Happy Reading All.......
♡♡♡
Jisoo menatap bunga yang telah basah di atas meja yang terletak di kamarnya. Lantas, menoleh pada Jennie yang tak sadarkan diri di sebelahnya. Setelah Jihoon membawa Jennie ke kamarnya, dan mengganti bajunya, Jennie akhirnya tumbang di kamar Jisoo, tak bisa menahan rasa dingin dan sakit pada tubuhnya. Wajahnya sangat pucat, membuat Jisoo terluka melihat keadaan kekasihnya saat ini.
Soojoo mengatakan bahwa Jennie mengalami demam. Dan membutuhkan istirahat sampai Jennie sembuh.
Mendengar penjelasan Ji bahwa Jennie tak pulang dan tetap menunggu di luar Rumahnya membuat Jisoo sakit, apalagi dalam keadaan Hujan. Membuat Jennie demam seperti ini.
"Kamu harus sembuh!" Kata Jisoo pada Jennie yang terbaring lemah disampingnya.
J dan Ji sudah tertidur di sofa yang terletak di kamar Jisoo. Sebenarnya, Jisoo sudah menyuruh mereka untuk tidur di kamar sebelah, namun keduanya menolak dan berakhir tidur di sofa. Karena jika tidur bersama Jennie dan Jisoo, keduanya takut mengganggu tidur nyaman kedua orang tuanya. Soojoo sudah pulang setelah memeriksa keadaan Jennie tadi. Lebih tepatnya, Dokter malang itu diusir Jihoon dan Woobin.
Saat pagi datang, J terbangun lebih dulu. Lantas menolehkan pandangannya pada Jennie san Jisoo yang masih tertidur, kemudian mendekat.
J menghela nafasnya. Ia merasa bersalah karena tak membantu Jennie semalam. Tapi, jika ia terus-menerus menggunakan kekuatannya, takutnya Sungkyung akan curiga seperti Soojoo. Jadi, tak ada cara lain untuk membantu Jennie selain mengabari Woobin. J juga puas melihat Woobin yang memarahi Sungkyung semalam. Dan lagi, ia juga bahagia melihat bagaimana Woobin dan Jihoon mengusir Soojoo semalam. Karena mereka tahu, jika Soojoo berusaha mendekati Jisoo. Namun Soojoo tak tahu sikap asli Jisoo, jika Jisoo sudah mencintai seseorang, maka akan sulit untuk merebut hatinya. Karena Jennie telah mengunci hati Jisoo.
J meletakkan tangannya di kening Jennie, tangannya mengeluarkan cahaya. Seolah tengah menyalurkan energi pada tubuh Jennie, atau mungkin lebih tepatnya menyembuhkan Jennie dari demamnya.
"Maafkan J, Ayah." Lirihnya menyesal.
J mencium pipi Jennie. Tak lama Jennie terbangun dari tidurnya, lantas menatap J yang sedang menatap sendu ke arahnya. Jennie tersenyum dan menarik J untuk mencium kening putrinya itu.
"Kenapa?"
"J merindukan Ayah. J juga merasa bersalah karena membiarkan Ayah sakit karena hujan semalam. J harusnya menggunakan kekuatan J untuk menolong Ayah." Balasnya.
"Ingat perkataan Ayah, bukan? Jangan terlalu sering menggunakan kekuatan kalian berdua." J mengangguk mengerti.Keadaan Jennie lebih baik daripada semalam, itu juga karena J yang melakukannya. Selama Jisoo sakit, baik J dan Ji juga tak bisa selalu bersama Jennie, meski keduanya merindukan Jennie tapi Jisoo juga membutuhkan mereka. Apalagi keadaan Jisoo yang tak bisa di tinggalkan. Meski J pernah menyembuhkan luka Jisoo ketika itu, tapi tetap saja rasa trauma pada diri Jisoo lebih mendominasi. Membuat sepasang anak kembar itu khawatir bukan main.
Jennie segera merubah posisinya menjadi duduk, lantas menarik J dalam pelukan. Memeluk J dengan erat, karena rasa rindu yang begitu besar.
Jennie merasakan dua tangan seseorang yang sedang memeluknya, ia menoleh dan menemukan Jisoo yang memeluknya.
"Pagi Bunda."
"Pagi juga, Ayah. Pagi juga untuk sayangnya Bunda" Balas Jisoo memberi ciuman di pipi Jennie dan berganti pada J."Wah… Ji jadi iri."
Ketiganya menoleh, menemukan Ji yang sekarang mendekat. Jisoo menarik Ji, lantas memeluknya. Tangan Ji langsung membalas pelukannya. Dan jadilah mereka ber-4 saling memeluk.
KAMU SEDANG MEMBACA
(J)ennie | Baby Cat ↔Blackpink feat Ella Gross✅
FanfictionJ, anak kucing yang berubah menjadi manusia dan di temukan oleh Jennie dan Jisoo. JenTop with JiBot!