"Jadi bagaimana Jimin?" tanya Ny. Park.
Jimin agak berpikir sebentar untuk memastikan keputusan nya kali ini tidak salah dan tidak membuat diri nya menyesal nanti.
"Aku menerima nya" ucap Jimin tegas.
Pria itu dengan gampang nya menerima perjodohan ini? Sedangkan Hyejin masih tak habis pikir dengan rencana para orang tua ini.
"Mwo?!!" pekik Hyejin cukup keras.
"Eomma apa maksudnya ini kenapa aku harus dijodohkan?! Aku ini masih muda lagi pula kenapa harus dengan dia?!" lanjut Hyejin.
"Dengarkan Eomma nak, Appa dan Eomma sudah merencanakan hal ini dengan keluarga Jimin bahkan sebelum kalian berdua lahir. Ini adalah permintaan Appa mu yang untuk terakhir kali nya, apa kau tidak mau mengabulkan nya?"
Eomma Hyejin mencoba menjelaskan se rinci mungkin alasan kedua keluarga ini mau menjodohkan anak mereka.
Hyejin bangkit dari duduk nya dengan pandangan lurus dan tatapan kosong."Kita harus bicara Jimin-sshi"
Setelah mengatakan itu, Hyejin pergi meninggalkan meja makan.
Jimin pun ikut berdiri dan menyusul Hyejin."Aku akan bicara dengan nya sebentar" ucap Jimin sopan dan membungkuk sedikit lalu mengikuti langkah Hyejin.
"Kau sudah gila? Kenapa kau menerima perjodohan itu dengan mudah?!" ucap Hyejin terus terang ketika mereka sudah berada pekarangan rumah Hyejin.
"Kau sudah dengar sendiri dari eomma mu bukan? Ini adalah perjanjian antara Appa mu dan Appa ku"
"Tapi kan kau bisa menolak nya kenapa harus menerima perjodohan gila ini?!"
Sebelum menjawab kembali Jimin menghembuskan nafas nya gusar.
"Aku tidak bisa menolak nya. Oke bagaimana kalau begini. Kau dan aku menerima perjodohan gila ini. Tapi, kita tidak akan mencampuri urusan masing-masing? Bagaimana?"
Hyejin menatap Jimin tidak percaya dengan ucapan nya barusan.
"Terserah apa katamu yang jelas aku tidak ingin menerima perjodohan gila ini"
Ucap Hyejin penuh penekanan lalu ketika hendak berbalik dan melangkahkan kaki nya, Jimin kembali membuka suara nya.
"Nyawa ibu mu akan terancam"
Sontak Hyejin menghentikan langkahnya setelah mendengar ucapan Jimin itu.
"Jika kau tidak menerima perjodohan ini maka nyawa ibu mu lah yang terancam"
Hyejin membalikkan badannya lalu berjalan ke arah Jimin dengan cepat lalu menarik kerah kemeja milik Jimin.
"Apa maksud mu hah?! Apa yang kau bicarakan itu brengsek!"
Jimin mencekal tangan Hyejin dan menurunkan nya secara perlahan.
"Perjanjian dan perjodohan bodoh ini direncanakan oleh Appa ku dan Appa mu karena ada yang ingin menghancurkan keluarga mu"
Sejujurnya Jimin pun tidak tahu siapa yang akan menghancurkan keluarga Hyejin. Ia hanya diberitahu oleh sang ayah bahwa keluarga Hyejin sedang dalam bahaya. Terlebih lagi Eomma Hyejin. Contoh nya saja kecelakaan yang menimpa Appa Hyejin. Tuan Park bilang setelah diri nya dan tim nya menyelidiki kasus kecelakaan itu, seperti sudah direncanakaan seseorang seblumnya.
Perlahan langkah Hyejin bergerak mundur dan tak terasa air mata nya suddah menggenang di pelupuk mata ku.
"Tidak. Kau berbohong. Kau mengatakan ini agar aku mau menerima perjodohan ini bukan? Huhh bercanda mu tidak lucu tuan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Present in My Dream - PJM✓ [REVISI]
Fanfiction❝ Ketika seseorang masuk kedalam mimpi ku dan berusaha menolong ku dari kejadian itu, entah mengapa ia selalu hadir dalam mimpiku setiap saat. Tak hanya hadir dalam mimpiku, dia datang kedalam kehidupan ku membawa semua yang selama ini hilang dari d...