(J)ennie | Baby Cat ↔Blackpink feat Ella Gross✅

10. J dan Ji

Selamat malam minggu bersama keluarga kecil JenSoo 😁

Happy Reading All.....

♡♡♡

"Pagi, Jendeuk!" Suara itu terdengar indah di indra pendengaran Jennie.

Membuat gadis Kucing itu tersenyum. Apalagi, mengingat bahwa gadis itu tak lagi marah dan bahkan tak pernah mencoba menghindarinya lagi. Jennie sangat senang. Ia bisa bernafas lega, karena gadis itu tak lagi menghindar seperti saat ia dulu terkena skandal bersama idol pria lain. Meski sempat Jisoo merasa kecewa, tapi siapa pun orang yang sudah menjelaskannya pada Jisoo, Jennie benar-benar mengucapkan terima kasih.

Jennie merasakan tangan J yang mengalung di pinggangnya, anaknya itu masih tertidur lelap. Sementara Jisoo, gadis itu seperti biasa telah bangun terlebih dahulu dan bahkan Jennie bisa mencium aroma wangi dari tubuh Jisoo.

"Kamu harus bangun!"  Suara itu kembali terdengar, membuat Jennie kembali tersenyum lantas mengangguk, menuruti perintah Jisoo.
"Uhh… aku akan mandi Unnie!" Kata Jennie.
"Ne, aku akan menyiapkan pakaian dan juga sarapan. Jangan lupa untuk membangunkan J, ok?" Jennie mengangguk, lantas mencium pipi gadis berbibir hati itu.

Setelah kepergian gadis itu, Jennie langsung membangunkan J. Menggoyangkan pelan tubuh putrinya untuk ia bangunkan, meski membutuhkan waktu yang sedikit lama, J akhirnya terbangun. Meski dengan mata yang masih mengantuk, dan tangan yang mengusap wajahnya membuat Jennie gemas karena ulahnya.

"Ayah mandi dulu, ya? Apa J mau ikut Ayah mandi?" Tawar Jennie.
"Nanti saja, Ayah. J akan mandi sendiri." Ucap J.
"Memangnya J bisa mandi sendiri?" Tanya Jennie meremehkan.
"Tentu saja! J kan sudah mengerti menggunakan kamar mandi! J sudah pintar!" Jennie terkekeh mendengar nada bangga dari putrinya itu.
"Ok. Ayah mandi dulu, ya?" J mengangguk.

Tak lama setelah kepergian Jennie, J melihat Ji yang masuk ke kamar. Saudaranya itu melangkah dengan cepat ke arahnya, dan kemudian meloncat ke arah J. Belum juga tubuh Kucing saudaranya itu mendarat ke tubuhnya, tubuh Kucing saudaranya di selimuti cahaya yang merubah dirinya menjadi manusia. Dan saat J menyadari tubuh itu mendarat pada tubuhnya, J lantas mendorong Ji yang sepenuhnya telah menjadi manusia.

J terkejut. Ia menatap tak percaya pada Ji yang baru saja ia dorong, dan saat ini Ji tengah kesakitan karena ulah J yang mendorongnya.

"Kasar sekali sih!" Gerutu Ji berkacak pinggang.
"Kamu sudah bisa menggunakan kekuatanmu?" J bertanya bingung.
"Hmm… tubuhku sudah membaik, jadi… aku sudah bisa menggunakan kekuatanku. Eh? Ayah di mana, J?"
"Sedang mandi di kamarnya."

Ji hanya menganggukkan kepalanya. Lantas, ia duduk di dekat J. Matanya mengelilingi ruangan kamar Jisoo yang terlihat rapi dan luas. Ia menatapnya kagum. Bunda dari saudaranya itu benar-benar bisa membuat kamar terlihat rapi dan nyaman seperti ini.

"Kenapa?" Tanya J yang menyadari kelakuan Ji.
"Bundamu sangat pintar dalam merapikan kamarnya. Ini terlihat sangat nyaman!" Balas Ji yang membuat J tersenyum.
"Tentu saja." Bangga J.

"J, kamu sudah mandi… eh?"

Keduanya sama-sama menoleh, saat mendengar suara Jisoo yang kini terbelalak kaget saat melihat keberadaan Ji. Wajah yang sama, rambut panjang yang sama dan mereka kembar. Bagaimana Jisoo tak terkejut saat melihat adanya Ji.

"Bunda?" Kata J saat melihat Jisoo yang masih terkejut.

Jisoo mengerjapkan kedua mata tak percaya menatap adanya gadis yang mempunyai wajah yang sama dengan anaknya itu.