Don't forget to vote and comment on this chapter.
Hari ini tepat tanggal 11 Oktober sekitar jam 4 sore, Hyejin dan Jimin sudah berada di bandara dengan koper mereka menunggu jam keberangkatan ke Jeju. Hyejin pikir Jimin akan mengikuti usulan nya saat malam itu tapi dugaan nya salah, pria di samping nya yang tengah fokus pada ponsel nya ini berpikir untuk ikut dengan Hyejin berlibur. Tolong garis bawahi berlibur bukan honeymoon begitu kata Hyejin.
"Ayo kita harus berangkat sekarang" ucap Jimin yang hanya dibalas oleh Hyejin berupa anggukan.
Perjalanan dari Busan ke Jeju memakan waktu sekitar 1 jam. Selama perjalanan pula mereka berdua tidak saling bicara. Hanya sibuk dengan kegiatan masing-masing seperti Hyejin yang tengah berbincang dengan Yoora dan Hyera di ruang chat milik mereka. Sedangkan Jimin, pria itu tidur dengan nyenyak. Hyejin pun tidak tahu mungkin saja lelah pikirnya.
Mereka sampai di hotel yang di pesan kan oleh keluarga Jimin sekitar jam setengah 6 sore dan tentu saja hotel bintang lima dengan kamar yang cukup mewah dan besar. Terbukti dari cara menatap Hyejin yang terlihat terpukau dengan setiap sudut ruangan.
"Tidak bisakah kita memesan satu kamar lagi?" Tanya Hyejin yang selesai mengagumi kamar hotelnya.
"Tidak, kenapa harus mengeluarkan uang extra hanya untuk memesan satu kamar lagi? Kau takut padaku"
Hyejin mengalihkan wajah nya ke arah lain enggan menatap Jimin karena kini tiba-tiba saja wajah nya sedang merona. Ia tahu apa maksud dari kalimat yang di ucapkan Jimin barusan. Itu mengingatkan nya dengan tujuan keluarga Park menyuruh mereka kesini.
"Takut? Untuk apa aku takut padamu, sudah lupakan saja"
Jimin hanya terkekeh melihat kelakuan Hyejin yang sedikit salah tingkah. Kemudian Jimin memutuskan untuk mandi lebih dahulu sedangkan Hyejin terlihat kelelahan dan terbukti gadis itu sudah cepat sekali masuk ke alam mimpi nya.
Selesai Jimin mandi pun gadis itu masih dalam posisi yang sama. Jimin sempat khawatir ia pikir gadis itu mati karena posisi nya yang tidak berubah sama sekali sejak Jimin memutuskan untuk membersihkan diri.
Dilihat nya wajah cantik Hyejin yang damai dalam tidurnya. Sejenak Jimin berpikir dan memantapkan hati bahwa diri nya memang benar sudah jatuh cinta pada gadis di hadapannya ini. Sedikit mengacak lembut rambut Hyejin, Jimin keluar untuk mengambil beberapa makanan yang sudah disiapkan pihak hotel seperti di hotel lainnya.
5 menit kemudian Hyejin mulai terusik dari tidur nya dan memutuskan untuk membuka kedua mata nya yang sebenarnya enggan untuk membuka mata setidaknya 1 detik pun.
Melihat ke sekeliling, diri nya tak menemukan persepsi seorang Park Jimin.
Pertanyaan dimana Jimin adalah pertanyaan pertama diotak nya saat ini.
Diri nya pun lantas beranjak dari kasur dan pergi mandi.Jimin baru saja datang dengan makanan yang dibawa nya untuk dirinya dan juga Hyejin. Suara gemericik air di kamar mandi menandakan gadis itu tengah membersihkan diri.
Dengan santai Hyejin keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di tubuhnya.
"ASTAGA!!" Teriak Hyejin yang melihat Jimin sedang asik duduk di sofa sambil membaca buku. Teriakan Hyejin juga membuat Jimin terkejut dan kini melihat sosok Hyejin dihadapan nya yang sedikit.. menggoda dengan rambut yang basah dan tubuh gadis itu hanya terlilit handuk saja.
Buru-buru menghilangkan pikiran liar nya dan kembali dengan kesadaran nya, Jimin mengalihkan wajah nya ke arah lain. Jujur wajah nya sudah memanas dan juga memerah melihat kondisi Hyejin saat ini. Begitu juga dengan Hyejin yang menyilangkan kedua tangan nya di dada nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Present in My Dream - PJM✓ [REVISI]
Fanfiction❝ Ketika seseorang masuk kedalam mimpi ku dan berusaha menolong ku dari kejadian itu, entah mengapa ia selalu hadir dalam mimpiku setiap saat. Tak hanya hadir dalam mimpiku, dia datang kedalam kehidupan ku membawa semua yang selama ini hilang dari d...