53. Pak Zeo?

559 46 0
                                    

53

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

53. Pak Zeo?

Sea turun dari Bus yang ia tumpangi, ia berhenti di halte bus yang di mana banyak orang yang sedang menunggu di halte dan perlahan mulai memasuki bus satu persatu.

Sea memandang area halte dan melihat seorang wanita paruh baya yang duduk di bangku paling ujung yang ada di halte, sepertinya ibu itu sedang menunggu bus ke arah tujuannya.

Saat hendak berjalan meninggalkan halte bus, namun wanita paruh baya itu tampak berdiri dan bertanya kepadanya.

"Um ..., permisi Nak?" Sea menoleh dan tersenyum menatap wanita paruh baya itu bertanya-tanya.

"Iya, Bu?"

"Apakah benar itu panti asuhan Gerla kasih?" Wanita paruh baya itu menunjuk ke arah bangunan bertingkat dua yang sangat luas di jalan sebrang itu.

"Iya, Bu, benar."

Wanita paruh baya itu mengangguk sembari mengulum bibir, "terima kasih ya, Nak," ucapnya tersenyum, sedangkan Sea mengangguk dan membalas senyuman itu juga, setelahnya wanita paruh baya itu pun kembali mengecek barang belanjaannya itu.

Sea pun kembali melanjutkan langkahnya yang ingin kembali ke panti setelah lumayan lama ia keluar untuk mencari udara segar.

Sea membawa sekantung cemilan yang ia beli sebelum pulang ke panti. Pasti adik-adik panti suka banget ucap Sea tersenyum sembari berjalan di tengah-tengah zebra cross bersama beberapa penyebrang lainnya sebelum lampu hijau kembali menyala.

Sea berjalan menyusuri setiap pagar panti asuhan, hingga ia berdiri tepat di depan gerbang panti. Sea melihat setiap kegiatan adik-adik panti saat hari libur. Adik-adik panti tampak begitu ceria, tanpa sadar Sea membentuk senyuman yang sangat manis.

***

Drrt ... Drrt ...

Ibu Gerla menatap handphone-nya sekilas, lalu menatap Sea kembali, gerak-geriknya itu tidak luput sama sekali dari pandangan Sea yang samar-samar.

"Um, Nak, Ibu izin angkat telpon dulu ya," ucapnya tersenyum, sedangkan Sea mengangguk dan memutar tumit ke arah salah satu bangku yang dimana terdapat Alefia yang tengah sibuk membaca buku cerita anak-anak yang ia beli semalam.

"Gimana buku ceritanya, hmm?" Sea menatap buku cerita yang ada di tangan Alefia, lalu menatap Alefia lagi.

"Adik cantik belum baca semua Kakak cantik, tapi nanti Kakak cantik mau kan bacain bukunya malam nanti?"

"Mau dong adik cantik." Sea tersenyum dan kembali mengusap surai Alefia dengat sangat sayang.

"Kakak cantik tinggal dulu ya, sebentar? Kakak mau nemuin Ibu panti lagi."

"Okey, Kak!" jawabnya membentuk tanda jempol dan itu membuat Sea terkekeh gemas melihatnya.

Sea segera bangkit dari tempatnya, sebenarnya, sejak Ibu Gerla meminta ia untuk kembali bermain dengan Alefia, Sea sudah mulai curi-curi pandang kepada Ibu Gerla yang kini masih berada di halaman samping panti, sepertinya Ibu Gerla masih berbicara dengan seseorang di telponnya itu.

AZKASEA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang