Next part.....
"Karena sudah memberiku kesempatan membuatmu tersenyum"
Dea terdiam akan perkataan Erik. Dia memberikan kesempatan bagi Erik bukan berarti dia masih mencintai Erik, tetapi dia tak ingin ada kecanggungan lagi diantara mereka. Dea sudah menganggab Erik seperti kakaknya sendiri. Jadi, apa salahnya seorang kakak membuat adiknya tersenyum
***
"Apa? Kau mau melamar anak Pak Muskanan" Tanya Ny. Krisma terkejut. Sebab yang dia tahu anak pak muskanan yakni Wirasasti Chairunisa bukanlah wanita yang bisa dipersunting oleh pria sembarangan. ayahnya adalah salah satu orang yang paling disegani seantero India.
Setelah mendengar semua penjelasan dari Adwin, Ny. Krisma hanya menganguk dan tersenyum. "Kau begitu gigih ketika ingin mendapati keiginanmu"
Ny. Krisma masih tak percaya bahwa Adwin bisa meluluhkan hati seorang putri Niza, toh Anjaswara Pramudina yang ketampanananya bak dewa Yunani saja masih ditolaknya apalagi Adwin.Tetapi dia tetap yakin bahwa kekuatan cinta dapat mengalahkan berbagai ketidakmungkinan yang ada. Lagi-lagi Ny. Krisma hanya tersenyum simpul da memikirkan hal yang harus dilakukan untuk membantu cucunya yang juga sangat disayanginya ini.
"Kau tahu nek, jika aku sudah serius aku akan bertindak hal yang diluar nalar orang-orang" Kata Adwin Serius
"Meski itu tidak mudah Adwin, India mungkin berbeda dengan Afrika maupun Rusia. Nama baik keluarga sangat dijunjung tinggi di negeri ini. tetapi, aku akan membantumu mendapatkan apa yang kau cintai"
"karena itu aku datang ke sini nek. Nenek merupakan salah satu pemegang saham terbesar di negara ini. Nama baik Pak Muskanan tidak akan tercoreng karena anaknya dilamar oleh salah satu orang kaya di negeri ini. Aku percaya padamu, Nek" Kata Adwin lalu menghaburkan pelukan di pelukan Ny. Krisma
Ny. Krisma membalas pelukan Adwin dan sedikit mengelus punggung Adwin. "Kau dan Charol sama-sama sudah besar sekarang" Batin Ny. Krisma
****
Dea kembali ke asrama bersama dengan Erik. Selama perjalanan, Mereka saling melemparkan senyum. Rasanya sudah tidak ada kecanggungan diantara mereka. Sampai di depan asrama, mereka mau saja berpisah tetapi tiba-tiba suara seseorang wanita membuat langkah mereka terhenti
"Kalian jalan tanpa sepengetahuanku?" Celetuk Sandra. Dea dan Erik berbalik dan melihat ke arah Sandra dengan wajah terlihat tidak suka.
"ah kami baru saja keluar sebentar?" Kata Erik
"kemana?" Selidik Sandra
"Aku dan Erik ke wahana main. Kenapa?" Kata Dea dengan senyum smirk
"Dasar ya loh, Erik itu punyaku kenapa kau masih saja terus berusaha mendekatinya. Tak cukup Kau mendekati Charol dan Adwin" Kata Sandra marah dan menjabak rambut Dea yang dibalas jambakan oleh Dea. Keadaan asrama menjadi rincu oleh kegaduhan yang dibuat oleh kedua wanita tersebut.
"Kalo aku mau aku bisa saja merebut Erik dari kamu. Tapi, aku tidak lakukan itu karena aku tahu Erik hanya menyukai dan menyayangimu. Apalagi ketika dia tahu kalau kau hamil anaknya"
Perkataan Dea membuat Sandra tiba-tiba melepaskan jambakannya di rambut Dea. Dea segera menghempaskan tangannya dan merapikan rambutnya yang berantakan akibat perkelahian mereka. Erik segera melerai keributan mereka. "Erik bagaimana kau?" Tanya Sandra dengan air mata yang sudah tak bisa dibendungi lagi. Sandra merasa bahwa dia sama sekali belum bisa menceritakan kehamilannya ke Erik. Bagaimana dia bisa tahu. Air matanya tak bisa dibendung lagi. Sandra takut, takut jika Erik akan pergi meninggalkannya jika dia tahu bahwa sandra sedang mengandung anaknya. Oleh karena itu, dia berusaha menutupi segala hal. Dia tak ingin Erik tahu.
sandra segera berlari keluar dari asrama. Erik jadi merasa bersalah. Segera dia mengejar Sandra yang tengah terisak. Jujur, dia sudah tahu lama jika sandra tengah mengandung anaknya. Dia menemukan Testpack di tas Sandra beberapa minggu lalu ketika mereka sedang makan di sebuah restorant. Erik gelagapan ketika tahu bahwa sebentar lagi dia akan menjadi seorang ayah tetapi dalam beberapa minggu ini dia berusaha menenangkan pikirannya dan belajar untuk menerima sandra dan calon anak yang dikandung oleh Sandra.
Erik mendapati Sandra tengah duduk menangis di bangku taman. Sedih rasanya melihat calon ibu dari anaknya menangis seperti itu. Erik mendekati Sandra dan duduk disampingnya. Dia membiarkan bahunya menjadi tumpuan sandra untuk bersender. Membiarkan Sandra menangis dan mengeluarkan segala ketakutan dan kesedihannya melalui bulir bulir air mata.
"Sejak kapan kau tahu hal ini?" tanya Sandra sambil sesenggukan
Erik hanya terdiam dan tak menjawab pertanyaan Sandra
"Jawab Erik sejak kapan!" Sandra memukul Dada Erik dan ditahan oleh Erik
"Kenapa kau tak memberitahuku. Harusnya kau langsung bilang hal ini padaku. Aku wajib tahu karena aku adalah ayah dari anak itu"
"Aku takut Erik" Perkataan Sandra tergantung
"Aku takut kau hanya bermain-main denganku. Setelah kau tahu keadaanku sekarang kau akan pergi meninggalkanku. aku takut kau membenciku karena membiarkan ini tumbuh di dalam sini" Kata Sandra memegang dan mengelus perutnya
Erik mendengar itu langsung memeluk erat tubuh sandra. "aku mungkin jahat sandra ketika melakukan itu. Tapi percayalah aku akan bertanggung jawab akan kesalahan yang telah kubuat" Kata Erik
Sandra senang mendengarnya. Apa yang dipikirkannya tak terjadi. akhirnya hal yang ditunggu datang juga Sandra senang Erik mau menemaninya dan mulai belajar mencitainya.
****
Dea tengah memainkan hapenya di kasur empuk kesayangannya. Dia melirik ke ranjang Myra yang kosong beberapa hari ini. Rasanya sepi tanpa kehadiran Myra. Ryka tengah berdandan dan ada koper di sampingnya. Sepertinya Ryka akan keluar. "Mau kemana ryka? " Tanya Dea
"Aku harus ke Mumbai. Orangtuaku sakit keras disana. Aku sudah ditelpon dari tadi pagi. Aku begitu khawatir kepada mereka." Dea melihat Ryka terlihat pucat sepertinya Ryka kurang sehat
"Kau yakin akan pergi ke Mumbai dalam keadaan seperti itu. Kau terlihat kurang sehat"
"Mau bagaimana lagi Dea, Aku harus ke sana" Kata Ryka
Dea terlihat sedikit khawatir oleh Ryka. Meskipun terkadang dia menyebalkan tetapi Ryka memiliki sifat yang baik hati. "Kau mau aku temani ke Mumbai. Aku tak tega melihatmu seperti ini" Kata Dea
Ryka langsung menatap Dea bingung. apakah Dea yakin mau menemaninya. sedikit terbersit rasa bersalah di hati Ryka yang selama ini mungkin perilakunya menyakiti Dea. Ryka menganguk setuju lalu Dea segera bersiap-siap untuk menemani Ryka pergi ke Mumbai
Sorry telat update..
Tapi thankss sudah menunggy updatan love story In IndiaSee you next partttttt🤗💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story In India (END)
عاطفية'KALIAN BACA AJA UDAH SENANG APALAGI FOLLOW' . . Mey dan Dea mencoba mengambil peruntungan mereka untuk mencari beasiswa S2 di India, negara favorite mereka. Mey tak bisa mendapat beasiswanya ke India namun UGM sedang menunggunya✨. Yap, Mey keterim...