Hyejin terbangun dari tidurnya bukan karena suara jam alarm yang muncul dari ponsel atau jam yang berada di meja sebelah ranjang nya. Melainkan suara Park Jimin yang sendari tadi mengetuk pintu kamar nya dengan tidak sabaran.
"Ya! Han Hyejin bangunlah. Ini sudah pagi"
Sedangkan sang pemilik kamar justru semakin mengeratkan selimut pada tubuh nya dan berusaha mengabaikan suara Jimin.
Jimin semakin menggedor pintu kamar Hyejin berusaha keras membangunkan Hyejin. Alhasil Hyejin pun geram lalu mengibaskan selimut nya dan berjalan ke arah pintu dengan langkah yang dihentak-hentakan.
"Ya! Bisa tidak sih jangan mengganggu tidur ku?!" ucap Hyejin to the point.
"Hey nona sudah baik aku membangunkan mu untuk sarapan dan kau malah marah padaku?"
"Aku akan sarapan nanti, aku mau tidur lagi"
"Aigo tidak tidur tadi malam membuat ku mengantuk sekarang" gumam Hyejin sambil berbalik dan menutup pintu kamar nya. Namun pintu itu ditahan oleh Jimin.
"Kenapa kau tidak tidur semalam?" tanya Jimin.
"Bukan urusan mu, sudah sana pergi jangan mengganggu ku"
Setelah nya pintu kamar Hyejin tertutup rapat. Tapi Jimin masih mematung di depan pintu itu. Ia berfikir ada yang tidak beres dengan Hyejin makannya gadis itu tidak tidur semalam.
"Apa dia masih memimpi kan kejadian itu lagi?" -batin Jimin.
11.00 KST
Hyejin sudah bangun 10 menit yang lalu. Ia terpaksa terbangun karena Yoora memberitahu nya bahwa 2 jam lagi pembukaan pendaftaran masuk universitas akan segera di buka.
Gadis itu memang suka memberi tahu Hyejin lebih awal karena ia tahu bahwa Hyejin sering sekali bangun terlambat.
Mau tak mau Hyejin segera bersiap. Sekarang sudah masuk musim gugur. Udara di luar cukup dingin tetapi langit berkata lain. Nampak jelas bahwa di luar sana langit nampak cerah. Hari ini ia memakai kemeja kotak-kotak untuk bagian luar dan untuk bagian dalam ia hanya memakai kaos putih polos dipadukan dengan celana jeans.
Hyejin sudah siap dan lekas turun ke bawah. Ia mendapati Jimin yang duduk di sofa sambil menonton televisi. Merasakan kehadiran Hyejin, Jimin mengalihkan atesi nya dari layar televisi.
"Mau kemana kau?"
"Pendaftaran dan tes masuk universitas"
Ya, Hyejin memang sudah lulus sehari setelah menikah oleh sebab itu hari ini Hyejin hendak mendaftar dan mencoba mengikuti tes masuk universitas.
"Sekarang?"
"Masih ada waktu. Wae?"
"Ani. Memang nya kau sudah tau ingin masuk ke jurusan mana?"
"Kurasa jurusan seni atau sastra akan cocok dengan ku"
"MWO? KAU MASUK JURUSAN SENI??"
Hyejin sangat terkejut dengan reaksi Jimin yang luar biasa dengan teriakan yang menggema.
"E-eoh wae? kenapa reaksi mu berlebihan?" Hyejin menatap Jimin dengan ekspresi sulit dipercaya bahwa seorang Park Jimin ternyata seperti ini.
Jimin kembali ke sikap semula dan tenang setelah melihat ekspresi aneh dari dari Hyejin. Namun sedetik kemudian suara gelak tawa keluar dari mulut seorang Park Jimin. Hal ini membuat Hyejin kesal dan juga heran.
"WAE WAE KENAPA KAU TERTAWA??"
"Aniya, hanya saja apa kau yakin kau memiliki bakat seni? Hahahaha"
KAMU SEDANG MEMBACA
Present in My Dream - PJM✓ [REVISI]
Fanfic❝ Ketika seseorang masuk kedalam mimpi ku dan berusaha menolong ku dari kejadian itu, entah mengapa ia selalu hadir dalam mimpiku setiap saat. Tak hanya hadir dalam mimpiku, dia datang kedalam kehidupan ku membawa semua yang selama ini hilang dari d...