29. Benci dan Dendam

201 12 0
                                    

Happy Reading

Maaf jika ada typo yang bertebaran.

Galih tiba di rumahnya dan langsung masuk ke kamarnya, ia pun langsung menjatuhkan tubuhnya ke kasur sembari memijat keningnya.

Disaat Galih tengah istirahat sebentar ia membuka ponselnya dan melihat banyak telefon dan pesan dari Baskara ia pun langsung membalasnya bahwa dirinya tidak bisa jenguk Melin sekarang.

Tiba tiba saja mendengar suara lemparan batu yang mengenai kaca ruang tamu Galih, Galih yang mendengar itu pun langsung berlari turun kebawah bersama papahnya.

"Siapa yang ngelempar batu ke rumah kita pah?" tanya Galih.

"Papah juga tau, siapa yang ngelempar batu ke rumah kita" jawab papahnya.

"Sebentar pah aku ambil dulu batunya, kayanya di batu itu ada kertas" ucap Galih.

Galih pun berjalan untuk mengambil batu tetapi tiba tiba saja orang yang tidak dikenal pun melempari batu lagi sehingga mengenai kepala Galih.

"GALIH!!!" teriak papahnya.

"Aw! Sialan!" ucap Galih dan langsung berlari mengejar sekelompok orang yang tidak dikenal, dengan keadaan kepala Galih mengeluarkan darah.

"GALIH! GA USH DI KEJAR!" teriak papahnya, papahnya pun ikut mengejarnya.

Galih berusaha untuk mengejar sekelompok orang yang tidak di kenal itu, tetapi orang orang itu sudah pergi jauh sehingga Galih tidak bisa mengejarnya, Papahnya pun langsung menghampiri Galih.

"Papah bilang ga ush di kejar, itu kan kepala kamu berdarah ayo ke rumah sakit" ajak papahnya.

"Ga ush pah, ini cuman luka kecil ayo kita balik ke rumah aja" ucap Galih dan keduanya pun pergi pulang ke rumahnya lagi.

Sesampainya di rumah Galih pun langsung di obati oleh papahnya.

"Kan papah udah bilang ga ush di kejar, keras kepala banget kamu" kata papahnya.

"Ya habisnya Galih kesel pah, siapa yang iseng lempar batu ke rumah kita oh iya ini ada kertas di batu ini pah" ucap Galih dan membuka isi kertas itu, keduanya pun sontak terkejut isi kertas itu berupa tulisan yang berisikan "Kamu harus mati!" Galih semakin kesal dengan orang yang tidak di kenal ini.

"Papah punya musuh?" tanya Galih.

"Papah ga punya musuh, tapi mungkin orang lain yang menganggap papah musuh" jelas Papahnya.

"Yaudah papah istirahat aja, Galih disini buat jaga jaga takut orang yang tadi datang ke sini lagi" kata Galih.

"Kamu juga istirahat, biar papah manggil anak buah papah suruh jaga di luar" jelas Papahnya.

"Ya udh, aku ke kamar duluan ya pah" kata Galih dan langsung pergi ke kamarnya niatnya itu ia tidak ingin tidur ia berpura pura agar papahnya bisa istirahat dan Galih pun mencari tahu soal ini bersama anak buah papahnya.

Tak selang lama kemudian papahnya pun sudah tertidur, Galih pun turun kebawah dan bertemu dengan anak buah papahnya.

"Saya mau kalian semua cari tau soal ini" perintah Galih.

"Tapi Saya yakin mas kalo ulah ini adalah dari insial BP" ucap salah satu anak buah papahnya.

"Tidak mungkin saya tau orang itu, sudah intinya kita cari tau dulu siapa ulah dari ini semua dan satu lagi jangan pernah kasih tau soal ini ke papah kalo saya lagi cari tahu tentang semua ini" jelas Galih.

BASKARA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang