40. Sunset dan Es Krim
“Lo yakin bisa balik sendiri, Azka?”
“Perlu gue ulangi?” tanya Azka menghela napas untuk keempat kalinya.
Sudah berapa kali pertanyaan itu terlontar dari semua bibir teman-temannya—mengkhawatirkan dirinya—padahal Azka sudah merasa lebih baikkan, jauh lebih baik. Hanya saja perban di kaki, tangan, dan beberapa plester di wajah saja belum bisa dilepas, dan menjadikan ia terlihat bahwa keadaannya benar-benar belum sembuh.
“Kenapa pada diam? Katanya mau balik?” Azka menatap semua temannya heran, tadi mereka menjadi bawel dalam beberapa menit hanya karena masalah keadaan dirinya, dan sekarang mereka begitu kompak menampilkan respon yang begitu simple, diam.
“Iya! Ayo balik!” ajak Samuel yang sudah siap di atas motornya.
“Geno! Nih kunci.” Azka melempar beberapa kunci yang menjadi satu itu kepada Geno. Sedangkan dirinya memasuki satu kunci markas ke dalam kantung hoodie-nya.
“Jangan keluyuran kemana aja, sebentar lagi kita mau PAS.”“Ngokhey, Bapak Ketua!”
Semua anggota Reagan’s merespon dengan cengengesan tidak jelas saja, mengisi keheningan yang terjadi diantara mereka kala Marvel menyebut Bapak Ketua.Azka hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sebelum akhirnya ia memakai helm berwarna hitam miliknya itu.
Keenam motor Reagan’s pun keluar gerbang markas dengan berjejer, dengan Azka yang berada di posisi memimpin mereka.
Saat berada di antara dua belokan jalan, Azka membelokkan motornya ke arah kanan, berbanding balik dengan kelima temannya yang sudah membelokkan motor mereka ke arah kiri.Lantas hal itu pun menjadi pertanyaan untuk mereka berlima, Samuel pun segera menepikkan motornya di sisi bahu jalan.
Samuel membuka full kaca helm-nya. “Azka ko belok kanan?” tanya Samuel dengan alis yang mengkerut. “Emang rumah dia ke arah sana? Error ni Azka!”
“Azka akhir-akhir ini aneh,” cetus Geno yang berhasil mendapatkan anggukan dari yang lain, kecuali Steve.
“Emang kalian nggak dengar pas di dalam markas Azka ngomong apa?” tanya Steve. “Kalo pas pulang nanti dia nggak bakal balik searah sama kita-kita,” lanjutnya.
“Weh, kapan Steve?” Marvel berusaha mengingat-ingat.
“Perasaan, Azka nggak ngomong kaya gitu dah,” ucap Kevon yang heran dan juga berusaha mengingat-ingat seperti Marvel.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZKASEA
Teen FictionREAGAN'S. Gang and Bully Series 1. Menjadi pacar rahasia seorang ketua geng Reagan's? Alsea Jonnelle Delia, Sea hanya seorang gadis dari panti asuhan yang berhasil masuk ke sekolah favorit seperti SMA Arles. Fakta yang membuat Sea terkejut bahkan t...