Tetap pantengin Cerita ini terus ya...
Jangan di skip❕❕Waktu menunjukan pukul 9 pagi, Dea bergegas mengendarai motor beat miliknya dan melajukan perjalanan ke sebuah perusahaan tempat dirinya mendapat beasiswa. Penerima beasiswa dipanggil oleh perusahaan pembuka beasiswa dan membahas beberapa hal terkait beasiswa ini.
Sekitar 15 menit, Dea sudah berada di perusahaan tersebut dan segera memasuki perusahaan dengan diarahkan oleh seorang resepsionis menuju ruangan manajer.
"Selamat pagi pak"
"Oh, Deananda. Silakan masuk" Kata Pak Guntur as manajer perusahaan "Silakan duduk" tangan Pak Guntur mengisyaratkan untuk Mey duduk di depannya
"Baik pak, terima kasih"
"wah, selamat ya kepada Mbak Deananda yang berhasil mendapatkan beasiswa kami. Keberhasilan memang cuman bisa diraih dengan usaha. Mengalahkan beribu orang itu memang tidak mudah"
"Terima kasih pak, saya juga sangat senang karena bisa mendapatkan beasiswa di India, negara yang saya idamkan dan cita-citakan sejak dulu. Benar kata bapak Kalo dimana ada usaha disitu ada jalan" jawab Dea
"Oh ya pak, mohon maaf ya ada yang ingin saya tanyakan" lanjut Dea
"Ya silakan"
"Saya dengar dengar selain saya ada juga ya, yang mendapat beasiswa ini. Kok saya gak liat orangnya ya?" Tanya Dea
"Oh yah, ada seorang cowok selain kamu. Mungkin dia akan segera tiba" ucap Pak Guntur dengan ramah
"Selamat pagi pak, mohon maaf saya telat"
Terdengar suara pria memasuki ruangan tersebut. Suranya tidak asing di telinga Dea. Karena ingin tahu, dea barbalik badan, bermaksud agar tahu siapa pemilik suara tersebut.
"Kak Erik?" Betapa kagetnya Dea mengetahui bahwa orang itu adalah orang yang dikenalnya.
Wajah kebingungan terlihat dari raut wajah Dea.Ya. Erik adalah kakak tingkat Dea semasa kuliah. Mereka saling mengenal karena sama-sama terlibat di organisasi dan fakultas yang sama. Dea dan Erik cukup akrab sewaktu kuliah. Namun, ketika Erik telah wisuda mereka juga sudah jarang bertemu.
"Kak Erik. Loh, kok bisa?"
Pertanyaan Dea tidak digubris oleh Erik dan langsung memilih untuk duduk "maaf pak Guntur saya telah, soalnya macet"
"Oh iya nak Erik, santai saja" Kata pak Guntur yang sepertinya sudah mengenal Erik
"Rupanya kalian telah saling mengenal ya. Baiklah ini akan lebih bagus lagi. Kalo sama orang baru, kan sering canggung-canggung, toh!"
"Saya akan langsung saja memberitahukan hal-hal yang perlu diperhatikan juga meminta kalian berdua untuk menandatangani kontrak beasiswa ini" Lanjut Pak Guntur
"Baik Pak" Jawab Dea dan Erik kompak
****
"Kak Erik!" Panggil Dea setelah keluar dari ruangan pak guntur
"Kakak masih ingat gue gak? Ini gue Deananda, adik tingkat kakak yang paling cerewet di organisasi" Lanjut Dea meyakinkan dirinya bahwa Erik belum melupakannya.
Erik hanya terdiam, kakinya terus melangkah keluar perusahaan, dan tak menggubris pertanyaan Dea.
"Kak"
"Kakak"
"Ada orang disini" Panggil Dea sambil menunjuk dirinya "yaelah, emang gue kecebong" Dea cemberut.
Seketika Erik langsung ambyar dari kediamannya dan langsung menertawakan Dea...
"Ih apaan nih. Ketawain apa? Gajelas banget!" Ujar Dea keheranan
"Dea Deaa.. Masihlah.. Masa iyaa lupaa" Kata Erik sekaligus mengelus kepala Dea
"Ih apaan sih kak. Dari dulu gada berubah ya sama aja. Masih jahil." Ujar Dea kesal
"Udah udah, gak usah ngambek. Gak cocok. Cari makan yuk! Aku laper! Pasti kamu rindu banget sama aku kan?!" Tanya Erik Kepedean
"Ih PD banget kak. Oiya gue dengar-dengar kakak lanjut kuliah S2 di UGM? Kok bisa ikutan ke India?" Tanya Dea kepo
"Oh, kamu denger denger ya?" Ujar Erik dengan muka menyebalkannya. "yaudah nih sekarang langsung dari orangnya biar faktual. Sekalian nyari makan, aku laper!"
"Gue laper juga sih. Yaudah ayok sekalian banyak banget pertanyaan yang mau gue tanya" Ujar Dea mengikuti Erik
***
Done part 3
Tetap pantengin Love Story In India guysKepo gak gimana nanti Dea sama Erik ke India.. !?
Aku juga butuh kritik dan komen kalian nih.. waktu dan tempat dipersilakan ya wkwk
Jangan Lupa Vote ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story In India (END)
Romansa'KALIAN BACA AJA UDAH SENANG APALAGI FOLLOW' . . Mey dan Dea mencoba mengambil peruntungan mereka untuk mencari beasiswa S2 di India, negara favorite mereka. Mey tak bisa mendapat beasiswanya ke India namun UGM sedang menunggunya✨. Yap, Mey keterim...