatap nanar keluar jendela melihat pemandangan diluar sana.

"Namanya Dea" Charol dikagetkan oleh suara Juan yang tiba tiba berbicara dengannya.

"Namanya Dea. Mahasiswa yang mendapatkan beasiswa asal Indonesia. Dia bersama temannya Erik, laki-laki yang berada di sampingnya kemaren yang mengaku pacarnya Dea"

"Mengaku?" Tanya Charol

"Dia cuman mengaku  menjadi pacar wanita itu jadi kamu punya peluang buat mendekati dia"

"Apa maksudmu. Aku tak berniat mendekati dia"

"Hahahahahah, kau masih saja menipuku padahal wajahmu sudah mengatakannya" Juna langsung menertawakan Charol. Charol tak biasanya seperti ini. Juna bisa tau bahwa temannya itu sedang jatuh cinta.

Namun Charol sendiri bingung akan perasaannya, mana bisa ada wanita yang baru ditemuinya sekali dan bisa membuatnya mengingat wanita itu

"Sudahlah, berhenti melamun. Bagaimana jika kita pergi pergi ke Club. Aku yang traktir" Ujar Juna dan menarik tangan Charol. Charol lalu mengikuti Juna dan mereka pergi ke Club tempat mereka nongkrong bersama dengan wanita-wanita penghibur.

Love Story In India (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang