울어야하나요? | Should I Cry?

120 14 2
                                    

Sudah hampir 2 minggu semenjak kepergian Ny. Han, Hyejin kembali ke aktivitas nya menghadiri kelas untuk beberapa jam lalu pulang dengan muka yang masih bersedih. Entah kenapa mungkin ia memang masih belum mengikhlaskan semua keadaan yang terjadi dan berpikir bahwa kecelakaan itu bukan sekedar kecelakaan yang tidak disengaja.

"Ada hal yang menggangu mu?"

Sebuah suara menyadarkan kembali diri nya dari berbagai pikiran yang ada di kepala nya.

"Eoh? Tidak ada"

"Habis kan makan mu"

Mereka berdua tengah menyantap sarapan pagi di akhir pekan ini.

"Jimin..."

"Waeyo?"

"Apa kau sedikit berpikir bahwa kecelakaan yang terjadi pada Eomma bukan sebuah kecelakaan biasa?"

"Emm aku tidak berpikir demikian, apa ini yang dari tadi kau pikirkan?"

"Iya. Hanya tidak sengaja terpikirkan"

"Baiklah jika kau memang penasaran aku akan meminta seseorang untuk menyelidiki nya"

Hyejin hanya mengangguk setuju sebagai balasan nya.
Karena tidak ada kelas, Jimin mengajak Hyejin untuk ikut bersama nya ke rumah sakit. Walau bagaimanapun atas kejadian beberapa hari yang lalu, Hyejin perlu menenangkan pikirannya agar kejadian itu tak menjadikan nya sebuah trauma seperti kejadian yang menimpa ayah nya dulu.

"Aku akan melihat pasien ku dulu, kau bisa berkeliling di sekitar taman"

Hyejin bergerak melangkah untuk pergi ke arah taman. Cuaca cerah namun sedikit berangin menjadi ciri khas musim gugur.
Beberapa minggu lagi musim gugur segera berakhir dan berganti dengan musim dingin.

Sampailah ia pada sebuah bangku dan ia mencoba duduk lalu memejamkan mata nya. Berharap semua masalah yang di hadapi nya segera berakhir seperti berakhir nya musim gugur.

Baru sekitar 10 menit diri nya menenangkan pikiran, ia merasakan seseorang duduk di sampingnya. Tapi ia mencoba mengabaikan nya.

Sebuah tangan kecil menyentuh tangan nya berkali-kali. Hal ini lah yang membuat Hyejin membuka mata nya dan melihat ke samping nya.
Seorang gadis kecil berusia sekitar 6 tahun duduk di samping nya mengenakan pakaian rumah sakit dengan membawa sebuah boneka Pororo di tangan nya.

"Eonnie sedang apa?" tanya gadis kecil itu.

"... Eonnie hanya sedang menikmati udara saja, lalu kau kenapa disini? Bukankah seharusnya kau berada di dalam?"

"Aku hanya menikmati udara juga kok"

"Kau pasti kabur dari para perawat kan?"

Mata gadis kecil itu membulat menambahkan kesan menggemaskan pada diri nya.

"Bagaimana Eonnie tau? Eonnie jangan bilang pada siapapun aku disini okey?"

Hyejin hanya terkekeh melihat kepolosan anak itu.

"Siapa nama mu?" tanya Hyejin.

Present in My Dream - PJM✓ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang