시작일뿐 | Just the Beginning

112 14 6
                                    

Awal nya aku tidak menjemput Hyejin di kampus nya. Karena ku pikir ia akan pulang seperti biasanya. Tetapi saat ku sampai di apartemen ternyata dia belum juga pulang. Tak lama berselang ia mengirimkan pesan padaku bahwa dia pulang terlambat karena harus melakukan latihan untuk festival musim dingin di kampus nya.

Ya, Hyejin pernah mengatakan nya padaku jika dikampus nya akan mengadakan sebuah festival musim dingin. Dan dia berperan sebagai pembawa musik latar dengan piano nya. Sungguh aku tidak berekspektasi jika dia bisa bermain alat musik dan sebagai nya.

Kata kata ku waktu dia akan mendaftar jurusan seni itu memang benar kupikir dia hanya main main dengan hal itu. Tapi ternyata dia cukup jago dalam memainkan alat musik. Lalu keputusan untuk menjemput Hyejin.

Saat memasuki kawasan kampus, sudah tidak terlalu banyak pelajar yang berada disini. Mungkin karena udara nya yang cukup dingin mereka memutuskan pulang? Entah lah.

Aku memasuki gedung khusus jurusan seni, tapi sepertinya para pelajar sudah banyak yang pulang, ku tanyakan pada salah satu nya yang masih berada di koridor.

"Permisi, apa kau tahu anak jurusan seni berlatih dimana?"

"Ada di aula, gedung nya dibelakang gedung ini"

"Ahh baiklah, terimakasih"

Aku mengikuti petunjuk pelajar itu dan segera menuju aula yang dikatakan pelajar tadi.

Hampir sampai namun tak sengaja aku melihat Hyejin yang keluar dari aula itu cukup tergesa-gesa. Mau kemana dia?
Ku coba ikuti kemana bocah itu pergi. Sebenarnya aku kehilangan jejak nya, bagaimana pun kalian pasti tahu kalau langkah Hyejin benar-benar cepat.

Tapi tak berselang lama aku menemukan nya. Dia berdiri dengan diam sambil menatap sebuah bangku taman yang duduki oleh seseorang. Siapa itu? Aku tidak bisa jelas melihat nya.

Ku mencoba lebih dekat dan kupikir tidak hanya Hyejin yang terkejut. Sudah pasti ia akan sangat sangat terkejut dengan kenyataan ini. Emosi ku sedikit memuncak ketika melihat tumbuh Hyejin agak bergetar. Hendak mendekati Hyejin, tapi ia justru berjalan maju dan menghampiri kedua orang itu.

Hyejin mengatakan nya. Dia mengungkapkan perasaan nya selama hampir 3 tahun ia simpan. Ada perasaan kecewa dan sedih ketika ia mengungkapkan perasaan itu. Aku tahu dia sangat ingin menangis. Tapi ia mencoba untuk tidak terlihat lemah di hadapan pria brengsek itu.

Hyejin memang pernah bilang padaku jika dia menyukai laki-laki itu sejak sekolah menengah. Aku tidak begitu menanggapi nya. Entah mengapa ketika ia mengatakan nya dan meminta saran ku dengan wajah yang berbinar perasaan apa yang ada di diriku ini. Kenapa aku harus sedih dan merasakan sakit? Apa aku menyukai nya?

Bisa ku bilang begitu. Hampir 2 bulan kami tinggal bersama, aku jadi mulai terbiasa dengan nya. Mencoba menerima nya da membuka hati ku sedikit untuk Hyejin. Walaupun aku masih belum bisa melupakan kenangan ku bersama Song Mi.

Perlukah ku mengungkapkan nya juga seperti Hyejin mengungkapkan perasaan nya pada pria itu?
Kurasa kini belum saat nya Hyejin tau hal ini. Aku masih perlu memastikan hati ku apakah benar aku menyukai nya atau hanya sebatas karena terbiasa tinggal bersama jadi aku merasa nyaman?

Hyejin hendak pergi namun pria itu mencekal lengan nya. Kemudian Hyejin menepis nya dan saat akan berjalan dia terdiam melihat ku yang sedang menatap nya. Tapi matanya seolah mengatakan bahwa dia tidak ingin di dekati oleh siapa pun untuk sementara waktu. Setelah nya ia pergi dari kampus entah kemana.

Buru-buru aku juga mengikuti nya. Aku takut terjadi sesuatu pada nya.

Ternyata setelah 20 menit berjalan entah kemana tujuan terakhir nya duduk merenung di salah satu bangku dipinggir Sungai Han.

Present in My Dream - PJM✓ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang