완성 된 | Finished

158 13 4
                                    

3 years later...

Pagi hari yang tidak terlalu cerah, seperti nya beberapa jam kedepan hujan akan turun. Tak mempedulikan cuaca yang akan terjadi nanti kesibukan kota Seoul masih saja terlihat. Mereka nampak bersemangat menjalani hari. Entah itu pergi ke sekolah atau kampus, ataupun bekerja.

Begitu pula dengan sosok Park Jimin yang tak lelah dan terus bersemangat menunggu seseorang yang dicintai nya.

"Hyung"

"Oh kau datang?"

Jimin sedikit terkekeh dengan pertanyaan yang dilontarkan Jisung kepadanya.

"Tentu saja aku datang, aku pasti akan selalu datang Hyung"

"Memang nya kau tidak sibuk?"

"Bagiku mengunjungi nya setiap hari tidak jadi masalah bagi ku"

Keheningan menyelimuti mereka berdua sambil menatap kedepan.

"Baiklah kalau begitu aku pergi dulu. Aku harus bertemu dengan klien"

"Hmm, hati-hati dijalan Hyung"

Selepas kepergian Jisung, Jimin memandang ke depan dengan tatapan sendu nya. Tak lupa juga dengan sebuket bunga yang dibawa nya.

"Hai, aku datang lagi. Ini sudah memasuki tahun ketiga dimana aku sangat merindukanmu. Merasa kehilangan sosok Hyejin yang periang dan pemarah. Ah ya dan hari ini aku membawa bunga gerbera putih. Pemilik toko bunga itu mengatakan bunga ini jika berwarna putih melambangkan kemurnian dan ketulusan cinta"

"Dan kau tahu, aku masih menunggu mu kembali dengan perasaan cinta yang sama seperti dulu. Perasaan cinta yang tulus dan murni. Apa kau tidak merindukan ku? Tidak kah kau ingin kembali padaku?"

Jimin mengambil jeda beberapa saat sebelum kembali membuka suaranya.

"Hari ini ulang tahun ku, apa kau tidak ingin mengucapkan 'selamat ulangtahun' untukku? Aku tidak ingin hadiah, aku hanya ingin kau kembali, itu sudah lebih dari cukup.

Kau tahu Yumi? Kim Yumi gadis kecil yang menjadi pasien ku dan pernah bertemu dengan mu. Dia bahkan sudah masuk sekolah menengah pertama, 3 tahun berjalan begitu cepat namun bagiku 3 tahun adalah waktu yang cukup lama karena aku menghabiskan hari, bulan, dan tahun tanpa bersama mu."

Jimin menggeser sejenak kursi di pinggir ranjang Hyejin. Duduk sambil menggenggam tangan cantik milik Hyejin.

"Lihat rambut mu bahkan sudah semakin panjang, ahh rasanya aku ingin melihat betapa cantik nya istri ku ketika bangun dari tidur panjang nya dan menampilkan senyum yang selalu ia tunjukkan. Aku ingin memeluk mu ketika kau bangun, menggenggam tangan mu seperti ini dengan sangat erat. Aku sangat kesepian."

"Hyejin-ahh... aku akan selalu menunggumu. Aku yakin kau pasti kembali. Aku mencintaimu"

Sehari setelah Jimin mengunjungi Hyejin, diri nya ditugaskan ke Daegu untuk peresmian rumah sakit disana. Masih ingat?

Awal nya ia tidak ingin pergi kesana karena ia tak ingin meninggalkan Hyejin, namun kakak dari gadis nya itu menyuruh Jimin untuk menyelesaikan tugas nya dan Jisung akan menjaga sang adik.

Dengan berat hati dirinya pun kini berada di Daegu bersama pria jangkung Kim Taehyung. Perasaan nya sangat tidak enak, pikiran nya terus memikirkan Hyejin.

"Hei kau tak apa?"

"Ya aku baik-baik saja"

"Wajah mu sedikit pucat, sebaiknya kau istirahat sebentar. Acara nya akan dimulai 30 menit lagi"

"Tidak perlu, hanya memikirkan tentang Hyejin saja tadi"

"Jangan khawatir, Jisung Hyung ada bersama nya"

Jimin hanya mengangguk dan memperbaiki posisi duduknya kemudian kembali fokus karena sebentar lagi acara akan dimulai.

Usai peresmian rumah sakit di salah satu daerah kota Daegu yang berjalan cukup lancar, tiba-tiba ponsel Jimin berdering menampilkan nama Jisung yang menghubungi nya.

Jisung mengatakan dengan khawatir kalau kondisi Hyejin tiba-tiba saja memburuk. Sontak hal ini membuat Jimin menjadi panik dan dengan segera berangkat menuju Busan.

"Taehyung aku harus pergi sekarang, kondisi Hyejin memburuk"

"Apa?! Kalau begitu segera kembali ke Busan aku akan mengurus acara disini, aku akan menyusul mu"

"Gomawo"

Ternyata perasaan aneh tadi siang memang tidak salah lagi. Pikiran Jimin menjadi kacau setelah mengetahui kabar tersebut. Di dalam lubuk hati nya ia terus berdoa agar Hyejin baik-baik saja dan bisa bertahan.

Sekitar 2,5 jam akhirnya Jimin sampai di Busan lebih tepat nya kini ia sudah berada di area rumah sakit milik nya. Dengan tergesa-gesa dan berlari menyusuri area koridor rumah sakit. Berharap segera sampai di ruangan Hyejin.

Tepat di depan pintu ruangan Hyejin, Jimin mencoba menenangkan diri nya jika kemungkinan buruk terjadi. Walaupun kenyataannya tangan nya sudah gemetar ketakutan.

Baru saja membuka pintu betapa terkejutnya Jimin. Ini diluar dugaan nya, diri nya benar-benar terkejut. Air mata nya sudah tidak bisa ia tahan lagi. Melihat kondisi dari sosok yang dicintai nya.

Selesai

TMI ngerjain the last chapter sambil dengerin lagu nya, ngerasa pas banget sama chapter ini...

Every day you seem too far away
Every time you do I tell my self
Igoseseo gidarigo isseo (I’m waiting here)

Every night I see you in my heart
Every time I do I end up crying
Eodum soge neoreul bulleojumyeon (If I call for you in the dark)

Kayak pas aja gitu sama kondisi Jimin di chapter ini tuh ㅠㅠㅠㅠ

Yang gatau bunga gerbera gimana, nih aku kasih tau wujud nya

Yang gatau bunga gerbera gimana, nih aku kasih tau wujud nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cantik kan?


Oh ya masih ada bonchap ya cek next part

fifiyaa.

Present in My Dream - PJM✓ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang