Jimin begitu terkejut ketika baru saja membuka pintu rooftop. Dimana Hyejin sedang duduk terikat dengan wajah yang terlihat kacau. Disamping gadis itu ada Song Mi yang sudah siap dengan pistol yang diarahkan ke kepala Hyejin.
"Wah rupanya kau datang"
"Song Mi kumohon letakkan benda itu" ucap Jimin sambil mencoba mendekat ke arah mereka.
"Berhenti! Sekali lagi kau melangkah aku akan menembak wanita ini"
Ancaman dari Song Mi mampu membuat Jimin berhenti dan berusaha berpikir untuk melepaskan Hyejin.
"Baiklah katakan padaku apa yang harus aku lakukan agar kau melepaskan nya"
Song Mi sedikit melirik ke arah Hyejin yang sudah menangis sejak tadi.
"Tch melakukan apa maksudmu Park Jimin. Semuanya sudah tidak ada guna nya lagi"
"Lalu kenapa kau berbuat seperti ini padanya! Kau marah padaku kan? Kalau begitu tembak aku saja dan biarkan Hyejin pergi"
Sedangkan Hyejin yang mendengar penuturan Jimin hanya bisa menggeleng dan terus menangis.
"Tidak Jimin, jangan" lirih Hyejin.
"Kau mau tahu kenapa aku begitu benci padanya? Pertama ku beritahu kau, wanita ini sudah merebut mu dari ku dan aku tidak terima dengan hal itu. Kau tahu kan aku begitu mencintaimu tapi kau tetap saja peduli padanya. Dan yang kedua.. wanita itu dan ibu nya juga kakak nya yang sialan itu sudah merenggut kebahagiaan ku!"
Song Mi mengambil jeda dan tanpa dia sadari air mata yang sudah ia tahan sejak tadi akhirnya tidak bisa ia tahan lagi.
"Ibu dari wanita ini sudah merenggut kebahagiaan dan nyawa ibu ku. Ya ayah ku adalah ayah dari wanita ini, kami bersaudara. Lebih tepatnya ayah ku pergi meninggalkan ku dan ibu ku demi wanita sialan itu! Dan kau mau tahu yang lebih menyakitkan dari itu? Ibu ku mati di hadapan ku"
Jimin sangat terkejut dengan apa yang baru saja Song Mi katakan. Sedangkan Hyejin sudah mengetahui hal ini dari beberapa minggu yang lalu tidak begitu terkejut namun dia ingin sekali meluruskan kesalahpahaman ini.
"Hey kau ingin menyampaikan kesan pesan mu setelah apa yang baru saja aku katakan? Kau begitu terkejut kan?"
Song Mi bangkit sambil menghapus dengan kasar air mata nya, membiarkan gadis itu berbicara.
"Katakan padaku dan pada Jimin kalau keluarga kalian sudah menghancurkan keluarga orang lain"
"Kumohon dengarkan aku, itu tidak seperti yang kau katakan. Appa sangat sayang padamu percayalah, dia pergi meninggalkan kalian karena ibu mu yang sudah menelantarkan mu. Appa ingin membawa mu ikut bersama nya dan hidup bersama kami tapi ibu mu menjadi gila dari mengancam akan membunuh mu! Itu sebabnya.. Appa tidak jadi membawa mu ke keluarga kami"
"HENTIKAN OMONG KOSONG MU! SEMUA YANG KAU KATAKAN ADALAH KEBOHONGAN! ITU SEMUA BOHONG!"
"Percaya padaku untuk kali ini saja Eonnie kumohon" Hyejin masih terus terisak sambil menundukkan kepalanya begitu pula Song Mi yang sekarang menjadi kacau setelah berteriak tadi. Ia semakin menekankan pistol ke kepala Hyejin dengan tangan yang gemetar.
"Aku bukan Eonnie mu! Aku bukan kakak mu!"
"J-jika kau tak percaya padaku kau bisa mengecek surat di dalam tas ku. Itu surat yang Appa tulis dan aku menemukan nya beberapa hari yang lalu. Kau boleh tak mempercayai ku tetapi sekali lagi tolong percaya setidaknya untuk Appa. Kau bisa menembak ku jika kau sudah mengambil keputusan mu"
Hyejin memang tidak sengaja memakai tas yang ia bawa pergi tadi pagi itu adalah tas yang didalam nya ada surat yang ia temui beberapa waktu lalu dirumah lama nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Present in My Dream - PJM✓ [REVISI]
Fiksi Penggemar❝ Ketika seseorang masuk kedalam mimpi ku dan berusaha menolong ku dari kejadian itu, entah mengapa ia selalu hadir dalam mimpiku setiap saat. Tak hanya hadir dalam mimpiku, dia datang kedalam kehidupan ku membawa semua yang selama ini hilang dari d...