EXTRA PART

144 11 3
                                    

Tepat di depan pintu ruangan Hyejin, Jimin mencoba menenangkan diri nya jika kemungkinan buruk terjadi. Walaupun kenyataannya tangan nya sudah gemetar ketakutan.

Baru saja membuka pintu betapa terkejutnya Jimin. Ini diluar dugaan nya, diri nya benar-benar terkejut. Air mata nya sudah tidak bisa ia tahan lagi.

Melihat sosok yang dicintai nya tengah terduduk diatas ranjang dan menoleh ke arah nya dengan secarik senyuman khas miliknya.

Jimin mencoba mendekat berharap ini bukan lah mimpi. Berharap sosok dihadapan nya memang benar gadis yang dicintainya. Ia pikir diri nya sudah mulai gila membayangkan sosok yang ada dihadapannya ini hanyalah ilusi semata.

"Sudah lama tidak bertemu Park Jimin" ucap Hyejin sambil membuka kedua tangannya agar Jimin memeluknya.

Suara nya masih sama seperti 3 tahun lalu. Tidak ada yang berubah. Jimin langsung memeluk Hyejin dengan sangat erat seperti takut kehilangan untuk kedua kalinya.

Hyejin yang tau jika Jimin menangis dalam pelukannya pun juga ikut menangis merasa terharu karena sekian lama ia tertidur panjang akhirnya ia bisa kembali melihat seseorang yang dicintai nya.

Jisung yang melihat kejadian ini dihadapan nya pun merasa ikut terharu dan pergi dari ruangan itu karena ia tahu bahwa ada banyak hal yang ingin mereka berdua bicarakan.

"Ini benar Hyejin kan? A-aku tidak bermimpi bukan?" tanya Jimin yang masih memeluk Hyejin.

Hyejin mengangguk dan mengeratkan pelukannya.

"Iya ini aku Park Hyejin. Selamat ulangtahun Jimin, maaf aku terlambat mengucapkan nya"

Mereka berdua menangis bersama, berharap ini semua bukanlah mimpi dari kedua nya.

"Aku mengantuk perjalanan dari Daegu ke Busan itu memakan banyak waktu dan melelahkan" Jimin melepaskan sepatu milik nya dan bergerak naik ke ranjang Hyejin dan merebahkan diri nya di samping Hyejin.

Jimin tau jika ranjang rumah sakit tidak besar namun ia hanya ingin berada di sisi Hyejin.

"Astaga tempat tidurnya jadi sempit karena kau"

"Tidak masalah, memang aku ingin tidur sambil memeluk mu" jawab Jimin sambil merubah posisi tidur nya menyamping menghadap Hyejin.

"Kita bahkan sejak tadi bertemu sudah berpelukan lama sekali, apa kau tidak lelah eoh?"

"Sudah ku katakan bukan, aku sama sekali tidak lelah kalau itu urusan nya dengan mu, bahkan aku menunggumu kembali bertahun-tahun. Aku hanya takut kehilanganmu lagi"

Sekarang Hyejin lah yang justru memeluk Jimin dan menepuk-nepuk punggung pria itu dengan lembut.

"Aku tidak akan pergi lagi darimu, aku disini dan akan selalu berada disisimu. Jangan khawatir"

"Aku mencintaimu"

"Aku juga mencintaimu Park Jimin"

Tenang masih ada satu bonchap lagi, aku harap semoga kalian suka sama bonchap nya


Note: Beberapa poin author hapus. Kalian bisa lihat versi lengkapnya di Free PDF.

Present in My Dream - PJM✓ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang