40

67 9 4
                                    

❤️Happy Reading❤️

Dea dan Charol telah tiba di New Delhi. Dea capek sekali. Dia sekarang tengah beristirahat di kamar tercintanya. Hanya tersisa dia dan Sandra saja yang ada di kamar tersebut. Mereka tak saling bicara. Sandra sibuk berkutat dengan buku-bukunya. Ya, sebab sebentar lagi mereka akan menghadapi UAS.

Uekk

Sandra mual dan berlari kecil ke kamar mandi. Dea yang sementara istirahat langsung tersadar dari tidurnya.

"Kamu tidak apa-apa? Kau terlihat pucat" Kata Dea ketika Sandra kembali dari kamar mandi.

"Badanku lemas, Dea"

Bruk

Sandra ambruk dan pingsan. Dea kaget dan langsung turun dari tempat tidurnya lalu menolong Sandra. Dengan sekuat tenaga,  Dea mengangkat Sandra lalu membaringkannya ke tempat tidur. Dea pake aromatherapy di hidung Sandra sehingga Sandra segera tersadar dari pingsannya.

"Sebaiknya Aku menghubungi Erik" Gumam Dea

"Dea" panggil Sandra mencekal tangan Dea yang hendak beranjak mengambil hapenya. Rupanya Sandra telah sadar.

"Sandra? Kau sudah sadar?"

Sandra menganguk "jangan bilang ke Erik. Aku tak mau dia khawatir"

Dea menganguk. Lalu mengurungkan niatnya menghubungi Erik.

"Apa yang kau rasakan, Sandra?" Tanya Dea penuh khawatir

"Kau tau sekarang Aku tengah mengandung. Aku yakin ini efek dari kehamilanku yang masih muda" Kata Sandra tersenyum

"Kau ingin makan sesuatu? Biasanya wanita hamil sering ngidam? Apa Kau ingin yang asam-asam? Aku akan membelikannya buatmu" Kata Dea antusias

Sandra tertawa mendengarnya "Kau yakin ingin membelikanku yang Aku mau"

"Iya"

Sandra tiba-tiba berubah murung "Maafkan Aku yang selama ini tak menyukaimu dan ya Kau tahu kita sering tak cocok" Kata Sandra menyesal dengan perbuatannya.

"Aku tau kau orang baik, Dea. Aku juga tau Kau cantik, Aku tahu kau pintar, Aku juga tahu kau menyukai Erik sejak Lama"  Lanjutnya

Dea serius mendengar perkataan Sandra.

"Tapi Aku tak ingin kau menyukai Erik. Aku tak ingin Erik bahagia dengan orang lain dan  bukan Aku. Aku hanya tak ingin dia bahagia dengan orang lain melebihi bahagianya denganku. Mungkin Aku egois tapi hiksss Aku- Aku-" Kata Sandra terbata-bata

"Hei-hei Sandra. Dengar Aku. Aku tidak bersama Erik bukan karena kamu. Tetapi, Karena Aku tak berjodoh dengannya. Tuhan sudah bikin skenario untuk kisah kita. Mungkin Aku menyukai dia sejak Lama, tapi ternyata dia memang bukan untuk Aku." Jelas Dea

"Jangan menyalahkan dirimu. Kau cantik, pintar, dan Aku tahu kaulah pilihan terakhir bagi Erik menjadikanmu ibu buat anak-anaknya"

Mereka saling tukar senyum "Anakmu pasti ketawa liat mamanya cengeng" Goda Dea seraya menyeka air mata Sandra.

"Mamanya Kuat ya.. tidak cengeng" Kata Sandra

"Jangan jadi anak cengeng kayak mamamu ya.. jadilah wanita Kuat kayak tante aja" Kata Dea

"Ini Lakik tau" bantah Sandra

Mereka sama-sama tertawa lepas lalu berpelukan tanda berdamai.

*****

"NENEK" Jerit Charol lalu berlari memeluk dan mencium Nyonya.Krisma

"Kau? Sudah kembali? Kenapa tak memberitahuku"

"Nenek, ini namanya surprise!"

Tiba-tiba Adwin muncul dari dalam kamarnya dan melihat Charol. "Adwin, kamu disini?" Tanya Charol

Adwin langsung segera pergi tanpa melihat Charol. Dengan wajah cuek dia berlalu meninggalkan Charol dan Nyonya. Krisma.. Mereka hanya menatap kepergian Adwin dengan menghela napas.

"Kau buat apa disini. Kejar Adwin!" Pinta Nyonya.Krisma

Charol langsung mengejar Adwin. Adwin baru saja ingin membuka pintu mobilnya tetapi ditahan oleh Charol.

"Mau kemana Kau, Adwin?"

Adwin tak menghiraukannya.

"Jangan kayak anak kecil Adwin. Sampai kapan kita seperti ini" Kata Charol mencekal tangan Adwin yang hendak membuka pintu Mobil

"Apa kau bilang? Anak kecil? Kau sadar tidak perbuatanmu kepada adikku jauh lebih picik dan kekanakan. SAMPAI KAPAN PUN AKU TIDAK AKAN MEMAAFKAN PEMBUNUH ADIKKU" Marah Adwin langsung masuk ke dalam Mobil meninggalkan Charol dalam keadaan diam.

"Seandainya kau tau apa yang terjadi sebenarnya Adwin" Batin Charol





*****

Next part🔥

Part ini singkat saja ya..

Love Story In India (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang