24. Truth Or Dare

285 15 2
                                    

Happy Reading

Seperti biasa maaf jika ada typo bertebaran.

Raka terus saja menancapkan gas motornya sehingga ia terus mengingat atas kejadian yang pernah ia alami waktu ia ingin datang ke acara ulang tahun Baskara, yang dimana seharusnya menjadi hari yang paling bahagia tetapi menjadi hari yang penuh tangisan karena atas kehilangan Shania.

Raka sampai di sebuah kos kosan khusus laki yang merupakan kos kosan temannya yang bernama Langit.

"Tumben lo kesini? Berantem lagi sama bokap lo?" tanya Langit.

"Yoi, biasalah" jawab Raka.

"Lo berantem sama bokap lo pasti soal tadi yang lo ribut sama Baskara?" tanya Langit.

"Yoi, dahlah kaga ush ngebahas ntu cape gue dengernya. Btw gua numpang nginep ye semaleman doang males gue di rumah terus" ucap Raka.

"Santai aja, dah lo tidur aja gue mau nge game dulu" ujar Langit.

"Game terus lo heran, cari cewe gih" kata Raka.

"Ntr juga ada, lo juga yang ada jangan nyuruh gue doang" kata Langit.

"Gue ada sebenarnya dia cantik ya walaupun sedikit kasar tapi sayangnya dia udh punya cowo" jelas Raka.

"Siapa? Kalo emang lo masih suka sama dia ya kejar lah sebelum janur kuning melengkung bro" ucap Langit.

"Masalahnya cowonya itu temen gue sendiri" jawab Raka.

"Urusan cinta jaman sekarang mah udh ga jaman yang namanya inget ama temen walaupun temen lu sendiri yang jadi saingannya" ujar Langit.

"Iya juga sih, tau lah pusing gue cape pen tidur gue" kata Raka dan langsung membaringkan badannya ke kasur.

"Kelakuan emang" ucap pasrah Langit.

•••[B]•••

Sedangkan kelompok Baskara mereka sudah selesai makan, tak lama kemudian Ale mengajukan untuk mengajak semuanya untuk bermain turth or dare atau biasa disebut tod, semuanya setuju, Ale mengambil sebuah botol plastik dan langsung memutarkannya, sehingga putaran itu tepat berhenti di Repal.

"Nah lo Pal, mau turth or dare?" tanya Ale.

"Turth aja dah" jawab Repal.

"Oke, siapa yang bener bener lagi lu sukain cewe sekarang, ga ush sebut namanya yang penting lo kasih tau dia sekolah dimana atau temen mana dan kenal sejak kapan mulai suka kapan pokoknya gitu dah" ujar Ale.

"Dia anak sekolah kita juga, yang pasti anaknya ngeselin dan suka ngerepotin tapi gue suka kalo di repotin terus sama dia dan satu lagi gue mulai suka sama dia semenjak kita naik kelas 12" jelas Repal.

"Wehh siapa tuh" kata Galih.

"Jangan jangan" ucap Baskara.

"Siapa?" tanya Repal.

"Ada dah tau gue ini" jawab Baskara.

Melin berfikir kalau maksud dan tujuan Repal yang dikatakan itu adalah dirinya tetapi Melin tidak mau kelihatan ge-er dan mengambil keputusan begitu saja bisa bisa harga dirinya akan jatuh karena terlalu ge-er dan pd.

"Lanjut lanjut" sahut Angga.

Botol pun diputarkan lagi sehingga berhenti tepat di Safina.

BASKARA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang