Semoga tidak mengecewakan, ya...
Dan buat pengingat aja, jangan sampai ada bocil nyasar di chapter ini...🔞🔞🔞
Aku udah ngingetin, ok... Jadi kalau masih tetep ngeyel tanggung sendiri...
And
Happy Reading All...
____________________________
"Huwa…..!!!"
Ji hampir saja terjatuh dari ranjang karena terkejut, saat mendengar suara adik kembarnya yang kembali menangis. Ia mendesah, sementara Chaeyoung yang duduk di sisi ranjang hanya memijat dahinya karena pusing. Mungkin sudah hampir setengah jam lamanya, gadis kecil jelmaan kucing itu menangis. Dan semua itu hanya karena tak bisa tidur dengan Ibu tercintanya.
Lisa bahkan sudah tak bisa berbuat apa-apa lagi saat melihat keadaan J. Sedari tadi menangis, berguling ke kanan dan ke kiri bahkan tanpa merasa jijik, membersihkan ingusnya dengan baju yang di pakainya itu. Dan bisa di lihat, jika baju itu sangat kusut karena ulahnya dan sudah di pastikan baju itu juga kotor karena ulah pemiliknya.
"J, mengertilah! Ayah dan Bunda itu butuh waktu berdua. Bukankah kamu juga pernah tidur sendiri tanpa pelukan Bunda?" Bingung Chaeyoung. Ia hanya ingat, J dan Ji pernah tidur tanpa Jisoo. Itu pun tak sering, hanya sekali, mungkin?
"Tapi saat itu Bunda memeluk J hingga J tertidur, dan setelah memastikan J tidur, Bunda pergi." Lisa menghela nafasnya.Entah bujukan dan rayuan apa lagi yang harus mereka gunakan, tetap saja anak Kucing itu tak mampu tenang. Jika seperti ini, hanya ada satu cara yang harus mereka lakukan. Yaitu menghubungi Jisoo. Meski Lisa harus menghadapi Jennie karena ia tak mampu menenangkan J dan mengganggu malam pertama pasangan suami istri itu.
"Huwa…. Bunda! J ingin Bunda!"
Chaeyoung hanya bisa menggigit bibir saat mendengar suara tangisan itu kembali menggema. Ia melirik ke arah jam, dan kemudian kembali merutuki dirinya sendiri. Akan menjadi masalah besar nantinya, jika ia dan Lisa menghubungi Jisoo. Pastinya, mereka atau mungkin lebih tepatnya Jennie akan marah dengannya dan Lisa. Dan menghadapi Jennie bukanlah hal yang mudah. Karena jika Kucing sudah menjelma menjadi Harimau, maka tamat sudah riwayat mereka.
Ok. Jam sudah menunjukkan angka 12 malam. Chaeyoung melirik ke arah kekasihnya dengan tatapan memelas. Seolah memberi isyarat, ia tak mampu lagi untuk menenangkan anak kucing itu.
"Tidak ada cara lain." Gumam Lisa.
Chaeyoung membelalakkan kedua matanya, saat menatap Lisa yang mengambil ponsel dalam saku bajunya. Ia mengerti, kekasihnya itu akan menghubungi Jennie atau Jisoo.
"Kau yakin?" Chaeyoung memastikan.
"Tidak ada cara lain. Kasihan J!" Kata Lisa. Ia pun juga terpaksa.
"Jika Jisoo Unnie mungkin tak masalah, tapi masalahnya adalah Jennie Unnie.. bagaimana…"
"Sstt… Aku akan memikirkannya nanti. Sekarang yang terpenting adalah J."Iya, masalah Jennie akan Lisa pikirkan nanti. Ia hanya tak mau melihat J yang sejak tadi terus-menerus menangis. Dan bahkan, semakin kotor bajunya karena J menggunakannya untuk membersihkan ingusnya yang keluar. Atau sesekali akan menarik ingusnya, menimbulkan suara yang menurut Chaeyoung menjijikkan.
"Sudah, J! Jangan menangis lagi, ok? Bunda akan pulang sebentar lagi." Chaeyoung menenangkan.
"Kak Chaeyoung pasti bohong!" Kata J tak percaya begitu saja. Dan semakin menarik ingusnya lagi, membuat Chaeyoung kembali merasa jijik.
"Bunda akan pulang! Tenang saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
(J)ennie | Baby Cat ↔Blackpink feat Ella Gross✅
FanfictionJ, anak kucing yang berubah menjadi manusia dan di temukan oleh Jennie dan Jisoo. JenTop with JiBot!