괜찮아 | It is okay

132 12 0
                                    

"Sebenarnya dia adalah..."

"Dia adalah mantan kekasih ku"

Satu fakta yang barusan Jimin keluarkan tidak membuat Hyejin terkejut. Pasal nya sudah lebih dahulu mengira-ngira bahwa wanita yang berpelukan dengan Jimin itu pasti memiliki suatu hubungan.

"Aku sudah menduga nya"

"Bagaimana kau tahu?" tanya Jimin.

"Hanya mengira-ngira saja dan ternyata memang benar"

Hening.

Begitulah kata yang menggambarkan keadaan mereka sekarang. Namun keheningan itu tak berlangsung lama setelah Hyejin mengatakan sesuatu kepada Jimin.

"Tenang saja aku tidak akan mengurusi urusan ahjussi. Cha! Aku mau pulang sekarang dan untuk surat tadi kita bahas saja besok" ucap Hyejin lalu bangkit dan berjalan terlebih dahulu.

Jimin seperti melihat sosok Hyejin yang berbeda ketika ia mengatakan bahwa Song Mi adalah mantan kekasih nya. Tidak mungkin kan Hyejin cemburu?


********



"Hasil terapi yang di jalani Hyejin satu bulan terakhir ini cukup baik. Kau berangsur-angsur pulih dengan cepat. Apa kau ada keluhan lain?" tanya Jimin dihadapan Hyejin dan Eomma nya.

"Tidak, hanya saja aku jadi jarang bermimpi"

Memang betul Hyejin tidak memiliki keluhan apa pun. Tetapi ia sedikit bingung dengan mimpi nya sekarang. Ia akhir-akhir ini jadi jarang bermimpi. Ia merasa cukup bersyukur jika tidak lagi bermimpi. Karena ia tidak harus mengalami kejadian yang sama seperti di mimpi lagi. Namun hal itu juga yang membuat nya khawatir. Pasal nya sekitar 2 tahun lalu ia pernah mengalami hampir 3 bulan tidak bermimpi lagi dan tiba-tiba di suatu malam ia bermimpi bahwa teman satu kelas nya tertabrak oleh sebuah mobil yang mengakibatkan teman nya itu harus mengalami pendarahan yang cukup banyak.

Hyejin takut jika ia tidak pernah bermimpi maka akan terjadi sesuatu yang membahayakan orang di sekitar nya jika ia bermimpi lagi nanti.

"Mungkin itu sedikit perkembangan untuk menghilangkan trauma mu" ucap Jimin seolah mengerti apa yang Hyejin pikirkan saat ini.

"Apa mungkin trauma nya bisa hilang dalam beberapa bulan kedepan?" kini giliran eomma Hyejin yang bertanya.

"Mungkin saja, Eommonim tenang saja aku akan membantu Hyejin untuk menghilangkan trauma nya".

Setelah pembicaraan serius mengenai perkembangan trauma Hyejin, kini tinggal lah Hyejin dan Jimin yang terlihat di ruang tamu.

"Jimin!" panggil Hyejin membuka pembicaraan.

"Bisakah aku mengambil waktu libur untuk tidak melakukan terapi?" lanjut Hyejin.

"Kenapa?"

"Tidak, hanya saja sudah hampir satu bulan aku menjalani terapi ini dan aku merasa butuh waktu luang untuk ku sendiri. Kau tahu bukan siswa SMA kelas akhir seperti ku ini sangat sibuk dengan jadwal ujian ku dan aku harus menggunakan waktu luang ku untuk melakukan terapi ini. Jadi aku minta pengertian mu sedikit" jelas Hyejin.

"Baiklah tapi sepertinya aku akan selalu menjemput mu, ini perintah ibu ku"

Hyejin ingin kembali protes tapi apa boleh buat. Ini perintah langsung dari calon ibu mertua nya.

"Teserah kau saja"

Pembicaraan malam ini akhirnya selesai. Jimin pamit pulang dan Hyejin kembali ke kamar nya. Ia merebahkan diri nya di ranjang king size nya dan mata nya menatap langit-langit kamar nya.

Present in My Dream - PJM✓ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang