갑자기 | Suddenly

75 11 0
                                    

Tidak terasa hari demi hari, setiap minggu dan bulan sudah terlewati dengan baik oleh Hyejin sebagai seorang pelajar di salah satu universitas. Bulan ini sudah memasuki musim panas. Musim dingin terlewati dengan baik juga bersamaan dengan hubungan Hyejin dan Jimin yang membaik. Terlebih ikatan pernikahan mereka yang terbilang terpaksa kan pun mampu bertahan hampir setahun.

Mulai dari hal kecil Jimin selalu memberikan perhatiannya pada Hyejin sebagai bentuk bukti atas pengakuan nya di pulau Jeju saat itu.
Jujur Hyejin cukup tersentuh dengan perlakuan Jimin setiap hari nya. Namun rasa gengsi nya lebih mendominasi untuk mengungkapkan perasaan nya juga.

Tok.. Tok..

Pintu kamar Hyejin di ketuk mengalihkan pandangan Hyejin dari buku dan alat tulis nya untuk bangkit membuka pintu kamar nya.

"Kau sibuk?"

"Tidak begitu hanya sedang merevisi skripsi ku"

"Mau pergi keluar? Anggap saja sebagai refreshing"

"Boleh juga, aku akan bersiap-siap dulu"

Jimin mengajak Hyejin ke daerah yang cukup ramai oleh anak muda. Tempat ini memang ramai apalagi malam minggu seperti sekarang. Jimin memang tidak salah mengajak Hyejin keluar di malam ini.

"Tidak apa kan hanya berkeliling saja? Apa kau ingin membeli beberapa barang atau makanan?"

"Untuk saat ini aku hanya ingin berkeliling, mungkin nanti aku ingin sedikit membeli street food disini"

Sudah 35 menit mereka berdua berkeliling dan mencoba beberapa street food yang di jual di sepanjang jalan ini.

"Mau minum malam ini?"

"Call!"

"Urusan minum saja kau semangat ya"

Pojangmacha adalah tujuan mereka sekarang dan mereka berhasil menemukan yang tidak terlalu ramai.

"Ahjumma tolong bawakan satu botol soju, satu porsi gyeranguk, dan satu porsi odeng"

"Kenapa hanya satu botol?"

"Memang nya kau kuat minum?"

"Tentu saja aku bisa menghabiskan 1 botol soju"

"Lalu mabuk dan meracau seperti orang gila begitu? Minum satu bir saja kau sudah mabuk"

Hyejin mendelik tak terima diejek pasal kekuatan nya dalam minum.

Ahjumma itu membawakan pesanan mereka dan tak lupa mereka mengucapkan terimakasih kepada Ahjumma itu.

Satu jam mengobrol, Hyejin sudah meracau tidak jelas karena mabuk. Ia menghabiskan 2 botol soju sendiri. Bahkan Jimin sudah menyuruh nya untuk berhenti namun gadis itu memang sangat keras kepala.

"Tunggu disini aku mau bayar dulu"

Ketika pria itu tengah membayar pesanan nya pada Ahjumma pemilik warung itu Hyejin sudah keluar dari sana dan berajalan dengan sempoyongan di jalan.

"Ya! Ya! Hyejin! Ambil saja kembalian nya"

Jimin segera berlari menghampiri Hyejin sebelum gadis itu membuat kerusuhan dengan kondisi yang tidak sadar.

"Oh Jiminie~" gadis itu tersenyum dengan kedua pipi yang memerah karena mabuk.
Sedangkan Jimin memegang bahu Hyejin agar gadis itu bisa berjalan dengan benar, namun nyata nya tentu saja tidak bisa. Bagaimana orang yang sedang mabuk bisa berjalan dengan benar.

Hyejin melepaskan tangan Jimin dari bahunya dan diri nya berjalan lebih dahulu di depan Jimin.
Sesekali gadis itu bersenandung dan meracau tidak jelas. Kemudian menari-nari seperti orang gila di hadapan Jimin. Tentu saja orang-orang disekitar mereka terus menatap aneh Hyejin ynag tengah mabuk itu.

Present in My Dream - PJM✓ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang