"Kau?!" Pekik kami secara bersamaan.
"Kalian sudah saling kenal?" Tanya Ibu kepada kami.
"Ibu... kenapa memanggil dia kesini?!" kesal ku pada eomma.
"Hyejin-ahh, dia Park Jian. Dia seorang psikiater yang akan membantumu menghilangkan trauma mu itu. Dan Jian perkenalkan ini Hyejin putriku."
"Kenapa Bu? Kenapa harus membutuhkan seorang dokter? Apa Ibu pikir aku tidak bisa menghilangkan traumaku sendiri? Aku tahu Ibu akan mencarikan cara agar aku tidak bermimpi kejadian itu lagi, tapi bukan begini caranya." Ucap ku lirih.
"Bukan begitu Hyejin-ahh. Justru Ibu melakukan ini agar kau cepat sembuh."
"Memang nya traumaku ini penyakit yang sangat berat? Apa Ibu pikir aku gila sampai harus membawa seorang psikiater?"
Tanpa menunggu jawaban Ibu aku melangkah cepat menuju kamarku. Aku tidak peduli Ibu memanggilku beberapa kali.
"Hyejin-ahh! Han Hyejin!"
Author
"Bibi sudahlah, biarkan dia menenangkan dirinya dulu. Aku akan menghampirinya, apa boleh aku ke kamar Hyejin?" Kini Jianmembuka suara nya.
"B-baiklah, tolong kau bujuk dia."
Setelahnya Jian berjalan ke arah kamar Hyejin.
"Bibi Han, kenapa bibi memanggil seorang dokter psikiater? Apa Hyejin sakit?" Yoora yang sendari tadi hanya menonton perdebatan antara ibu dan anak itu akhirnya membuka suara.
"Beberapa hari ini, Hyejin kembali memimpikan kejadian pada malam itu lagi. Saat terbangun dari mimpinya ia pasti menuliskan mimpi nya itu ke kertas memo seperti biasanya. Tak jarang dia juga sering menangis."
Han Haera mengambil jeda sebelum melanjutkan cerita nya.
"Bibi tau kalau dia sangat merasa kehilangan atas kejadian itu, begitu juga dengan bibi. Bibi sudah berusaha keras membantu Hyejin menghilangkan trauma itu dari mulai membagi cerita dan menenangkan nya. Tapi akhir-akhir ini dia kembali memimpikan itu. Bibi khawatir dia akan terus kepikiran dengan mimpi itu. Maka dari itu bibi mencoba memanggil Jian untuk membantu Hyejin menghilangkan trauma itu"
"... Tapi apa bibi yakin jika dokter itu bisa membantu menghilangkan trauma Hyejin selama nya?"
"Entahlah, tetapi bibi merasa kalau Jian bisa membantu Hyrjin pulih."
********
Saat Bibi Han menemuiku di rumah sakit untuk membantunya menghilangkan trauma putrinya, aku tidak tahu kalau putrinya itu adalah Hyejin. Gadis yang bertemu denganku beberapa hari yang lalu, juga ternyata gadis kecil yang dulu ku tolong ketika kejadian kecelakaan di persimpangan kantor kepolisian Ayahku.
"Selamat siang Bu, ada yang bisa ku bantu?" Tanyaku sopan.
"Ohh, halo selamat siang. Begini apa anda mengenali ku?"
"Ehh? Apakah sebelumnya kita pernah bertemu?"
"Panggil saja aku bibi. Namaku Han Haera. Apa kau tau kejadian kecelakaan parah di persimpangan jalan sana dekat kantor kepolisian 11 tahun lalu? Mungkin kau tidak ingat tapi aku mengenalmu dan orang tuamu."
Aku sempat berpikir dan mengingat kembali tentang kejadian yang diceritakan pasien di depanku ini.
"Ahh iya aku ingat, ada apa?"
"Begini, aku adalah istri dari korban kecelakaan itu sekaligus ibu dari anakku yang ikut menjadi korban. Semenjak kecelakaan itu putriku mengalami trauma berat. Selalu bermimpi tentang kecelakaan itu dan menangis. Tapi aku kerap membantu menenangkannya dan sedikit-sedikit menghilangkan traumanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Present in My Dream - PJM✓ [REVISI]
Fanfiction❝ Ketika seseorang masuk kedalam mimpi ku dan berusaha menolong ku dari kejadian itu, entah mengapa ia selalu hadir dalam mimpiku setiap saat. Tak hanya hadir dalam mimpiku, dia datang kedalam kehidupan ku membawa semua yang selama ini hilang dari d...