37. Sakit?

1.4K 177 12
                                    

Happy Reading All...........

______________________________

Nafas Jennie terasa kembang kempis, namun jujur saja dalam hati ia merasa begitu bahagia. Terlebih akhir-akhir ini, Jisoo sangat sering memulai permainan mereka. Jennie bisa melihat sisi Jisoo lainnya, saat mereka hanya berdua. Terlebih bagaimana Jisoo memuaskan Jennie di atas ranjang. Meski terkadang Jisoo akan merasa malu menyentuh pusat tubuhnya, tapi permainan Jisoo sangat di nikmati oleh Jennie.

Jennie menoleh, melihat Jisoo yang ternyata tengah menatapnya sambil tersenyum. Ia dalam keadaan duduk, sementara istrinya menatapnya sambil berbaring. Di luar sana, matahari belum menunjukkan sinarnya sama sekali. Tapi Jennie seolah sudah melihat sinar itu melalui wajah Jisoo yang tengah tersenyum, seperti matahari terbit. Begitu indah dan terang.

Jennie berbaring miring, dengan tangan yang menyangga kepalanya. Di pagi ini sebelum sang mentari menyapa bumi, sepasang suami istri itu tengah menikmati kebersamaan mereka seolah kebersamaan yang mereka ciptakan semalam belum puas untuk mereka. 

Jisoo mengarahkan telunjuknya di wajah Jennie, mengelusnya kemudian menusuknya. Ia menarik Jennie untuk semakin dekat dengan wajahnya, kemudian memainkan hidung Jennie dengan hidungnya. 

"Kau sangat agresif akhir-akhir ini." Komentar Jennie.

Jisoo hanya tersenyum mendengarnya, kemudian memeluk Jennie. Membenamkan wajahnya di leher Jennie, namun juga mencuri ciuman di sana. 

Jennie yang tak mendapat jawaban, memilih untuk membalas pelukan itu. Mengelus punggung polos istrinya, mengecup pundak Jisoo, dan sesekali ia menggigitnya. Tubuh Jisoo banyak jejak kepemilikan milik Jennie, bahkan itu juga terlihat di kedua dada Jisoo dan juga punggung indah miliknya. 

Jennie dengan kasar menarik selimut yang menutupi tubuh Jisoo, kemudian dengan cepat merubah posisi Jisoo untuk membelakangi dirinya. Jennie menatap tanda yang ia ciptakan di punggung itu, ia tersenyum dengan karya ciptaannya itu. 

"Apa yang sedang Ayah lihat?" Jisoo bertanya.
"Punggungmu indah." Gumam Jennie, namun masih bisa untuk Jisoo dengar.
"Itu ulahmu, Ayah." Kata Jisoo dengan gemas.
"Bunda sendiri yang memancing Ayah, jadi jangan salahkan Ayah." Jennie membela diri.

Jisoo membalikkan tubuhnya, kemudian menatap Jennie dengan senyum tipis miliknya. Jisoo mengaitkan kakinya di antara kaki Jennie, kemudian memeluk Jennie. Lantas tangannya bermain di punggung Jennie.

"Apa itu salah, jika Bunda menggoda Ayah? Bukankah hal yang wajar, jika seorang istri menggoda suaminya?"
"Tapi nafsumu akhir-akhir ini sangat tak terduga." Kata Jennie yang memang sempat bingung dengan sikap Jisoo.
"Itu karena Ayah yang selalu terlihat sangat menarik di mata Bunda. Terkadang, Bunda akan cemburu jika Ayah sudah memamerkan foto Ayah yang terlihat seksi dan keren di sosial media. Banyak yang melihatnya."
"Bunda juga melakukan hal yang sama, jika Bunda lupa." Kata Jennie. 
"Tetap saja Bunda cemburu."

Jennie terkekeh mendengar keluhan Jisoo. Bibirnya yang mengerucut lucu itu segera Jennie sentuh dengan bibirnya. 

Jennie melepas pelukan mereka, kemudian turun dari ranjang. Membiarkan tubuhnya terlihat di depan Jisoo, dan setelah itu mengangkat tubuh Jisoo. Di bawanya tubuh polos itu ke kamar mandi. Menghidupkan shower, membiarkan tubuh keduanya basah karena guyuran shower. Sementara keduanya melanjutkan kemesraan mereka. Yang saling mencium, terkadang akan saling menggoda satu sama lain.

"Bunda, apa Bunda memiliki pekerjaan hari ini?" Jennie bertanya sembari tangannya membelai tubuh sang istri.
"Bunda ingin jalan-jalan dengan si kembar." 
"Baiklah. Ayah sedang ada pekerjaan hari ini, tapi jika Bunda membutuhkan Ayah, langsung hubungi Ayah saja." Jisoo mengangguk setuju.
"Ok."

(J)ennie | Baby Cat ↔Blackpink feat Ella Gross✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang