11. Janda Anak Dua

744 46 22
                                    

"Kalau seseorang sudah ngelakuin kejahatannya sekali berhasil, pasti dia akan melanjutkan kejahatannya yang berikutnya"

- Galih Iskandar

happy reading

Bel pulang berbunyi jam menunjukan pukul 14.30, semua murid berhamburan untuk pulang ke rumahnya.

Di parkiran ada Sasa, Devina dan juga Lena kini mereka sedang berbincang bincang disertai tertawa yang terbahak bahak.

"Eh lo tadi liat ga sih Safina kasian banget ya HAHAHA" kata Sasa.

"Bener Sa gue juga liat tadi kasian ya HAHA" kata Lena.

"Tapi lo tadi liat ga sih Sa tadi tuh sih Safina caper banget pake pura pura pingsan lagi terus digendong sama Baskara dih apa banget" ucap Devina.

"Iya gue sempet kesel liat Safina tadi digendong Baskara, tapi gpp yang penting gue seneng liat dia tadi kesiksa di kamar mandi HAHA" ujar Sasa.

Tanpa disadari mereka ternyata sedari tadi Galih mendengar percakapan mereka yang menjahili Safina, Galih menghampiri mereka dan menegurnya.

"Oh tadi yang Safina ke kunci di kamar mandi itu ulah lo semua?!" tanyanya dengan nada yang sedikit meninggi.

"A - apaan sih lo ga ush nuduh yang ga jelas deh" jawab gugup Sasa.

"Tau lo dateng dateng nuduh" sahut Devina.

"Ga punya bukti aja pake main nuduh lo" sambung Lena.

"Ga ush ngelak lagi lo pada, gue udh ngerekam semua omongan lo tadi" kata Galih.

"Yaelah lagian juga itu tadi cuman bercanda, lebay amat" ucap Sasa.

"Lo bilang kaya gitu bercanda? Itu udh kelewatan dengan ulah lo tadi bisa bikin nyawa orang hilang, sampe lo berani berani nyakitin Safina ga akan gue biarin, gue ga peduli mau lo itu perempuan atau bukan, kalo seseorang udh ngelakuin kejahatannya sekali berhasil, pasti dia akan melanjutkan kejahatannya yang berikutnya!" ancam Galih dan pergi meninggalkan mereka semua.

Sasa, Devina dan Lena yang mendengar hal itu merasa takut kepada Galih.

"Emang ya itu anak baru bisa banget dia caper ke semua cowo udh gitu banyak yang bela dia lagi, padahal murid baru loh disini, cantik juga ngga. Awas aja lo Saf ini belum seberapa" kata Sasa.

"Yang sabar ya Sa" ucap Lena.

"Udh udh ayo mending sekarang kita pulang" ajak Devina.

Baskara, Safina, Felicya, Melin, Repal, dan juga Ale tiba di parkiran.

"Ngomong ngomong Galih mana dah?" tanya Baskara.

"Oh tadi dia bilang ke gue katanya ada urusan, trs cabut duluan" jelas Ale.

"Ohh oke deh, lo pada mau balik?" tanya Baskara.

"Lo lupa? Kan kita mau ngomong tentang yang sema-" ucap Repal terhenti karena tiba tiba saja Baskara menutup mulutnya.

"Kalian kenapa?" tanya Safina.

"Ngga ngga, ini tadi Repal mau misuh terus gue tutup mulutnya takut kelewatan misuhnya" jawab Baskara dengan senyuman.

Repal membulatkan matanya kepada Baskara, entah kenapa ia merahasiakan ini dari Safina.

"Nanti malem aja kita kumpul di markas, bilangin ke yang lain" bisik Baskara.

Repal menjawabnya dengan mengangguk anggukan kepalanya, yang memberi jawaban iya.

"Oh oke" kata Safina.

BASKARA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang