08. Perhatian & Khawatirnya

738 61 12
                                    

Sebelum membaca budidayakan follow dulu biar ga ketinggalan updatenya cerita baskara

Dan jangan lupa follow akun instagram @reginaaapspita sekalian untuk vote sama komennya terimakasih!!

Happy reading

Satu persatu anggota Alteon tumbang, sekarang hanya tersisa 4 orang lagi yang dimana sebenarnya Baskara sudah mulai kelelahan.

Dan Baskara mulai merasakan bagian kepalanya yang sudah pusing, tanpa aba aba tiba tiba saja anggota Alteon yang tersisa pun langsung memukuli Baskara. Alhasil Baskara tersungkur jatuh karena dipukuli yang bertubi tubi oleh 4 anggota Alteon.

"Ini doang kemampuan lo?" kata Farel.

"Bacot lo" jawab Baskara yang berusaha untuk berdiri.

Farel menghampiri Baskara yang dimana disekujur tubuhnya Baskara sudah lebam lebam, bayangkan saja Baskara melawan delapan puluhan lebih anggota Alteon dengan sendirian dan itu pun baru setengahnya.

"Gue bilangin ngga ush sok sok an lawan gue, Safina milik gue ngga ada orang yang bisa rebut dia dari gue camkan itu!" tegas Farel.

"Terus orang ini mau kita apain?" tanya salah satu anggota Alteon.

"Lo butuh olahraga 'kan? Yaudah lo pukulin dia" perintah Farel.

Anggota Alteon memukuli dan menendang Baskara bertubi tubi.

"Udah cukup, kita cabut!" ucap Farel.

Semua anggota Alteon pun pergi meninggalkan Baskara di lapangan itu sendiri yang sudah babak belur dan berbaring lemas.

Baskara menelfon entah siapa yang di telfonnya dia membutuhkan pertolongan sekarang "Ke jalan malindo ada lapangan di situ ada gue, dateng sekarang" suaranya yang terbata bata karena menahan rasa sakitnya.

Namun Baskara setengah tak sadarkan diri, ia berharap orang yang di telfonnya tadi kunjung datang menolong Baskara.

Tak lama kemudian ada sebuah motor yang datang dan tampak familiar bagi Baskara, seorang perempuan turun dari motornya dan langsung bergegas menghampiri Baskara yang sudah berbaring lemas.

"Baskara! Lo kenapa bisa begini?!" ucapnya panik.

"Tolongin gue" ucapnya terbata bata dan langsung tak sadarkan diri.

Ternyata orang itu ialah Safina, Safina langsung mepapah Baskara dan membawanya ke taksi menuju rumah sakit yang terdekat.

"Bas lo kenapa gini sih? Siapa yang ngehajar lo? Bangun bas jangan bikin gue panik begini" kata Safina.

Sesampainya di rumah sakit Safina memanggil dokter dan suster untuk cepat membawa Baskara ke ruangan IGD dan segera ditangani.

Para suster dan seorang dokter pun langsung membawa Baskara ke IGD dan segera ditangani.

Safina terus mondar mandir merasa khawatir dengan keadaan Baskara yang begitu parah.

"Bas ayo bangun lo anjir, ayo ganggu gue aja gapapa gue suka dengan lo yang ganggu gue jahilin gue dan ngeledek gue dengan begitu gue berasa lo itu penyemangat gue" ucapnya sambil mengigit gigitkan kukunya.

Safina duduk dan membuka ponselnya Baskara ia mencari nama orang tuanya dan menemukannya.

Safina langsung menelfonnya "Assallamuallaikum om ini saya Safina temannya Baskara, om ke rumah sakit sekarang ya om Baskara lagi ditangani dokter om"

"Wallaikumsallam, Baskara ada di rumah sakit?! Baik om akan segera kesana!"

"Iya om" langsung mematikan telefonnya.

BASKARA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang