11. She is Mine

2.3K 216 44
                                    

Happy Reading All.......
JenSoo 😍

♡♡♡

Jisoo menatap Chaeyoung yang tengah termenung. Sesampainya mereka di Dorm, Chaeyoung hanya diam dan melamun. Tak seperti biasanya. Bahkan saat Lisa bermain dengan J dan Ji di mobil tadi, Chaeyoung hanya diam dan menyandarkan kepala di kaca mobil, menatap jalan-jalan. Seolah, ada yang tengah di pikirkan oleh Chaeyoung.

Jungkook!

Hanya satu orang yang membuat Chaeyoung seperti itu. Dan itu adalah lelaki itu. Lelaki yang sudah berstatus menjadi mantan kekasih Chaeyoung. Yang berhasil membuat Chaeyoung memikirkan lelaki itu dengan kelakuannya yang sungguh tak terduga. Disamping itu, J dan Ji menatap miris sang Kakak. Di tengah mereka ada Hank yang menatap iba pada Ibunya itu.

"Apa aku bilang… dia tidak pantas untuk Chaeyoung!" J dan Ji menatap Hank yang menggerutu, kemudian keduanya mengangguk setuju dengan ucapan Anjing milik Chaeyoung itu.
"Ck! Sungguh, rasanya aku ingin menghajar lelaki itu, Ji." Ketus J karena ia tak pernah mendapati kakak kesayangannya itu dalam keadaan galau seperti saat ini.
"Hmm… benar. Aku juga ingin sekali mencakar wajahnya." Sambung Ji yang setuju.
"Jika aku bertemu dengannya, akan aku gigit dia hingga mengeluarkan darah!" Ketus Hank.
"Bila perlu sampai masuk Rumah Sakit saja, Hank!" Ji mengangguk setuju dengan usul J.

Jisoo mencoba menenangkan Chaeyoung, ia mengerti dengan perasaan gadis itu. Sangat sakit jika di khianati. Dan Chaeyoung juga merasakannya saat ini. Patah hati karena cinta. Baik J dan Ji juga amat merasa kesal karena mantan gadis itu. Berani menyakiti gadis sebaik Chaeyoung.

Ji beranjak, kemudian melangkah ke arah Dapur. Mengambil camilan yang tersimpan di lemari, lalu kembali ke ruang tengah. Jennie dan Lisa masih sama-sama membersihkan tubuh di kamar masing-masing. Dan hanya Jisoo yang menenangkan Chaeyoung saat ini.

"Kak Chaeng!" Chaeyoung melirik Ji.
"Jangan sedih terus… Ji kan kasihan. Kakak selama ini selalu tersenyum, jadi tersenyumlah, ok?" Kata Ji.

Jisoo tahu niat Ji, maka dari itu ia tersenyum melihat kelakuan Ji yang mencoba menghibur Chaeyoung. J juga ikut membantu Ji untuk menghibur Chaeyoung. Lama-lama jika Chaeyoung dalam keadaan seperti itu, baik J dan Ji tak betah melihatnya.

"Ji… kakak baik-baik saja, kok." Kata Chaeyoung mencoba tersenyum.
"Ji tahu Kakak berbohong! Kata orang, jika berbohong itu tidak baik. Nanti hidungnya akan panjang!" Chaeyoung terkekeh mendengar ucapan polos anak itu.
"Kamu pikir Kakak ini Pinokio?" Ji mengernyit tak mengerti.
"Apa itu Pinokio?" Ji bertanya bingung.
"Pinokio itu adalah anak yang suka berbohong, setiap kali ia berbohong maka hidungnya akan panjang, Ji." Jelas Jisoo.
"Apa Ji akan seperti itu… jika Ji berbohong?"

J tampak memikirkan ucapan kembarannya. Apa iya, jika mereka berbohong maka hidung mereka akan panjang seperti Pinokio itu? Jika itu benar, maka J dan Ji akan memiliki hidung yang panjang.

Memikirkannya, membuat J bergidik ngeri. Hingga ia memegang hidungnya sendiri dan sedikit mengelus hidung itu, dan saling memangdang dengan Ji, mereka sama-sama meringis. Membuat Jisoo dan Chaeyoung terkekeh gemas dengan kelakuan mereka.

"Sebelum Bunda menjawab pertanyaan Ji, Bunda ingin bertanya, dari mana Ji mendengar bahwa orang yang berbohong akan panjang hidungnya?" Jisoo menatap Ji.
"Saat Ji menjadi Kucing dan masih berkeliaran, Ji selalu memperhatikan anak-anak yang bermain dengan kedua orang tuanya. Saat itu, ada anak yang tengah di nasehati oleh Ibunya dan Ibunya yang berkata seperti itu. Jika bohong maka hidung kita akan panjang." Ji menjelaskannya, membuat Jisoo menatapnya gemas.
"Ji… berbohong itu memang tidak baik. Bunda juga tidak suka jika kamu dan J berbohong, maka jangan pernah lakukan! Dan mengenai hidung panjang itu, itu tidak benar. Itu hanya cerita dari Pinokio saja, dan bukan kenyataan. Tapi meski begitu… Bunda tetap tidak suka… jika J dan Ji berbohong!" Kata Jisoo menjelaskan.
"Apa jika Ji dan J berbohong… Bunda dan Ayah akan marah?" Jisoo mengangguk.
"Iya. Karena Bunda kecewa jika kalian berbohong!"
"Kalau begitu Ji tidak mau berbohong! Ji tidak mau Bunda marah!"
"Iya, J juga!" Timpal J yang ikut mengangguk.

(J)ennie | Baby Cat ↔Blackpink feat Ella Gross✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang